"sesuatu yang hangat belum tentu baik, Mungkin es yang beku lebih baik"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
}Di ruangan Jungkook {
Diam dan hanya diam tak bergerak bahkan tak ingin melakukan apa pun, dia membatu disana siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook.
Namja itu berbaring di sofa menutup separuh wajahnya dengan lengan kekar berotot miliknya, kepalanya dipenuhi dengan ingatan beberapa saat yang lalu.
Ingatan di mana dia memeluk Taerin dengan erat di depan umum, rasa hangat yang dia rasakan masih membekas di hatinya.
Sebuah helaan nafas berat terdengar dari jungkook "Aku pasti sudah gila" ucapnya.
"Ahjussi?"
Suara nyaring itu sangat jungkook kenal, bahkan dia baru mendengarnya beberapa saat yang lalu. Dengan gerakan cepat jungkook mendudukkan dirinya di sofa itu "taerin?" Matanya langsung menangkap sosok mungil yang sekarang berjalan mendekat ke arahnya "kenapa kau bisa ada disini? Bagaimana dengan acara cafe eomma mu?"
Taerin menggeleng pelan "Tidak Apa-apa.. aku mengatakan pada eomma kalau aku ingin bersama ahjussi" taerin menatap orang dewasa didepannya "Apa ahjussi punya waktu untuk ku?"
Dengan cepat jungkook mengangguk.
"Mau main bersama?"
"Tentu"
"Mau menghabiskan waktu dengan ku?"
"Apa pun untuk mu.."
Tanpa sadar Keduanya menjadi lebih dekat satu sama lain, jungkook memandang taerin dengan senyum haru. Dan jika jungkook tidak memiliki akal Mungkin sekarang dia akan menangis melihat senyum manis taerin "maaf.. karena dulu aku meminta mu untuk mati, dan terimakasih karena sekarang kau tumbuh dengan baik" batinya.
Taerin meraih tangan Jungkook "TokkiLand...." Ucapnya dengan nada semangat "aku mau kesana.."
"Taman bermain di lantai tiga?" Tanya jungkook dan Taerin mengangguk antusias "kau bercanda?" Taerin menggeleng cepat "itu taman aneh dengan-..." Jungkook berhenti berbicara Setelah melihat ekspresi wajah Taerin.
Jungkook menghela nafas panjang dan sebuah anggukan dia berikan "Kali ini saja ok.." kata jungkook.
Taerin tersenyum manis "Ahjussi yang terbaik..."
Jantung jungkook berdegup kencang saat tangan mungil itu menggenggam erat tangan besarnya, tubuhnya tertarik pasrah oleh gadis kecil didepannya.
"Sekali saja.. bisakah kau memanggilku APPA!" Batin jungkook.
} Sementara itu-di tempat lain{
Cafe yang taehyung buka Terlihat sudah menjadi sepi, tak ada lagi pengunjung karena kue-kue disana sudah habis di bagikan.
Tangannya yang lembut mengelap meja dengan perlahan namun tidak dengan pikirannya yang entah kemana, ingatan taehyung kembali pada beberapa saat lalu dimana taerin merengek padanya...
"eomma.. " taerin menarik ujung baju taehyung.
Dengan cepat taehyung menoleh ke arahnya "ya sayang..." taehyung bingung karena taerin hanya diam dengan tatapan gelisah "kenapa? Apa kau ingin sesuatu?"
Taerin mengangguk antusias tapi dia masih saja diam "katakan.. " pinta taehyung dengan gaya keibuannya.
"hmmm.. Apa jika aku bilang, eomma tidak akan marah? "
"memang semahal apa barang itu? Apa pun untuk taerin bukan? " tanya taehyung tanpa tau apa yang di inginkan taerin.
Taerin tersenyum lebar "benarkah.. " semangatnya "kalau begitu.. Itu artinya aku boleh bermain dengan jeon ahjussi? "