Semuanya terasa berubah ketika Ji Hyo melihat Kang Gary. Pria keren ketua club dance itu, berhasil mencuri hatinya sejak ia duduk di bangku kelas satu SMA. Meskipun Ji Hyo tidak pernah berani mengajaknya berbicara, mengamatinya dari jauh pun, sudah...
Halloo..! maaf updatenya malam, terima kasih yang sudah setia membaca, maaf atas keterlambatan waktu update, hari ini ada 2 chapter yang bakal di publish! selamat membaca^^
------
Ji Hyo dan Eun Hye bergandengan tangan menuju lapangan. Ji Hyo dengan semangat langsung memerhatikan sekitar. Eun Hye melonjak - lonjak kegirangan ketika melihat seseorang.
"Ji Hyo-yaa! Lihat!" seru Eun Hye. Ji Hyo dengan spontan melihat ke arah tunjukkan tangan Eun Hye. "Waaah dia benar - benar latihan vokal rupanya!" sambungnya. Pria yang di tunjuknya adalah Jong Kook, yang sedang latihan vokal bersama anak paduan suara lainnya.
"Jong Kook Oppaaa!" teriak Eun Hye sambil melambaikan tangannya pada Jong Kook. Jong Kook menoleh dan balas melambaikan tangannya.
"Hei! Aku kira Gary oppa!" gerutu Ji Hyo. Ia terus mengedarkan pandangan dan mendapati Gary sedang berbincang dengan beberapa temannya.
"Ah! Eun Hye-yaa! Itu dia!" bisik Ji Hyo senang. Keduanya berpelukan dan ber-tos ria. Sedikit demi sedikit, Ji Hyo mendekat. Pergerakannya akhirnya disadari Gary. Gary melambai padanya sambil tersenyum. Ji Hyo membalas lambaian tangannya lalu menarik Eun Hye pergi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia sudah tidak sanggup lagi menahan rasa senangnya. Setelah menjauh, ia berteriak senang sambil memeluk Eun Hye erat.
"Benarkaaaann!!! Orang itu Kang Gary!!!" jerit Ji Hyo senang. Eun Hye juga ikut senang. Ia langsung memeluk sahabatnya itu.
"Selamat, yaaa! Akhirnyaaaa, kau tahu juga orangnya!! Semoga pendekatan ini akan membuahkan hasil yang indah! Besok, jangan lupa cek lagi lokermu!" kata Eun Hye menyemangati sahabatnya itu.
---
Jong Kook asyik mengangkat barbel di kamarnya. Sudah dua hari dia absen ke - gym, rutinitasnya itu terhambat karena latihan vokal untuk festival. Ia teringat kembali pada kejadian sore tadi. Ketika ia melambaikan tangan pada sahabatnya, Ji Hyo. Namun, yang balas melambai adalah Eun Hye. Ji Hyo malah tampak sibuk mengedarkan pandangan. Entah apa yang sedang di carinya. Jong Kook sedikit kecewa, tapi ia tak mau terburu - buru. Tiba - tiba, ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari Ji Hyo.
"Kau tak akan percaya. Kang Gary benar - benar orangnya!" tulis Ji Hyo. Jong Kook tersenyum kecut. Sahabatnya itu benar - benar tidak sadar akan situasi yang terjadi. Waktunya selalu bersamaan, entah kenapa Gary selalu ada di tempat yang sama dengannya. Jong Kook tidak tahu harus menjawab apa, sehingga ia mengacuhkannya dan kembali ke pekerjaannya. Mengangkat barbel.
---
Waktu menuju festival semakin dekat. Tinggal seminggu lagi acara itu akan di gelar. Semua siswa yang akan tampil semakin sibuk. Begitu juga Ji Hyo. Selain jadi penari cadangan, dia juga membantu di bagian properti. Memang merepotkan, dan melelahkan. Ditambah lagi, surat dari penggemar rahasianya itu tidak lagi datang. Entah karena si penulis begitu sibuk, atau mungkin sudah tidak berminat lagi menulis untuknya. Dari terkaannya, Ji Hyo berpikir bahwa si penulis yang menurutnya adalah Gary memang benar - benar sibuk. Bahkan, mereka tidak berbicara sedikitpun saat latihan karena sibuk mengatur segala penampilan dan persiapan untuk acara. Gary adalah seorang lelaki yang perfectionist. Dia tidak suka jika suatu hal tidak berjalan sesuai dengan rencananya.
Ji Hyo bahkan tidak punya waktu untuk sekedar berbincang dengan kedua sahabatnya. Terutama Jong Kook yang bahkan sering lupa makan siang karena kegiatan vokalnya itu. Jong Kook memang akan tampil dua kali, meskipun begitu, Ji Hyo tidak tahu apa yang akan di tampilkan oleh Jong Kook. Ia hanya tahu salah satunya yaitu sebagai paduan suara yang mengiringi drama yang di tampilkan murid kelas 10.
"Jong Kook tidak makan siang lagi?" tanya Ji Hyo pada Eun Hye. Eun Hye menggeleng.
"Tidak, tapi aku lihat dia membawa bungkusan sebelum ikut latihan vokal. Sepertinya dia membawa bekal." kata Eun Hye.
"Dia ini benar - benar pria sibuk. Untuk makan siang, pun, dia tak punya waktu." gerutu Ji Hyo. Eun Hye hanya mengangguk. "Aku tak lagi mendapat surat." lanjut Ji Hyo.
"Benarkah? Kenapa, ya? Apa Kang Gary si.."
"Sssttt! Jangan keras - keras! Penulis itu bisa saja bukan Gary oppa, itu hanya asumsiku, tapi sepertinya, kalo memang dia penulisnya, dia memang benar - benar sibuk akhir - akhir ini." jelas Ji Hyo. Ji Hyo lalu merenung. Apa alasan penulis itu tidak lagi menulis surat untuknya?
---
Ji Hyo memasuki ruang club dance. Dia mendapati Gary sedang sibuk dengan beberapa kertas. Ia hanya sendiri di ruangan itu. Ji Hyo melihat tanggal di ponselnya. Benar juga, hari ini tidak ada jadwal latihan karena ada pembersihan sekolah khusus untuk hari ini. Ji Hyo melangkah pelan untuk keluar dari ruangan sebelum Gary menyadari kehadirannya.
"Ji Hyo-yaa!" terlambat. Gary menyadari kehadirannya. Ji Hyo berbalik dan menggaruk tengkuknya.
"Maaf, aku lupa hari ini tidak ad..."
"Tidak apa - apa. Kemarilah." pinta Gary. Ji Hyo melangkah perlahan. "Kita jarang berbincang akhir - akhir ini. Maaf, aku benar - benar sibuk." kata Gary.
"Oh, tidak perlu memberitahu. Aku tahu kau pasti begitu sibuk, itu sebabnya kita jarang bertegur sapa." sanggah Ji Hyo. Gary mengangguk sambil tetap menulis di sebuah kertas.
"Bisa bantu aku? Tolong pisahkan surat dan kertas - kertas ini di bagiannya. Ada empat bagian, lihat saja judulnya." pinta Gary tanpa mengalihkan pandangannya. Ji Hyo menurut dan segera melakukannya. "Kau tidak keberatan, kan?" tanya Gary.
"Tidak. Tidak sama sekali." jawab Ji Hyo.
"Kau sudah tahu? Di festival nanti, kita... harus membawa pasangan."