Motor metic milik Jinyoung masih terus berjalan sampai mata Siyeon mengantuk.
Jinyoung yang menyandari Siyeon tertidur memelankan kecepatan motornya. Sudah berapa kali Jinyoung tersenyum hanya kelakuan kecil dari seorang Park Siyeon.
"Kamu ngga bakal nyesel kok aku ajak sampe ketiduran kaya gini," Jinyoung mengintip raut wajah Siyeon dari kaca spion motornya.
Perasaan yang dimiliki Jinyoung sudah tidak bisa ditahan lagi. Apa lagi dia sudah dekat dengan Siyeon dua tahun belakangan ini, perasaannya terus menumbuh.
Tidak pernah berhenti meski ia tahu kalau Siyeon masih menyukai Guanlin. Jinyoung akan menerima konsekuensinya.
Hamparan pasir kecoklatan dan air laut biru muda yang membentang tanpa adanya ujung batasan terlihat begitu indah. Sama halnya dengan perasaan Jinyoung. Gadis yang ia sulai sejak sekolah dasar.
Diusia Siyeon meranjak 10 tahun, ayah Siyeon pindah ke Busan karena ada urusan kantor. Jadi Siyeon yang saat itu kelas 5 pun pindah ke Busan untuk meneruskan sekolahnya.
Siyeon saat itu memakai kacamata bulat yang menghiasi wajah manisnya. Dan saat ingin pergi ke kantin Siyeon menabrak seseorang, itu Jinyoung. Saat itulah Jinyoung menyukai Siyeon.
Karena apa? Jatuh cinta tidak perlu adanya alasan.
"Young, ini pantai di Busan waktu kita kecil kan?" Tanya Siyeon tampak takjub. Pantai ini sejak dulu tidak banyak berubah.
Jinyoung ikut tersenyum. Syukurlah kalau Siyeon menyukainya. Hamparan langit biru dan putih membuat perasaan Siyeon lebih baik. Burung-burung terbang bergantian. Hembusan angin sejuk menerpa kulit mereka. Seakan masalah yang membebani dirinya hilang tetiup angin.
Wajah Siyeon menoleh, ia tatap wajah Jinyoung yang beransur membaik. Luka lebam yang dilakukan Guanlin perlahan menghilang.
"Maaf ya, Young, gara-gara aku kamu dipukul Lai stupid Guanlin," lirih Siyeon kembali mentap gelombang air laut.
"Ngga kok Yeon, ini bukan salahnya kamu," suara Jinyoung menenangkan sahabatnya. "Lagian aku ngga pa-pa."
"Ngga pa-pa gimana?" Siyeon semakin parau mendengar perkataan Jinyoung.
Tangan kanannya menyentuh ujung bibir Jinyoung yang masih lebam, lalu ia menekannya keras. Jinyoung merintih kesakitan.
"Aww!!"
"Itu yang kamu bilang ngga pa-pa?"
"Ya, lagian Guanlin mukulnya kenceng banget sih," elak Jinyoung. "Rasanya tuh ya kaya abis mergokin pacarnya di ambil orang lain tau ngga."
Suara tawa Siyeon memenuhi pendengaran Jinyoung. Melihat Siyeon tertawa lagi membuat dirinya tenang.
"Apa sekarang gue kasih tau soal perasaan gue?"
"Waktunya pas ngga sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia [✔]
Short StorySetiap hari Guanlin mendapatkan minuman, makanan, bahkan ia mendapatkan hadiah. Dari siapa? Secret Admirer. Star : [15/11/2017] Finish : [09/01/2018]