Part 10

2.5K 374 118
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

We Just a Friend – 10

[ Bentakan, Pria Payah. ]

Formulir pendaftaran ekstrakurikuler itu dibagikan oleh ketua kelas pada semua siswa yang berada di kelas tersebut, Suzy yang baru saja menerima terlihat sangat berminat dengan deretan kata demi kata yang tercetak di atasnya. Mata sang wanita tampak berbinar, sedangkan Hyeri yang duduk di sebelahnya tidak membaca sama sekali karena malas.

Setelah selesai membaca dari atas sampai bawah, sang wanita memutar kepalanya. Melihat ke kursi belakang sebelah kanannya, tempat di mana Moonsoo duduk. "Moonsoo, kau pasti akan mengambil eskul baletkan? Dulu kau suka pergi ke kelas balet saat kita masih kecil." Ucap Suzy keras-keras mengundang gelak tawa teman-teman sekelasnya. Mereka semua melihat ke arah Moonsoo sembari mengejek sang pria.

"Akukan pergi ke sana untuk menjemputmu dan bukannya menari balet!" Sang pria balas bicara kuat-kuat membuat teman-teman sekelasnya yang tadi mengejek kini bersorak kecewa karena tidak bisa mengejek Moonsoo, Suzy menggaruk bahunya sembari berkata, "iya juga ya?" membuat Hyeri yang berada di sebelah sang wanita ingin mencurahkan minyak tanah pada tubuh teman satu bangkunya tersebut.

"Lagi pula, di sini tidak ada eskul balet Ji. Yang ada eskul seni tari." Ucap Moonsoo, membenarkan.

Suzy kembali membaca formulirnya, "bukannya balet itu juga menari ya? Berarti dia masuk ke kelas tari dong!" Jawab sang wanita tak mau kalah. Dia tidak tahu saja kalau kelas seni tari hanya terdiri dari dua sub-eskul, yaitu tari modern dan tari tradisional.

Moonsoo menghela napas, mengambil pena dari dalam tas sembari berujar, "terserahlah. Terserah!" kemudian larut dengan tulisannya sendiri pada kertas formulir miliknya.

"Kau akan memilih apa sebagai kelas eskulmu? Aku rasa aku cukup bingung untuk memilih, semuanya terlihat membosankan." Hyeri menjatuhkan kepalanya pelan ke arah meja belajar yang terdapat buku tebal yang ia gunakan sebagai bantal, memandang formulir dengan tidak berminat. Tapi tidak ada jawaban yang ia terima dari teman sebangkunya membuat ia mau tidak mau kembali mengangkat kepala dan melihat ke arah sebelah, dan ternyata sang lawan bicaranya sudah tidak ada lagi di tempatnya. Melainkan sudah pindah ke depan. Ke tempat duduk si jenius dari kelas mereka ―Lee Yoo Jin.

"Otaknya masih berkabut ternyata." Ucap Hyeri, memandang iba punggung Suzy yang kini entah bicara apa pada Yoo Jin.

***

Myungsoo tertawa keras, sangat keras sampai-sampai sudut matanya berair. Moonsoo yang duduk di sebelah sang kakak hanya bisa memejamkan mata dengan gigi yang beradu karena tidak tahan mendengar tawanya yang khas dan begitu mengganggu.

"Kalau hanya mau tertawa, pulang saja sana!" Suzy yang berperan sebagai tuan rumah mulai mengusir pria menyebalkan yang sekarang masih terus tertawa.

"Yak, Bae Suzy. Kau bilang kau akan masuk kelas eskul apa?" seakan perkataan Suzy tadi tak ia dengarkan, Myungsoo malah bertanya. Pria itu mengelap sudut matanya yang berair dan mencoba untuk tidak kembali tertawa.

Suzy mendengkus dengan bibir yang ia kerucutkan kemudian menjawab, "karena Yoo Jin akan mengambil kelas karya ilmiah, makanya aku akan mengambil kelas itu juga." Membuat Myungsoo kembali tertawa keras sembari memukul-mukul punggung Moonsoo yang duduk satu sofa dengannya sedangkan Suzy duduk bersila di karpet bawah dengan sebuah buku tebal di hadapannya. Sang wanita bahkan memakai kacamata bulat yang baru ia beli pas mereka pulang sekolah tadi. Bae Suzy terlihat seakan dia akan fokus dengan belajar, yang benar saja, itu lucu sekali.

We Just a Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang