We Just a Friend [END]

Part 19

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

We Just a Friend – 19

[ Orang yang disukai. ]

"Eonni, maaf ya tidak bisa berkunjung liburan kali ini." Suzy memasang wajah sedih dengan telepon yang ia tempelkan pada area telinga, "hem, aku ikut Kamp. Pelatihan Musim Gugur." Ia mengangguk-anggukkan kepalanya setelah menerima tanggapan dari wanita yang ia telepon tersebut.

'Kau pasti sangat senang sekali ya. Ini pertama kalinya kau pergi ke acara seperti itu kan?' tanya wanita yang Suzy panggil dengan sebutan eonni tadi. Suzy seketika memasang wajah cerah, "menyenangkan berada di tempat asing seperti itu. Aku ingin pergi lagi kalau ada kesempatan." Ceritanya penuh semangat.

'Jadi, berkunjung ke Gwangju sudah tidak menyenangkan lagi ya? Sehingga kau enggan datang.' Rajuk sang wanita membuat Suzy gelagapan, dia sungguh tidak bermaksud seperti itu. Bagaimana mungkin dia berfikir bahwa mengunjungi Gwangju tidaklah menyenangkan, di sana ada nenek beserta kakeknya. Biasanya, kalau ada hari libur, Suzy selalu datang berkunjung ke sana bersama kedua orang tuanya. Sekedar menghabiskan waktu liburan dan melihat anggota keluarga yang lain.

Orang yang sekarang Suzy telepon adalah Kang Ji Hyun. Teman sekaligus wanita yang ia anggap sebagai kakak perempuannya, wanita itu lahir di tahun yang sama dengan Myungsoo hanya berbeda bulan saja. Tinggal di Gwangju dan sekarang duduk di kelas dua Sekolah Menengah Atas seperti Myungsoo. Dia tinggal di rumah besar keluarga Bae di Gwangju karena merupakan anak asuh bibi Suzy yang memang seorang janda. Mereka memang tidak memiliki hubungan darah, tapi Suzy dan Ji Jyun sangat dekat seperti saudara kandung.

Moonsoo datang tepat ketika Suzy sedang membujuk Ji Hyun yang pura-pura merajuk, pria itu menantap Suzy dengan pandangan menyelidiknya. Karena tadi Suzy bilang mau tidur cepat akibat lelah, tapi yang ia lihat sekarang wanita itu malah asik bertelponan ria dengan pakaian tidur lengkap ―berbaring di depan televisi di ruang keluarga.

"Oh, Moonsoo― kau datang." Moonsoo tersenyum manis melihat ke arah nyonya Bae yang kebetulan melewati ruang keluarga. "Suzy sedang menelpon Ji Hyun, beri salam. Dia menanyaimu dan Suzy saat kami ke Gwangju kemaren." Ucap ibu Suzy lagi, setelahnya wanita paruh baya itu menghilang di balik pintu kamar tidurnya yang memang berada di lantai satu.

"Yang menelpon itu Ji Hyun?" tanya Moonsoo dengan suara pelan ke arah Suzy. Wanita bermarga Bae itu menatap marah Moonsoo dengan telepon yang masih ia pegang, "Ji Hyun, Ji Hyun, dia itu lebih tua dari kita tahu. Panggil dia noona...noona..." Ajar Suzy pada Moonsoo yang membuat pria itu memasang wajah datar seketika, "kau saja tidak pernah memanggil hyung dengan sebutan oppa, padahal dia lebih tua darimu. Sebelum mengajari orang, berkaca dulu sana!" balasnya balik mengajari, Suzy hanya bisa mengomel tanpa suara karena jawaban Moonsoo tersebut.

'Apakah itu Moonsoo? Kau berkelahi dengannya lagi?' Ji Hyun yang mendengar perdebatan kecil dengan kedua orang itu bertanya, membuat fokus Suzy kembali pada sang wanita. "Ya, itu Moonsoo." Balas Suzy, "tapi kami tidak berkelahi, kami jarang berkelahi, kami selalu rukun." Sambungnya lagi, Moonsoo mengangkat dua jempol ke arah Suzy. Mengarahkan telapak tangannya pada Suzy dan mendapatkan balasan yang sama tepat di sana.

'Benarkah? Ah, aku rindu dengan kalian. Kenapa tidak datang ke Gwangju saja, dari pada ikut Pelatihan Musim Gugur,' Suzy hanya tersenyum tipis saja, tidak mau menimpali karena dia tau Ji Hyun tidak serius merasa kecewa karena mereka tidak datang ke Gwangju liburan ini.