Disclaimer : Masashi KishimotoPairing : Namikaze Naruto, Namikaze Menma, Uchiha Sasuke, Uchiha Sai
Genre : Romance, Family, Fanfiction
Rate : T
Warning : OOC, OC, Typo bertebaran, EYD berantakan, FemNaru!
Single Fighter - 21
Selamat membaca!!
"Kak," teriak seorang pemuda dengan tidak sabarnya pada pria yang jauh lebih tua darinya. Ia masuk ke ruang kerja kakaknya tanpa permisi atau pun mengetuk pintu.
"Ada apa Sai? Kau masuk tanpa mengentuk pintu dan membuat rusuh?" ujar pria yang sedang duduk di kursi sambil fokus pada layar laptop di depannya.
Namun fokusnya terusik karena kedatangan adiknya. Sambil memperbaiki letak kacamatanya, pria itu langsung beralih menatap pemuda yang dia panggil Sai tadi. Sai dan Sasuke mempunyai ciri fisik yang hampir serupa, hanya saja yang membedakan keduanya cuma potongan rambut dan warna kulit Sai lebih pucat.
"Aku butuh bantuanmu untuk mengantikanku pada prom night sabtu ini," ucap Sai sambil duduk di kursi depan Sasuke. Ia mendatangi Sasuke karena hanya kakaknya yang bisa membantunya saat ini.
"Memangnya kau ada urusan apa sampai menyuruh aku mengantikanmu?" tanya Sasuke heran. Ia memperhatikan tingkah polah adiknya. Jadi ia berpikir pasti yang ingin disampaikan Sai merupakan sesuatu yang penting. Karena yang ia tahu, Sai tidak akan pernah mengabaikan suatu urusan.
"Ada lomba lukis yang harus aku hadiri di Suna," jelas Sai. Ia menatap penuh harap pada kakaknya. Mudah-mudahan kakaknya mau memenuhi permintaannya.
"Untuk apa kau pusing. Batalkan saja salah satunya," Sasuke memberikan solusi. Benar dugaannya, jika kedatangan Sai membawa kabar penting. Bagi adiknya, melukis adalah bagian terindah dalam hidupnya.
"Tidak bisa kak. Keduanya penting bagiku. Di prom nanti ada seseorang yang harus aku jaga, tapi lomba lukis ini yang aku impikan dari dulu. Bagaimana mungkin bisa aku batalkan," ujar Sai. Ia mencoba menjelaskan, karena kakaknya tidak akan mudah memberikan bantuan untuk hal yang sepele. Dalam keluarga Uchiha, mereka anak-anak dididik untuk mandiri sejak kecil oleh Fugaku, sang ayah.
"Minta bantu yang lain saja!" tolak Sasuke. Ada apa dengan prom night? Seharusnya jika Sai bijak, ia harus tetap mengikuti lomba melukis dan izin untuk tidak mengikuti acara itu.
"Ayolah kak bantu aku. Lagipula sabtu kakak libur. Ada adik yang harus aku jaga di sana nanti," Sai memohon sekali lagi.
"Adik?" tanya Sasuke bingung. "Sejak kapan ibu melahirkan seorang adik untuk kita?" ia memukul lengan Sai dengan penggaris yang ia ambil dari mejanya.
Sai meringis, "ck, kakak kan tahu jika ibu tidak pernah melahirkan lagi. Adik yang aku maksud adalah seorang gadis manis yang sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Ish, pokoknya kakak harus datang. Ini ponselku, hubungi dia kontak yang bernama sweet sister oke. Oh sial, aku harus segera ke bandara agar tidak ketinggalan pesat!" setelah meletakkan semua barangnya di atas meja Sasuke, ia langsung melesat pergi tanpa menghiraukan protesan dari kakaknya.
"Hei... Hei... Sai....," teriak Sasuke. Namun adiknya itu tidak menggubris dan dengan buru-buru pergi. "Dasar adik durhaka!" umpatnya dan hanya pasrah saat melihat barang Sai yang teronggok di atas mejanya.
Sejenak Sasuke menghela napas. Pikirannya berkecamuk antara pergi atau tidak menggantikan Sai.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mother ( FF ) 🔚
FanfictionLebih baik berjuang sendirian dari pada harus terjebak dalam ruangan terdahulu. Itu yang selalu menjadi komitmen Namikaze Naruto, namun kedatangan pria itu malah mengali ingatan ke masa lalu, masa yang selalu Naruto coba kubur dalam lingkup terdalam...