Single Mother - 5

6.8K 780 66
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : Namikaze Naruto, Uchiha Sasuke, Uchiha Sai, Namikaze Menma

Genre : Romance, Family, Fanfiction

Rate : T

Warning : OOC, OC, Typo bertebaran, EYD berantakan, alur pasang surut, hanya cerita hasil khayalan otak minim saya, FemNaru, etc...

Single Fighter - 5

Selamat membaca!!!

Yang membuat Naruto lelah bukanlah pekerjaannya atau mengurus Menma, namun yang membuat ia lelah adalah saat hatinya tak siap untuk bertemu sosoknya. Sosok yang pernah mengisi bagian kosong ruang hatinya ketika remaja.

Ia sangat mengaguminya. Pemuda yang ramah dengan senyum menyejukkan, tiada hari dilewati dengan murung. Selalu ada untuk menghangatkan hati Naruto, selalu membantu Naruto di kala kesulitan. Hanya saja... hanya saja rasa yang Naruto punya ternyata tidak berbalas. Kenyataannya pemuda itu hanya menganggap Naruto sebagai adik perempuannya.

Dia, Uchiha Sai. Pemuda yang ia cintai dulu kini telah menjelma menjadi sosok pria dewasa dengan segala kesempurnaan. Tinggi, semakin tampan dan senyum itu tidak pernah hilang.

Sakitnya ketika cinta hanya terpendam, bahkan Sai tidak pernah tahu jika Naruto mencintainya karena Naruto terlalu pintar untuk menyembunyikan rasa cinta hanya untuk dirinya sendiri.

Naruto dulu terlalu pengecut, memilih diam daripada mengungkapkan cinta pada Sai karena ia terlalu takut jika hubungan mereka akan berubah. Naruto nyaman dengan keberadaan Sai di dekatnya.

Namun kehadiran Menma bukan kehendak Naruto, walaupun ia mencintai Sai bukan berarti ia harus menyerahkan harta berharga pada pemuda itu, Naruto sudah berjanji pada dirinya jika itu hanya untuk calon suaminya saja, tapi pada kenyataannya takdir berkata lain. Akibat dirinya yang lemah kejadian itu terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, mau di tentang pun percuma.

"Naruto?!" bahkan suara Sai semakin menarik di telinga Naruto.

"Kau mengenal Naruto?" Ino bertanya.

"Dia teman sekaligus adik kelasku dulu. Oh astaga..." Sai berlari kearah Naruto yang hanya mematung ditempat dan memeluk kuat tubuh mungil Naruto.

Tubuh Naruto menegang, dia belum siap bertemu dengan Sai apalagi di peluk. Kenapa harus secepat ini? Seharusnya Tuhan memberi Naruto jeda waktu lebih lama lagi.

"Ak-aku," ujar Naruto gugup.

"Kau kemana saja? Tiba-tiba menghilang. Orang tuamu bilang kau pindah ke suatu tempat, tapi saat aku tanya mereka enggan memberitahu," Sai mendorong tubuh Naruto menjauh sedikit.

"Aku pindah ke Konoha," bohong Naruto canggung dan memaksakan senyum.

"Kau jahat! Aku sudah menganggapmu adik sendiri, kau pergi tidak memberiku kabar. Kau tidak tahu bertapa aku sangat cemas ketika tidak mendapatimu di sekolah. Seharusnya kau memberiku kabar!"

"Maaf," ucap Naruto penuh sesal. Maaf karena telah membohongimu. "Ayah tiba-tiba meminta aku pindah mendadak dan aku harus menurutinya."

"Tapi kau tidak mengabariku!"

"Aku di larang oleh Ayah menggunakan ponsel, makanya aku tidak mengabarimu," ya Tuhan sampai kapan ia harus berbohong, tapi ini demi Menma. Ya demi Menma.

"Astaga, ada masalah apa sebenarnya sehingga Ayahmu berbuat seperti itu?" tanya Sai frustrasi dan sedikit kesal.

Naruto menggeleng lemah.

Single Mother ( FF ) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang