Disclaimer : Masashi KishimotoPairing : Namikaze Naruto, Uchiha Sasuke, Uchiha Sai, Namikaze Menma
Genre : Romance, Family, Fanfiction
Rate : T
Warning : OOC, OC, Typo bertebaran, EYD berantakan, Alur pasang surut, banyak ranjau berhati-hatilah, FemNaru!
Single Fighter - 3
Selamat membaca!
Naruto kira setelah acara barbeque dengan akhir berantakan menurutnya, bagaimana tidak, perlakuan manis Sasuke dengan adengan suapan kerang membuat Naruto di goda habis-habisan.
Bukannya membantah semua godaan keluarganya, Sasuke malah membetulkan godaan itu sambil tersenyum hangat. Seharusnya pria itu membantah dan segera pulang namun Sasuke malah bertahan di tengah guyuran godaan sampai acara berakhir.
Naruto berharap itu pertemuan terakhir mereka, namun pada kenyataan pria itu masih terus datang ke rumah binatu, walaupun dia datang hanya sekedar untuk bermain bersama Menma. Di selingi dengan berdalih mencuci pakaian walau hanya sehelai baju atau celana kerja.
Naruto sudah terlalu sering menegur Sasuke namun pria itu tetap bersikeras dengan alasan dia sangat menyukai bermain bersama Menma. Sasuke dengan polosnya menunjukkan foto dirinya ketika masih kecil pada Naruto dan Menma. Ada dua ekspresi yang terlihat kala itu, Naruto yang terkejut dengan Menma yang terpekik girang.
Mulai dari itu Sasuke dan Menma menjadi begitu akrab. Hanya saja rasa cemas Naruto sedikit berkurang karena pria itu tidak mengenalnya sama sekali, jadi Naruto berasumsi jika pria itu amnesia, dia tidak tahu bagaimana kejadian sampai Sasuke kehilangan ingatan. Yang jelas dia bersyukur karena tidak harus berhadapan dengan masalah di masa lalunya.
Seperti saat ini, Sasuke hanya duduk diam sambil memperhatikan Menma yang sedang bermain game di ponselnya, Sasuke bahkan rela mendownload permainan khusus anak-anak biar Menma betah. Pria itu dengan telaten mengajari putranya jika kesulitan. Setiap datang pria itu selalu membawa berbagai makanan, peralatan sekolah, baju serta beberapa buah mainan.
Bukan hanya Naruto saja yang bingung namun para pekerjanya juga ikutan bingung akan tingkah polah si Uchiha. Apakah ini yang dinamakan ikatan batin antara Ayah dan putranya? Membanyangkan hal itu pun tidak pernah terlintas dalam benak Naruto.
"Menma, sudah saatnya makan siang," tegur Naruto pada dua sosok pria beda usia itu. Bukan Menma yang menoleh tapi malah Sasuke sementara Menma masih sibuk pada gamenya.
Naruto hanya menghela napas kalau sudah seperti itu Menma pasti sulit diajak makan, satu-satunya jalan adalah meminta bantuan Sasuke karena pria itu memang harus bertanggung jawab telah membuat Menma lengket padanya.
Naruto mengisyaratkan mata pada Sasuke agar mengajak Menma untuk makan siang. Sasuke sendiri menyanggupi permintaan Naruto dengan suka rela.
Teringat akan perkataan Sasuke sore itu, jika dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada Menma.
"Sayang, kau dengar kata Mamamu, sudah waktunya untuk makan," bujuk Sasuke.
"Tapi ini masih seru, Paman," tolak Menma.
"Waktu bermain game sudah selesai, jika Menma membantah Paman tidak akan mau datang kemari dan mengajari Menma menggambar serta menghitung."
Bibir Menma langsung maju tanda kesal. mau tidak mau tapi dia tetap menyerahkan ponsel Sasuke dan beranjak berjalan menuju meja yang sudah tersedia ramen serta tempura.
Sasuke mengikuti jejak Menma dan duduk di samping bocah itu sambil mengelus kepala Menma di susul oleh Naruto.
"Selamat makan," ucap ketiganya bersamaan.
.
.
.Ketika jam tutup binatu tiba, Naruto tidak heran menemukan mobil Sasuke sudah berada di depan rumah binatunya.
