"Heeii.. kau ini seperti seorang ibu - ibu! Banyak mengomel. Lagipula, seharusnya aku yang mengomelimu!" ucap Ji Hyo kesal sambil menarik daun telinga Jong Kook.
"Aahh!! Ya ya yaa!! Song Ji Hyo! Sakitt!" jeritnya mengaduh kesakitan.
"Ini akibatnya kalau kau suka menjahili orang dikelas! Apa, sih, yang menarik dari pelajaran Choi seonsaeng? Aku tidak mengerti. Seringkali aku hampir tertidur di setiap pelajarannya." keluh Ji Hyo.
"Hei, kau terlalu banyak mengeluh. Lebih baik, kita ke mini cafe sebelum bel..." perkataan Jong Kook terputus ketika suara bel berbunyi nyaring di sepanjang koridor. "Atau mungkin sudah terlambat."
---
Ji Hyo mengemasi semua peralatan tulisnya dan beranjak dari kursinya. Namun, seseorang menepuk pundaknya dengan keras.
"AW!" jerit Ji Hyo sambil menoleh ke belakang. Segera setelah melihat sosok di belakangnya, tangannya mencubit pelan sosok itu. "Kau ini." ucapnya.
"Maaf.. hehe, oh iya Ji Hyo. Ada yang mau aku bicarakan denganmu." ucap Eun Hye.
"Ya Eun Hye-yaa! Kau harus panggil aku eonnie! Meskipun kita seumuran, usiaku lebih tua empat bulan dibanding kau." canda Ji Hyo yang membuat Eun Hye terkekeh, tapi ia segera menyadari sesuatu dari penampilan Eun Hye hari ini. Yoon Eun Hye. Sahabat perempuannya itu tampak sangat rapih hari ini.
"Heii.. tunggu sebentar. Mau kemana kau sepulang sekolah? Kau tampak terlihat sangat rapih." goda Ji Hyo sambil menyenggol Eun Hye. Eun Hye hanya tersipu malu sambil menunduk malu.
"Kalian berdua disini rupanya." sela Jong Kook seraya menghampiri keduanya. "Aku akan makan siang bersama Eun Hye. Kau ikut?" tanya Jong Kook pada Ji Hyo. Ji Hyo berpikir sejenak. Sebentar lagi, dia harus mengikuti kegiatan di club dance. Ji Hyo memang tidak pandai menari, tidak sama sekali, tapi dia mengikuti club itu hanya untuk bersenang - senang. Hanya untuk melihat pujaan hatinya.
"Mmm.. aku tak tahu. Ada jadwal club dance sepulang sekolah." jawabnya sambil terus berpikir. "Eun Hye, kau bilang, kau ingin membicarakan sesuatu?"
"Mungkin lain kali." jawab Eun Hye seraya tersenyum tipis. Terdapat guratan tak senang di wajahnya.
"Kalian berdua pergilah. Jika sempat, aku akan menyusul." kata Ji Hyo akhirnya.
"Tak akan sempat. Lagipula, kami hanya singgah sebentar untuk makan. Ayo, Eun Hye." ajak Jong Kook gusar sambil menarik lengan Eun Hye. Eun Hye tersenyum kecil, lalu melambaikan tangannya pada Ji Hyo.
---
Ji Hyo memasuki ruang seni tari yang luas. Di sekelilingnya terdapat kaca - kaca besar. Beberapa siswa sudah berkumpul. Mereka semua berbincang - bincang, bahkan ada yang mulai menari. Ji Hyo berlari kecil menghampiri So Min dan Kwang Soo. Temannya di club dance.
"Belum di mulai, kan?" tanyanya sambil duduk disebelah So Min. Ia lalu mulai meregangkan tubuhnya perlahan dan menyandarkan punggungnya.
"Belum. Gary Hyung belum datang." jawab Kwang Soo. Ji Hyo mengangguk sambil menatap sekelilingnya. Betul juga. Pria yang dinantinya memang belum terlihat.
---
Jong Kook duduk di hadapan Eun Hye. Keduanya hanya bisa terdiam. "Kalau ada Ji Hyo, aku tak akan secanggung ini. Aku tidak pandai memulai perbincangan." keluhnya dalam hati.
"Besok kau ada acara?" tanya Eun Hye tiba - tiba. Jong Kook memandangnya bingung.
"Aku tidak tahu. Ada apa?" tanya Jong Kook. Sebelum perbincangan berlanjut, pesanan mereka datang.
"Selamat makan." kata Eun Hye dan Jong Kook hampir bersamaan. Keadaan ini membuat mereka semakin canggung.
"Ahh, jangan seperti ini, Eun Hye. Aku merasa canggung." ucap Jong Kook terus terang. Eun Hye tertawa, tak percaya dengan apa yang baru saja Jong Kook katakan.
"Kita tak pernah canggung sebelumnya. Aneh, ya." ujar Eun Hye sambil menyunggingkan senyum. Jong Kook menatap Eun Hye. Perempuan cantik yang kini sedang tersenyum menatapnya, membuatnya semakin canggung.
"Ini karena tidak ada Ji Hyo. Ji Hyo selalu bisa mencairkan suasana. Aku tidak pandai memulai sebuah perbincangan." jelas Jong Kook. Eun Hye hanya mengangguk sambil mulai menyantap mie di hadapannya. "Oh iya, kau belum jawab pertanyaanku. Ada apa memangnya?" sambung Jong Kook, mengingatkan Eun Hye akan pertanyaannya sebelumnya.
"Aku bermaksud mengajakmu jalan - jalan sore besok, oppa." kata Eun Hye pelan sambil menatap Jong Kook lekat - lekat. Jong Kook terpaku sejenak. Eun Hye tidak pernah mengajak dirinya dan Ji Hyo pergi, bahkan untuk sekedar jalan - jalan sore pun, tak pernah. Namun, kali ini, sosok Eun Hye yang manis dan lugu mencoba memberanikan diri mengajaknya pergi. "Kita tidak pernah pergi jalan - jalan sebelumnya, kan?"
"Bagaimana dengan Ji Hyo? Dia ikut?" tanya Jong Kook sebelum menjawab pertanyaan Eun Hye. Senyum di wajah Eun Hye seketika hilang.
"Tentang itu..." Eun Hye menggigit bibirnya, bingung harus menjawab apa. "Aku.. sudah menanyakannya, tapi... dia tak bisa ikut." ucapnya. Jong Kook masih diam. Ia menyeruput minuman di hadapannya.
"Benarkah?" tanyanya menyelidik. Ada rasa tidak percaya di hatinya, tapi melihat Eun Hye yang memasang wajah polos, dia berusaha untuk percaya. Selama hampir empat tahun mereka bersahabat, Eun Hye memang tidak pernah berbohong. Dia jujur dan polos.
"Dia bilang... ada kegiatan di.. club dance-nya." tukas Eun Hye terbata - bata, berharap Jong Kook menyetujuinya dan tidak bertanya lebih banyak.
---
Tiba - tiba suasana hening ketika pintu terbuka. Ya, Kang Gary kini telah berjalan masuk bersama dua temannya. Se Chan dan Dong Hoon. Mulut Ji Hyo kini menganga. Untuk kesekian kalinya, dia terpesona pada sosok di hadapannya itu. Tiba - tiba, Gary menoleh padanya. Ji Hyo masih tetap pada mode blank-nya. Tidak bisa berkata apa - apa.
"Hei kau." ucap Kang Gary sambil berjalan ke arahnya.
To be continued...
- @spartace76
KAMU SEDANG MEMBACA
Sshh... It's Me! ( @spartace76 )
RomanceSemuanya terasa berubah ketika Ji Hyo melihat Kang Gary. Pria keren ketua club dance itu, berhasil mencuri hatinya sejak ia duduk di bangku kelas satu SMA. Meskipun Ji Hyo tidak pernah berani mengajaknya berbicara, mengamatinya dari jauh pun, sudah...