Part 13

2.5K 352 71
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

We Just a Friend - 13

[ Double Date. ]

Lee Chunji adalah teman kecil Myungsoo, pria dengan tubuh kurus itu tinggal di kompleks sebelah. Dulu saat masih kecil, Myungsoo suka melakukan balap sepeda dengannya dan berakhir kalah karena pria itu sangat lincah. Dari kecil dulu Myungsoo memang mengakui kelincahannya, dan sekarang dia terpaksa mengakuinya sekali lagi. Bukan karena sekarang dia kembali balapan sepeda dengan pria itu melainkan sang pria yang entah kapan bisa dekat dengan Suzy tanpa tertangkap radar miliknya.

"Dari mana kau kenal dengannya?" tanya Myungsoo, menginterogasi. Suzy yang sedang berjalan gotoi menuju rumahnya sore itu melihat Myungsoo dengan mata sayu, "kitakan satu sekolah dengannya hyung, rumahnya juga tidak jauh dari rumah kita. Hyung lupa apa, dulu hyung suka memakai sepeda Suzy untuk balapan dengannya." Jawab Moonsoo tanpa diminta, pria itu juga berjalan dengan gaya malas. Dia sungguh sangat lelah hari ini, ada begitu banyak soal latihan yang mereka kerjakan sehingga dia bahkan tak sempat main game di sekolah. Tidak asik sekali.

Myungsoo menggeram tertahan. Yang ditanya siapa, yang jawab siapa. Adiknya tersebut bersikap seolah-olah dia itu adalah juru bicara Suzy. Kebiasaan Moonsoo memang kadang membuatnya geram, tapi Myungsoo mencoba untuk mengabaikannya saat ini.

"Bagaimana kalian bisa dekat? Setahuku kau tidak pernah bertemu langsung dengannya setelah bertahun-tahun." Tanya pria itu lagi, masih menggunakan nada tegasnya, benar-benar mencoba untuk menginterogasi.

"Sekarang ini zaman maju hyung, orang tidak hanya bisa dekat karena bertemu langsung. Lewat media sosial saja orang bisa dekat dan berpaca― Aw!" Moonsoo melompat ke depan ketika dia menerima tendangan mematikan dari Myungsoo tepat di bokongnya, membuat Suzy yang awalnya berjalan lesu langsung menegangkan punggung karena terkejut dengan pekikan Moonsoo yang terkesan tiba-tiba.

"Kenapa kau menendang bokong seksiku hyung?" Pria itu mengeluarkan protes, kedua tangannya mengusap bagian belakang tubuhnya yang baru saja ditendang oleh Myungsoo dengan tidak ada rasa kemanusiaan.

"Memangnya namamu Suzy hah? Aku bertanya padanya, kenapa kau terus saja menjawab?" Myungsoo sudah mengangkat tinjunya ketika Suzy memukul punggungnya sembari melindungi Moonsoo yang masih tampak kesakitan, "kenapa kau suka sekali memukulnya? Kasihanilah dia. Karena itu dia sampai sekarang masih jomblo." Suzy menatap iba Myungsoo, seakan meminta pria itu memaafkan Moonsoo walaupun sebenarnya sang pria tidak merasa telah berbuat sesuatu yang salah.

Moonsoo yang berdiri di belakang Suzy menatap punggung wanita itu dengan hati yang mendumel, apa pula sangkut pautnya dipukuli dengan masih jomblo? Ujarnya membatin, tidak habis pikir. Setelah itu, ketiganya kembali berjalan menuju tempat tinggal mereka. Dengan Myungsoo yang masih menanyai Suzy tentang bagaimana dia dan Chunji bisa sangat dekat.

Baru saja beberapa menit yang lalu, saat mereka baru saja turun dari bus, seorang pria tampak turun dari motornya dan menghampiri Suzy. Menyapa wanita itu ramah dan bahkan memeluk bahunya, Myungsoo yang tampak tak asing dengan sang pria terdiam untuk sesaat ―mencoba untuk mengingat. Dan akhirnya dia ingat kalau pria itu adalah Chunji teman masa kecilnya yang hanya Suzy tau tapi tidak kenal dekat. Harus dia akui bahwa pria itu semakin tampan, kulitnya yang dulu agak gelap kini semakin cerah. Jadi, butuh beberapa saat baginya untuk mengenali pria itu lagi.

We Just a Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang