"Terima kasih Kwang Soo-yaa, kau sangat baik padaku."
"Tentu saja, noona. Maaf ya, tapi... aku benar - benar menganggapmu seperti kakakku sendiri! Aku tidak punya kakak perempuan, padahal aku sangat ingin punya kakak perempuan. Pasti sangat menyenangkan!" celotehnya.
"Aku juga menganggapmu seperti adikku sendiri, Kwang Soo-yaa!"
"Noona! Bus-nya datang!" seru Kwang Soo sambil menunjuk bus yang perlahan berhenti tepat di depan halte bus. Kwang Soo segera menggandeng Ji Hyo masuk. Keduanya segera duduk. Ji Hyo melempar pandangannya keluar jendela dan mendapati sebuah pemandangan yang jarang ia temui. Seseorang yang sangat di kenalnya, tengah bercengkrama dan bercanda tawa dengan seseorang.
------
Akhirnya, hari festival pun tiba. Ji Hyo telah berpesan pada ibunya dan Joong Ki untuk membangunkannya sangat pagi. Gary meminta semua anggota club dance untuk datang lebih pagi dari acara. Ji Hyo yang biasanya sering terlambat merasa terbebani. Ia tidak biasa bangun pagi.
"Noonaa!! Bangunn! Kau mau terlambat lagi?! Ini hari besarmu!!" jerit Joong Ki tepat di telinganya.
"Aishh! Kau ini berisik sekali!" kata Ji Hyo kesal sambil membalikkan tubuhnya dan menutup telinganya dengan bantal.
"Kau ini benar - benar!" ucap Joong Ki sambil menggelitiki tubuh mungil kakaknya itu.
"Hei hei! Aiishhh... iyaaa aku bangun!!!" teriak Ji Hyo sambil memaksa tubuhnya bangun. Rambutnya benar - benar berantakan, matanya masih terpejam. Ia mencoba membuka sedikit demi sedikit matanya dan menguap. Ia lalu melirik Joong Ki yang tengah bergidik memperhatikannya.
"Apa yang kau lihat?! Pergi! Aku akan pergi mandi!" bentak Ji Hyo seraya hendak melempar bantalnya.
"Aku melihat sesosok monster di hadapanku!" teriak Joong Ki sambil berlari keluar kamar kakaknya itu. Ji Hyo melempar bantal ke arah Joong Ki. Namun meleset.
"Aishh.. benar - benar!"
------
Ji Hyo duduk di depan cermin di kamarnya. Ibunya tengah menata rambutnya secantik mungkin.
"Ibu bangga padamu, nak. Kau bisa tampil di depan umum. Pastikan untuk merekamnya nanti! Ahh, sayang sekali aku tidak bisa datang.." ujar Ibunya sambil tetap fokus menyisir rambut Ji Hyo.
"Tentu ibu! Itu akan menjadi momen paling berharga! Aku akan meminta Kwang Soo untuk merekamnya." jelas Ji Hyo.
"Kwang Soo? Siapa dia? Kenapa kau tidak minta tolong pada Jong Kook? atau Eun Hye?" tanya ibunya penasaran. Mendengar itu, Ji Hyo benar - benar sedih.
"Mereka berdua... pasti sibuk tampil. Mereka juga akan tampil, jadi... aku meminta temanku yang lain. Kwang Soo juga sangat baik, dia temanku di club dance, dia seumuran dengan Joong Ki." jelas Ji Hyo beralasan. Ibunya hanya mengangguk.
Setelah selesai bersiap - siap, ia bercermin sekali lagi. Di lihatnya gaun yang dipakainya. Warna peach dari gaun yang dipakainya sangat menyatu dengan warna kulitnya juga rambutnya yang hitam legam. Ibunya berdecak kagum melihat betapa cantik putrinya itu.
"Anakku benar - benar cantik.." puji ibu Ji Hyo sambil memeluk anaknya itu. Tiba - tiba, pintu rumah diketuk.
"Jemputanmu sepertinya sudah datang!" kata ibu sambil menyenggol Ji Hyo. Ji Hyo tersenyum tipis. Sekali lagi ia berkaca dan bersiap - siap untuk pergi ke depan pintu rumahnya. Ia menghela nafas panjang, lalu membuka pintu rumahnya. Namun, betapa kecewa dirinya melihat siapa yang ada di balik pintu.
"Nyonya, apakah benar ini rumah Song Joong Ki? Ada paket untuknya." ucap seorang pria paruh baya padanya. Ji Hyo mengangguk. Ia mengambil paket itu dan menandatanganinya. Ia segera kembali masuk ke dalam rumah dan menyodorkan paket itu pada adiknya.
"Bukan Gary?" tanya ibunya. Ji Hyo menggeleng. "Tunggulah sebentar lagi, mungkin dia terjebak macet."
Lima menit, sepuluh menit, tiga puluh menit berlalu, jemputan yang ditunggunya tak kunjung datang. Ji Hyo melangkah keluar rumah, memastikan bahwa ada mobil di depan rumahnya tengah menunggunya untuk keluar. Namun hasilnya nihil, tidak ada mobil terparkir di depan rumahnya. Tiba - tiba suara klakson terdengar menggema di belakangnya. Ia membalikkan tubuhnya. Sebuah mobil sedan putih terparkir tepat di belakangnya. Seseorang keluar dari mobil itu. Ji Hyo tengah memandangnya berbinar dengan senyuman manis. Namun, senyumannya seketika hilang.
"Kwang Soo?" tanya Ji Hyo kaget melihat sosok Kwang Soo. Kwang Soo menggaruk tengkuknya.
"Maaf, aku tahu kau pasti tidak mengharapkan kedatanganku, noona... tapi, Gary Hyung... tidak bisa datang untuk.. menjemputmu." ujar Kwang Soo. Ji Hyo menunduk, "Sudah kuduga dia tidak akan menepati janjinya." gumamnya. Air mukanya berubah mendung. Air matanya hendak membasahi pipi.
"Aku diminta untuk menjemputmu.. kita harus segera pergi, acara akan dimulai, dan kau sangat dibutuhkan disana! Ayo!"
------
Kwang Soo berlari membukakan pintu untuk Ji Hyo. Keduanya telah sampai di sekolah. Ji Hyo menghela nafas panjang. Hari ini, hari dimana ia seharusnya bersenang - senang, telah dimulai dengan awal yang sangat buruk.
"Noona, ayo masuk!" ajak Kwang Soo. Keduanya segera berjalan menuju ruang club dance dimana semua anggota bersiap - siap untuk penampilan mereka hari ini. Ji Hyo mengedarkan pandangan, ia tidak mendapati sosok Gary dimanapun. "Dimana dia?"
"Noona, kau harus segera bersiap - siap! Aku ada urusan lain, akan kutemui kau nanti. Aku akan kembali tepat sebelum kau naik panggung!" pamit Kwang Soo sambil berlari meninggalkan Ji Hyo. Semua mata tertuju padanya. Ji Hyo benar - benar terlihat berbeda, ia benar - benar perempuan yang sangat anggun dan cantik hari ini.
"So Min-ah! Kau lihat.. Ye Won eonnie? Aku harus segera berganti kostum." ucap Ji Hyo. Wajah So Min langsung berubah kebingungan. Ji Hyo menangkap apa yang ditunjukkan So Min dengan cepat.
"Kenapa kau terlihat bingung? Kau tidak tahu dimana dia? Baiklah, aku akan cari sendiri. Maaf telah mengganggumu!" ujar Ji Hyo ramah sambil tersenyum.
"Ahh.. tidak eonnie! Mmm... Ye Won eonnie ada... di ruangan sebelah sana, di tempat... kostum." jelas So Min terbata - bata.
"Ohh.. baiklah. Terimakasih!" kata Ji Hyo sambil berjalan menuju ruangan itu. Di bukanya pintu ruang kostum. Terlihat Ye Won dan dua temannya tengah sibuk mempersiapkan kostum yang akan dipakai para pemain.
"Eonnie! Maaf aku terlambat... dimana kostumku? Aku harus bergegas." kata Ji Hyo cepat. Namun, Ye Won hanya terdiam mendengarnya. Wajahnya terlihat sangat kebingungan.
"Ada apa eonnie?"
"Anu... mmm... kos... bukannya..."
Belum sempat Ye Won melanjutkan perkataannya, seseorang keluar dari fitting room.
"Apakah ini terlihat bagus padaku?"
- To be continued...
@spartace76
KAMU SEDANG MEMBACA
Sshh... It's Me! ( @spartace76 )
Любовные романыSemuanya terasa berubah ketika Ji Hyo melihat Kang Gary. Pria keren ketua club dance itu, berhasil mencuri hatinya sejak ia duduk di bangku kelas satu SMA. Meskipun Ji Hyo tidak pernah berani mengajaknya berbicara, mengamatinya dari jauh pun, sudah...