Single Mother - 15

7.4K 785 75
                                    


Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : Namikaze Naruto, Uchiha Sasuke, Uchiha Sai, Namikaze Menma

Genre : Romance, Family, Fanfiction

Rate : T

Warning : OOC, OC, Typo bertebaran, EYD berantakan, alur pasang surut, hanya cerita hasil khayalan otak minim saya, FemNaru, Etc...

Single Fighter - 15

Selamat membaca!!!

"Pa, aku tidak mandi air hangat di pagi hari!" seru Menma mencegah Sasuke ketika ingin memutar kran khusus air hangat.

"Menma yakin?" tanya Sasuke dengan alis naik sebelah.

Menma mengangguk mantap, "aku kan sudah besar, Pa." ucapnya sambil menepuk dada membuat Sasuke terkekeh kecil sambil mengusap rambut Menma lembut.

Lalu Sasuke mulai menyiram tubuh Menma, menyabuni setiap tubuh Menma dengan sabun khas anak-anak dengan telaten dan cekatan.

Bagaimana? Cocok bukan menjadi seorang Ayah yang baik?

Setelah selesai Sasuke juga membantu Menma berpakaian.

"Papa tahu tidak? Beberapa hari ini Mama selalu terlihat murung," ucap Menma ketika Sasuke mengancingkan seragamnya. "Bahkan aku pernah mendengar Mama menangis di malam hari, aku tidak sengaja mendengarnya." bisiknya.

Gerakan tangan Sasuke terhenti, perkataan Menma tentu saja menyulut rasa bersalah dalam hatinya. Seharusnya ketika ia mengetahui siapa ayah Menma, Sasuke tidak menjauh. Seharusnya ia tetap memegang kata-katanya.

Kau memang brengsek Sasuke makinya dalam hati.

Bukankah dirinya pun tahu jika Naruto bukan wanita yang mudah mempercayakan hati pada sembarangan pria apalagi mengingat hubungan mereka yang masih baru berjalan.

Sasuke seharusnya mendekat dan tetap memegang tangan Naruto bukannya malah bergerak mundur.

Sial, sial, sial, sial!!!

"Maafkan Papa. Mama menangis karena Papa," Sasuke memeluk Menma setelah selesai mengancingkan seragam bocah itu.

Menma menggeleng cepat, "tidak. Mama menangis karena aku. Seminggu kemarin Papa tidak pernah datang, padahal aku sangat merindukan Papa. Aku terus bertanya pada Mama, namun Mama selalu menjawab Papa pergi dan tidak akan kembali. Aku tidak percaya, makanya aku selalu bertanya setiap harinya dan kesal karena mendapatkan jawaban yang sama.

"Hari itu aku marah dan berteriak jika Mama berbohong, tapi setelahnya aku sadar karena aku Mama jadi sedih." Menma mengakhiri ceritanya. Wajahnya tertunduk karena bersalah.

"Itu bukan salahmu," hibur Sasuke. Itu salahku.

"Tidak Pa, itu salah Menma. Keesokan harinya Menma tidak lagi bertanya, namun Mama masih terlihat murung. Tapi kedatangan Paman Kurama dan Bibi Naruko bisa membuat Mama kembali ceria,"

Sasuke bernapas lega. Jika Naruto sudah bisa kembali tersenyum, kini hanya tinggal menebus kesalahan pada Naruto saja lagi. Satu cara yang tertanam dalam otak Sasuke, yaitu membuat Naruto bahagia.

"Pa," panggil Menma. "Bolehkan aku minta sesuatu? Maukah Papa berjanji tidak meninggalkan Menma dan Mama lagi."

Tanpa Menma mintapun itu adalah daftar dari sekian banyak hal yang akan ia lakukan.

"Tentu,"

"Janji, Pa," kata Menma sambil mengulurkan jari kelingking di depan wajah Sasuke.

Sasuke tersenyum sambil mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking kecil Menma.

Single Mother ( FF ) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang