Annyeong!!
Seperti yang sudah dijanjikan, hari ini akan update dua part, tapi mungkin part satunya bakal di publish agak malam (kalau sempat yaa😣) kalau ga sempat besok pagi atau dilanjut rabu.
Selamat membaca!!------
"Apakah ini terlihat bagus padaku?"
Ji Hyo tercengang. Ia melihat seorang perempuan, mengenakan kostum yang akan dipakainya. Moon Geun Young.
"Geun Young?" tanya Ji Hyo bingung. Matanya mulai berkaca - kaca. Ia tidak mengerti, apa yang terjadi?
"Ohh.. eonnie! Selamat datang. Bagaimana, apakah kostum ini terlihat bagus padaku?" tanya Geun Young lagi sambil berputar. Kostum itu, kostum yang seharusnya dipakai Ji Hyo, telah melekat dengan pas dan indah di tubuh Geun Young.
"Maaf, tapi apa Gary oppa tidak mengatakannya padamu? Mmm... aku... yang akan tampil... dengannya.." ucqp Ji Hyo hati - hati, mencoba menyingkirkan kesalahpahaman yang terjadi.
"Ohh, tentu aku tahu, tapi maaf.. apakah Gary oppa tidak mengatakannya padamu? Kalau aku akan kembali menjadi penari utama?" Ji Hyo terdiam. Tubuhnya terasa lemas. Air matanya mulai mengalir.
"Uuuu, ada seseorang yang menangis. Jangan menangis eonnie, maafkan Gary oppa yang hanya memberimu harapan palsu... ia tidak benar - benar bertengkar denganku, dan kau tidak benar - benar menggantikanku. Semalam, kami berbaikan. Bahkan pagi tadi, ia menjemputku." jelas Geun Young. Ji Hyo semakin bingung dan ingin menangis dengan kencang. Dirinya yang telah menunggu cukup lama itu, ternyata sia - sia.
"Ups... apa kau menunggu di depan rumahmu? Sayang sekali... kau membuang waktumu dengan sia - sia.." ejek Geun Young sambil tersenyum sinis. Ji Hyo menyeka air matanya.
"Tidak. Aku tidak menunggunya, aku... pergi dengan orang lain tadi pagi. Baiklah, aku duluan. Selamat bersenang - senang!" pamit Ji Hyo lalu melenggang pergi.
Ia tidak percaya. Hidupnya terasa sangat hancur. Bukan hanya karena batalnya penampilannya, tapi juga karena ia hanya sendiri. Tidak ada sahabat - sahabatnya yang akan menemaninya di kala ia sedih.
"Aku memang bodoh. Seharusnya, sejak awal aku tidak menaruh harapan padanya!"
"Seharusnya, aku tetap bersama kedua sahabatku sekarang! Pria macam apa yang membahagiakanku lewat surat - surat indahnya, tapi kini menjatuhkanku begitu saja!!"
Ji Hyo menghentikan langkah kakinya. Ia segera berbelok, mencari Gary. Ia harus mengakhiri semunya, semua drama dalam hidupnya. Ia tidak mau lagi ikut campur dalam segala urusan dengan Gary didalamnya.
"Oppa!" panggil Ji Hyo. Gary menoleh dan mendengus.
"Ya? Maaf, aku sedang sibuk Ji Hyo-yaa." jawab Gary tanpa memandang Ji Hyo. Perlakuan itu membuat Ji Hyo benar - benar ingin menampar wajahnya. "Dasar pengecut!" gumam Ji Hyo dalam hati.
"Terimakasih atas semuanya. Maaf, aku tidak bisa ikut tampil hari ini, dan mengenai surat yang selalu kau kirimkan padaku di loker, aku tak menge..."
"Wow... wow.. wow! Hentikan. Kamu menjelaskan semuanya dengan jelas hingga ke titik dimana kau mengatakan AKU, mengirimkan surat padamu di loker..mu? Maaf, tapi kau salah orang! Aku tidak pernah menulis sepucuk surat pun padamu." jelas Gary. Ji Hyo tercengang, ia benar - benar tidak percaya dengan apa yang baru saja Gary jelaskan.
"Kau bercanda?! Kau sendiri yang mengungkapkan padaku soal surat itu ketika kamu memintaku untuk menggantikan Geun Young!!" ujar Ji Hyo emosi. Tubuhnya mulai berkeringat, Ji Hyo benar - benar bingung dengan semua yang Gary katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sshh... It's Me! ( @spartace76 )
RomanceSemuanya terasa berubah ketika Ji Hyo melihat Kang Gary. Pria keren ketua club dance itu, berhasil mencuri hatinya sejak ia duduk di bangku kelas satu SMA. Meskipun Ji Hyo tidak pernah berani mengajaknya berbicara, mengamatinya dari jauh pun, sudah...