Selalu seperti itu, Naruto berpikir apakah Sasuke tidak sibuk? Setiap makan siang dan malam dia selalu datang kemari.
"Sudah mau pulang? Mana Menma?"
Naruto mengangguk, "Menma tadi di jemput oleh Kak Deidara."
"Ayo," ajak Sasuke.
"Tidak perlu, Uchiha. Aku bisa pulang sendiri, lagi pula ini pasti merepotkanmu!" tolak Naruto halus.
"Kau selalu menolak jika aku ingin mengantarmu, lalu apakah wajahku terlihat repot? Tidak 'kan? Ini hanya mengantarmu pulang bukannya mau turun ke medan perang," bujuk Sasuke.
"Tap..."
"Ayo masuk," pria itu tetap memaksa sambil membuka pintu mobil dan mendorong tubuh Naruto pelan.
"Uchiha dengar, aku bingung jika kau seperti ini. Jangan terlalu baik padaku karena kita belum terlalu mengenal. Ibaratnya kita masih asing satu sama lain. Kau cuma memakai jasa kami tidak lebih, aku bisa maklum jika kau menyukai putraku," jelas Naruto, dia berharap setelah ini Sasuke bakalan menjauh dari kehidupannya.
"Aku pernah mengatakan padamu jika aku menyukai Menma pada pandangan pertama bukan?"
Naruto mengangguk.
"Bagaimana jika aku tidak hanya menyukai Menma saja melainkan juga menyukai wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini?"
Naruto terkejut, saking terkejutnya sampai mulutnya sedikit terbuka. "Jangan melucu, Uchiha." ujarnya setelah tersadar.
"Aku tidak ada niat melucu jika itu menyangkut perasaan, Naru. Saat melihatmu pertama kali rasa itu memang sudah muncul hanya saja coba ku pendam dulu. Aku mulai berpikir setelah itu, apa perasaan ini hanya sebatas mengagumi saja, tapi ternyata tidak, berada di dekatmu dan Menma membuatku nyaman," pria itu tampak bersungguh-sungguh.
Naruto tidak tahu apa yang harus dia lalukan, "tapi kita..., aku... aku tidak bisa. Kita bahkan baru mengenal."
"Apakah aku menuntut sebuah status darimu?" tanya Sasuke melihat keraguan pada mata Naruto.
Naruto menggeleng.
"Aku ingin kita saling mengenal terlebih dahulu," ucap Sasuke sambil merangkum pipi Naruto. "Kita memulai semuanya dari awal, oke?"
Banyak hal yang mengganjal di hati Naruto termasuk masa lalu kelamnya, walaupun orang yang bersangkutan ada tepat di depan matanya namun hati Naruto ragu. Bisa saja suatu saat ingatan Sasuke tiba-tiba kembali dan pria itu sadar.
Tapi Naruto semakin bingung, nama pria di masa lalunya bukan Sasuke tetapi...
Demi Tuhan apa yang harus dia lakukan sekarang, Naruto belum siap menghadapi segala hal yang berkaitan dengan masa kelamnya terdahulu. Dia bahkan berdoa pada Tuhan agar masa lalu itu biar hanya dirinya dan Tuhan saja yang tahu.
Selama ini dia selalu menutup rapat serta menyimpan bebannya dalam ruang paling dalam dalam hatinya tapi entah badai dari mana yang coba untuk mengusik Naruto.
"Kita coba dulu, Naru. Aku tidak akan pernah memaksamu, aku hanya meminta kita untuk mencoba dari awal," wajah Sasuke maju dan membawa bibirnya pada kening Naruto.
TBC
Cieeee, bg Sasu gercep ya ama neng Naru, wkwkwk....
Noh, udah bisa nebak belum papa kandung Menma?
Karena di pairing udah aku tulis ya, Uchiha Sasuke ama Uchiha Sai, jadi di antara 2 orang itulah Papa kandung si unyu Menma...
Silahkan berasumsi sendiri yahh...
Salam
N. A
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mother ( FF ) 🔚
FanfictionLebih baik berjuang sendirian dari pada harus terjebak dalam ruangan terdahulu. Itu yang selalu menjadi komitmen Namikaze Naruto, namun kedatangan pria itu malah mengali ingatan ke masa lalu, masa yang selalu Naruto coba kubur dalam lingkup terdalam...