Part 2

2.7K 431 46
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

We Just a Friend - 2

Sekolah, awal yang baru. ]

Suzy berlari cepat ke arah dapur tempat ayah dan ibunya sedang bersantai sore itu, wanita itu berlari sembari berteriak kencang, "IBU!!! AYO PINDAH RUMAH!! AKU TIDAK MAU BERTEMU DENGAN MYUNGSOO!!!" Pekiknya, tidak sadar kalau pekikan andalannya itu baru saja membuat kedua orang tuanya tersedak minuman dan makanan yang sedang mereka santap.

"AYO PINDAH KE PLANET MARS SAJA!!!" sambungnya lagi masih berlari kecil membelah ruang tamu, ketika dia sampai ke dapur dapat ia lihat ibu dan ayahnya sibuk meraih tisu yang berada di atas kulkas.

"Ayah dan ibu kenapa?" tanyanya polos seakan dia tidak melakukan hal yang salah sebelumnya.

"Berhentilah berteriak Suzy, ayah dan ibu tidak tuli." Jawab sang ibu, menasehati sang anak yang sekarang berada di sekolah menengah atas. Sudah semakin dewasa tapi sikapnya masih seperti sebelum-sebelumnya.

"Itu karena aku kesal pada Myungsoo bu." Rajuk Suzy, menarik kursi dihadapan sang ibu dan mulai merenggut.

"Apa lagi yang dilakukan Myungsoo hem?" Ayahnya bertanya, menyerumput kembali kopi dinginnya dengan penuh khidmat. Suzy memiringkan tubuh, menghadap sang ayah kemudian berkata, "dia membuatku di hukum di hari pertama MOS." Adu Suzy seperti biasanya, sang ayah hanya mengangguk dan ibunya sudah mulai melarikan diri. Menyibukkan dirinya dengan hal yang lainnya lagi. Yang lebih berguna.

"Itu pasti karena kau berbuat salah." Suzy menggeleng, "tidak yah, dia sengaja menghukum kelompok kami. Dasar dia itu, sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya, mentang-mentang dia jadi senior." Suzy mengepalkan kedua tangannya geram, dia jadi lambat pulang hari ini karena mendapatkan hukuman dari senior di sekolahnya, yang lain dan tak bukan adalah Kim Myungsoo.

"Pasti kau telah membuat kesalahan tapi kau tidak menyadarinya." Timpal sang ayah lagi, masih sibuk dengan kopi dinginnya tadi. Suzy mendengkus, "sebenarnya ayah ini ayahnya siapa sih? Aku atau Myungsoo? Kenapa tidak pernah membelaku?" rengek Suzy, ketika dia meluruskan duduknya dia baru sadar kalau sang ibu sudah tidak ada. Membuat ia semakin merenggut kesal.

"Jangan-jangan kami anak yang tertukar." Ucap Suzy dengan wajah serius, sedangkan ayahnya tersedak untuk yang kedua kalinya karena dia menahan tawa. Suzy memicingkan matanya kemudian berlalu, berlari kecil menuju tangga kemudian terjatuh karena terinjak tali sepatunya sendiri membuat ia mengerang sakit.

Wanita itu mengumpat dalam hati.

***

"Kenapa kau datang ke sini?" Suzy yang masih dilantai dua melihat ke bawah dan mendapati Myungsoo sedang bermain igo bersama sang ayah. Dia menuruni anak tangga sembari memasang wajah tak bersahabat.

"Ayah menyuruhnya datang, tidak ada yang bisa ayah ajak untuk bermain igo." Suzy mendengkus, yang ditanya siapa yang menjawab siapa. Membuat kesal saja, batinnya.

"Kenapa tidak suruh Moonsoo saja? Diakan juga jago bermain itu." timpal Suzy, meraih remote televisi dan mengganti siaran.

"Aku di sini." Teriak seseorang dari arah dapur, Suzy memalingkan wajahnya dan mendapati Moonsoo sedang memakai celemek di depan dapur sang ibu. Sudah dapat dipastikan kedua orang itu pasti sedang membuat sesuatu di dapur, entah resep mana lagi yang keduanya coba. Ibunya dan Moonsoo benar-benar cocok, sama-sama suka masak.

We Just a Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang