Chap 20

8.7K 828 52
                                    

Seorang gadis tengah duduk termenung di atap sekolah yang nampak sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis tengah duduk termenung di atap sekolah yang nampak sepi. Dadanya nampak naik turun dan kedua tangannya di kepal kuat seperti menahan amarah. Kepalanya terus memutarkan memori tempo hari. Sesuatu yang terus menganjal dalam benak serta hatinya sampai-sampai ia tak bisa jatuh tertidur.

"Apa yang kemarin yang dikatakan gadis sialan itu benar?"

Flashback on

Suara riuh tepuk tangan serta kata-kata kasar nampak bergema di arena pertarungan jalanan tersebut. Seorang gadis nampak tengah menghajar lawannya tanpa ampun. Kentara sekali guratan kesal menghiasi wajah milik gadis tersebut. Kata-kata seseorang yang baru saja meneleponnya beberapa menit yang lalu masih berdengung nyaring di telinganya.

"Adik yang kau sayangi itu sudah mengkhianatimu. Aku akan membawakan buktinya padamu. Hari ini juga"

"Argh!" teriak gadis tersebut bersamaan dengan sebuah tinjuan kuat di layangkannya kepada sang lawan hingga menyebabkan sang lawan jatuh dan kehilangan kesadarannya.

Gadis tersebut  menatap nyalang ke arah salah seorang gadis yang tengah tersenyum licik diantara banyaknya penonton. Tanpa menghiraukan sejumlah uang yang sudah ada dihadapannya gadis itu lebih memilih menghampiri gadis yang memberikan isyarat untuk mengikutinya.

"Jadi apa mau mu Park Jihyo?" ucap gadis itu dingin ketika dirinya dan juga Jihyo sudah sedikit jauh dari arena perkelahian.

"Ck lihatlah tempat menjijikan seperti ini, memang cocok untuk orang sepertimu yah Jennie-ssi" ucapnya terdengar menjijikan di telinga Jennie.

"Cepat katakan tujuanmu dan jangan membuatku memukul wajahmu itu" ucap Jennie mencoba menahan emosinya yang sudah berada diubun-ubun. Demi apapun ia sudah gatal hendak menghajar habis-habisan gadis di hadapannya itu.

"Sesuai perkataanku ditelepon barusan. Aku membawakan bukti bahwa Lisa, gadis menjijikan yang kau anggap sebagai adik itu telah menusukmu dari belakang" ucap Jihyo sambil melemparkan sebuah map coklat yang dengan gesit di tangkap oleh Jennie.

Gadis itu mengernyitkan dahinya sebelum membuka map tersebut dengan perasaan was-was. Matanya langsung membola ketika melihat foto-foto Lisa dengan Suga, mereka nampak bahagia disetiap foto yang dilihat olehnya bahkan terlihat begitu romantis dibeberapa kesempatan layaknya sepasanga kekasih. Ia mencoba meyakinkan diri bahwa sosok gadis dalam foto itu bukanlah Lisa. Namun tetap saja yang matanya tangkap adalah sosok sang Adik.

"Apa-apaan ini?" teriak Jennie marah.

Jihyo hanya tersenyum sinis dan bersidekap dada sebelum mengatakan, "Seperti yang kau lihat, adik yang kau sayangi memiliki hubungan khusus dengan Suga meskipun dia tau kau menyukai Suga. Sahabat yang sudah kau anggap sebagai adik itu telah menusukmu dari belakang Jennie-ssi".

Napas Jennie naik turun kentara sekali bahwa emosi sudah menutupi pikiran serta hati nuraninya, gadis itu sudah tak dapat berpikir jernih. Iatelah di butakan oleh rasa cintanya sendiri. Jihyo  terkekeh dan maju selangkah kearah Jennie tanpa ada rasa takut.

We Are : BlackpinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang