"Rasa bersalah? Penyesalan? Mungkin kau tidak memiliki keduanya.. tapi aku yakin ada saatnya kau terluka di kemudian hari, dan saat itu terjadi aku akan menutup mata, telinga bahkan hati ku sekali pun"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
} Kediaman keluarga Park {
Taehyung keluar dari sebuah kamar bertuliskan 'Taerin' di pintunya, langkahnya mengantarkan dirinya ke lantai bawa. Sesampainya di bawah Taehyung langsung berjalan ke arah dapur "Kalian masak apa?" Tanyanya pada Jimin dan Wonwoo di dapur.
Yoongi melirik sebentar ke arah Taehyung yang mendudukkan dirinya di meja makan "Kau tidak harus tau.. cukup duduk dan nanti habiskan makannya" jawab Yoongi dengan gaya dinginnya.
"Baiklah Nyonya park.. aku diam" balas Taehyung dengan kekehan.
Tak berselang lama Jihoon datang ke dapur dengan piyama kumamonnya "Kau sudah selesai mandi sayang.. kalau begitu duduk tenang disamping bibi Tae dulu ya" ucapnya yang langsung di angguki Jihoon.
Jihoon duduk dengan dibantu Taehyung "Terim kasih bibi Tae.."
"Sama-sama sayang.." Taehyung mengelus lembut rambut Jihoon "Tadi main apa saja dengan teman mu? Kenapa Taerin begitu terlihat kelelahan?" Tanyanya.
"Maaf bibi.. kami terlalu asyik bermain" Jihoon tersenyum manis "Tapi tadi kami tidak bermain di rumah Soonyoung.. kami bermain di rumah halmoni"
"Halmoni?" Tidak terduga ketiga orang dewasa disana menggumakan hal yang sama "Halmoni Soonyoung?" Tanya Yoongi namun putranya menggeleng cepat "Lalu?"
"Halmoni depan rumah Soonyoung" jawab Jihoon dengan raut sedih "Halmoni sakit.. jadi Soonyoung mengajak aku dan Taerin main kesana"
Taehyung mendengarkan dan menatap bocah berambut hitam arang itu "Kalau halmoni sakit.. kenapa malah main disana? Bukankah itu malah mengganggu?" Kini Taehyung yang bertanya.
"Kata Soonyoung itu sakit rindu.."
Semua orang dewasa tersenyum gemas atas jawab polos Jihoon "Sakit rindu?" Itu suara Wonwoo dengan diiringi dengan senyum kecil.
Jihoon mengangguk-angguk lucu "Eomma ingat.. waktu aku sakit karena Soonyoung harus pulang ke Jepang untuk waktu lama? Katanya sakit yang seperti itu, kalau aku hanya satu minggu tapi halmoni... Halmoni merasakan sakit bertahun-tahun" jelasnya dengan ciri khas anak-anak.
"Memang siapa yang halmoni rindukan?" Tanya Yoongi dan sekarang ketiga orang dewasa disana ikut terhanyut dalam cerita Jihoon.
"Cucu nya.." ucap Jihoon dengan wajah imutnya yang tertekuk sedih
"Cucu? Aku harap itu tidak terjadi pada eomma Jin" batin Taehyung yang mulai tidak merasa enak akan cerita Jihoon.
} Kediaman keluarga jeon {
"Aaauuu..." Irene jatuh kelantai Setelah di dorong keras oleh seorang yeoja cantik berpenampilan seksi, Irene berdiri mengikuti langkah kaki yeoja itu "Maaf nyonya.. tuan Jungkook bilang tidak ingin bertemu dengan anda"
Yeoja itu berbalik menatap tajam ke arah Irene "Kau ini siapa? Beraninya memerintah ku?" Yeoja itu menyeringai "Pelayan rendahan seperti mu.. tidak pantas berbicara dengan ku" yeoja itu menunjuk ke arah dirinya sendiri "Aku jeon nayeon dan kau.."
"Dia Irene..." Bersama dengan suaranya Seokjin pun datang dari arah belakang "Dia putri ku.. jadi tutup mulut kotor mu itu" ucapnya lantang.
Nayeon menatap ibu mertua nya tidak percaya "Berhenti membuat omong kosong.. dasar namja tua tak tau diri" Nayeon berjalan ke arah Seokjin, Irene berlari mendahului Nayeon untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi "Kalau bukan karena kau yang melahirkan Jungkook.. kau mungkin tidak akan dipanggil 'ibu', jadi tetap diam atau kalau tidak mati saja jangan mengganggu ku"