Single Mother - 17

6.5K 759 37
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : Namikaze Naruto, Uchiha Sasuke, Uchiha Sai, Namikaze Menma

Genre : Romance, Family, Fanfiction

Rate : T

Warning : OOC, OC, Typo bertebaran, EYD berantakan, alur pasang surut, hanya cerita hasil khayalan otak minim saya, FemNaru, Etc...

Single Fighter - 17

Selamat membaca!!!

"Kau gila. Kau benar-benar gila!" kata-kata itu yang terus keluar dari mulut Naruto sedari Sasuke mengatakan jika sudah melamar dirinya pada Kakak serta orangtuanya.

Naruto terus mondar mandir seperti sebuah setrikaan. Mata birunya melototi Sasuke di sofa dengan tajam dan marah.

"Cepat atau lambat aku tetap akan melamarmu. Apa bedanya sekarang dan nanti," ucap Sasuke santai sembari menumpu kaki kiri pada kaki kanannya.

"Tentu saja berbeda. Banyak masalah belum terselesaikan. Aku dan kau. Aku dan keluargaku!" bentak Naruto kesal. Suaranya naik satu oktaf, ia bahkan mengabaikan jika Menma bangun karenanya.

Sasuke bangkit, tangannya hampir menjangkau tubuh Naruto namun wanita itu langsung menepis dan menghindar.

"Jangan menyentuhku disaat aku sangat marah padamu," ujar Naruto.

"Oke. Tapi dengarkan aku dulu. Aku akan membantu untuk menyelesaikan masalahmu dengan orangtuamu. Kita lakukan secara perlahan, mengerti?"

Naruto menggeleng, "tidak. Tolong berhenti, Sasuke. Kau bukan siapa-siapaku, kau seharusnya tidak lancang mencampuri urusanku dengan keluargaku."

Rahang Sasuke mengeras ketika kata siapa-siapaku keluar dari mulut Naruto. Jadi Naruto sudah melupakan apa yang sudah terjadi pada mereka termasuk percintaan minggu lalu.

Oke, Sasuke mengaku salah sempat meragu, tapi bukan berarti Sasuke mundur. Bahkan kata berakhir dari mulutnya pun tidak pernah terlontar.

Saat Naruto lengah, Sasuke meraih tangannya dan menarik tubuh Naruto masuk ke dalam pelukannya.

"Lepaskan aku Sasuke!" Naruto meronta sambil mendorong Sasuke menjauh serta memukul dada, namun aksinya gagal.

"Apa aku pernah mengatakan jika aku mundur? Apa aku pernah mengakhiri hubungan kita? Tidak pernah bukan? Hentikan segala spekulasi di kepala cantikmu, Naruto. Kau boleh marah padaku, tapi tidak menjauh dariku." jelas Sasuke.

Bagaimana Naruto tidak berspekulasi buruk tentang Sasuke, karena pria itu terlihat meragu ketika ia selesai menceritakan masa lalunya sementara pada awalnya Sasuke begitu yakin dan kerena ketulusan Sasuke di awal-lah yang bisa meluluhkan hati Naruto.

"Hentikan, Sasuke. Aku lelah," bisik Naruto. Bukan karena lelah memukuli atau meronta, tapi Naruto lelah dengan segala permasalahan rumit mengelilingi. Seandainya bisa Naruto ingin kembali pada masa ada dirinya, Menma dan keluarganya yang disini.

Tapi Naruto tahu, setiap manusia tidak bisa memilih sebuah permasalahan bahkan untuk menghindar saja sangat mustahil. Tidak ada yang bisa menebak.

"Maka akulah tempatmu untuk beristirahat, melepas lelahmu, melepas bebanmu."

..
..
..

"Naru. Naruto," panggil Ino ketika melihat Naruto melamun.

"Oh, maafkan aku. Sampai di mana kita tadi?" tanya Naruto.

"Sepertinya kau sedang banyak pikiran. Jika begitu lebih baik melihat-lihatnya besok saja," saran Ino.

Saat ini Naruto dan Ino mengunjungi kebun bunga milik sahabatnya. Suasana di sini cukup sejuk dan pemandangan bunga berwarna warni tentu saja nilai tambah membuat betah berada lama disini.

Single Mother ( FF ) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang