"Seberapa banyak perasaan mu hinga bisa kau bagi, ada berapa hati yang kau punya hingga begitu bayak orang yang memiliki nya"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
♡⃛◟( ˊ̱˂˃ˋ̱ )◞⸜₍ ˍ́˱Di kediaman keluarga jeon˲ˍ̀ ₎⸝◟( ˊ̱˂˃ˋ̱ )◞♡⃛
Taerin duduk sambil menatap anak laki-laki di depannya, sesekali taerin menoleh ke arah jungkook "benar-benar tidak mirip" gumamnya.
Berbeda dengan taerin yang begi penasaran akan sosok jaejun di depannya, disampingnya ada taehyung yang tampak memalingkan wajahnya untuk tidak melihat jaejun.
Jaejun tersenyum pada taerin "Apa kau mau main dengan ku?" taerin menoleh ke arah taehyung "Apa boleh?" tanyanya.
Taehyung melirik sebentar ke arah jaejun lalu pada jungkook "Boleh.." ucapnya dengan nada berbeda.
Taerin berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya pada jaejun "Ayo..." jaejun ikut berdiri lalu meraih tangan taerin dengan tangan kanannya, namun tiba-tiba jaejun menarik tangannya kembali sambil merintih kesakitan "Jun tidak apa-apa?"
Jaejun memegangi lengannya dan itu cukup untuk menarik perhatian semua orang "ada apa?" tanya jungkook.
"Tangannnya jun..." suara taerin pelan.
Dengan cepat jungkook mendekat ke arah jaejun lalu melihat kondisinya, dan alangkah terkejutnya jungkook saat dia mengangkat baju jaejun "Apa jala-..." jungkook menggeleng cepat "Maksud ku apa eomma mu yang melakukannya?"
Sebuah luka memar terlihat membiru di punggung jaejun "Jangan marah pada eomma.. Ini salah ku appa, aku nakal" jawab jaejun.
Taerin mendekat lalu meraih tangan kiri jaejun "Apa sakit?" tanyanya dan jaejun mengangguk pelan, taerin tersenyum hangat untuk membuat jaejun merasa tenang.
Dan dengan sediki penasaran taehyung ikut menengok kondisi bahu jaejun, dengan cepat taehyung menutup mulutnya dengan kedua tangannya agar tidak berteriak "ibu macam apa nayeon itu?" batinnya heran.
Jungkook menengok kiri dan kekanan kebingungan "Kenapa disaat seperti ini irene dan eomma malah tidak ada" gumamnya yang masih bisa didengar taehyung.
"Apa kau punya kotak obat?" tanya taehyung.
"hmm?"
Taehyung berdiri "Bawa dia kekamar.. Aku akan cari kotak obat" ucapnya lalu berjalan pergi mencari kotak obat.
Jungkook melihat punggung taehyung "Kau masih taehyung yang ku kenal dulu" batin jungkook.
♡⃛◟( ˊ̱˂˃ˋ̱ )◞⸜₍ ˍ́˱Skip˲ˍ̀ ₎⸝◟( ˊ̱˂˃ˋ̱ )◞♡⃛
Jaejun sudah dalam kondisi di obati oleh taehyung, dengan tawa taerin membantu jaejun untuk membenarkan pakaiannya.
Taehyung berdiri dari duduknya "Pastikan kalian memeriksa lukanya sebelum tidur" Taehyung berjalan ke arah pintu.
Jungkook mengikutinya "Taerin jaga jaejun dulu ya.. Ada yang harus ahjussi bicarakan dengan eomma mu" ucapnya.
"Baik ahjussi" jawab taerin semangat.
Jungkook berlari keluar dan tak lupa menutup pintu, dia meraih tangan taehyung "Terimakasih.. " ucapnya sambil membalik tubuh taehyung.
Taehyung memalingkan wajahnya "Tidak usah.. Aku hanya kasian padanya" balas taehyung datar, lalu dengan perlahan taehyung menyingkirkan tangan jungkook dari pundaknya.
"Jaejun bukan anak ku" kata-kata jungkook sukses membuat taehyung terdiam, yang tadinya ingin pergi pun taehyung mengurungkan niatnya "Aku tau sesaat sebelum dia dilahirkan"