24. Awal kata

446 39 15
                                    

"Benar juga! Ayo kita lihat!"

Keduanya segera berlarian menuju loker. Tak peduli dengan orang - orang di sekeliling mereka yang melihat mereka dengan tatapan aneh. Semua orang bersenang-senang di festival tersebut, tapi hanya mereka yang merasakan kegelisahan. Ketika semua orang berbondong - bondong memenuhi lapangan, keduanya malah berlari menuju loker dengan perasaan gelisah.

Ji Hyo dengan gesit membuka lokernya dan mengambil beberapa lembar surat dari lokernya. Dibukanya satu persatu surat tersebut, tapi hasilnya nihil. Tak ada petunjuk apapun dalam surat.

"Ahhh... apa yang harus aku lakukann?!! Aku sangat buruk dalam hal seperti ini!!" gerutu Ji Hyo sambil tetap memeriksa lembaran surat tersebut satu persatu.

"Pelan - pelan... baca satu persatu suratnya dengan seksama. Tenang, jangan gelisah. Biarkan otakmu berpikir jernih." nasihat Eun Hye yang dengan santai dan teliti membaca selembar surat di tangannya.

"Ehh.. lihat ini! Ini pasti sebuah petunjuk!" kata Eun Hye sambil menunjuk bagian akhir dari surat di tangannya. Surat tersebut merupakan surat terakhir yang dikirimkan si penulis.

"Kita hanyalah sepasang teman... Jangan beritahu siapapun...Karena hanya awal kata yang bisa beritahu. Apa maksud semua ini? Pasti ada sesuatu." baca Eun Hye. Ji Hyo mengamati surat di tangan Eun Hye itu lekat - lekat. Pikirannya yang sedang kacau dan gelisah menolak untuk menganalisa surat tersebut.

"Hanya awal kata... awal kata?" baca Eun Hye lagi. Ia lalu menunjuk awal kata di bagian penutup surat."

"Kita, jangan, karena...." eja Eun Hye. Ji Hyo berpikir keras, mencoba memecahkan teka - teki di dalam surat itu. Tiba - tiba, air muka Ji Hyo berubah, wajahnya memerah, dan ia menutup mulutnya yang tengah menganga.

 Tiba - tiba, air muka Ji Hyo berubah, wajahnya memerah, dan ia menutup mulutnya yang tengah menganga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AH BENARKAH??!!" jeritnya. Eun Hye langsung terlonjak dari posisinya.

"Kau ini! Ada apa?! Kau sudah bisa memecahkannya?" tanya Eun Hye.

"Iyaaa! Apa mungkin awal kata yang dia maksud adalah huruf depan kalimat tersebut? K.. J.. K..?" jelas Ji Hyo perlahan.

"Kim... Kim Jong Kook!! Kim Jong Kook?!" tanya Eun Hye spontan seraya menatap lekat -
lekat wajah Ji Hyo.

"Benarkah dia?"

------

Jong Kook berdeham pelan. Sebentar lagi giliran dia untuk naik ke atas panggung. Tubuhnya telah menunjukkan reaksi kegugupan. Perutnya yang tiba - tiba sakit, keringat dingin yang mengalir di sekujur tubuhnya, belum lagi pikirannya yang tiba - tiba blank. Tak ada satu lirik pun yang ia ingat. Namun, Jong Kook segera menyadarkan dirinya dan berfokus. "Aku pasti bisa." ucapnya pelan seraya menelan ludah.

Ada banyak kecemasan dalam pikirannya kini. Ia benar - benar tidak bisa berfokus dalam banyak hal, ini yang menyebabkan pikirannya kini blank. Ia akan tampil solo, membawakan lagu ciptaannya sendiri. Jong Kook berharap - harap cemas dirinya bisa mengingat lagu itu dengan benar, bisa menyanyikannya dengan indah, dan bisa disaksikan oleh perempuan yang menjadi objek lagunya itu.

------

"Kau yakin? Mungkin kita salah menerka..." kata Ji Hyo cemas. Eun Hye menyilangkan tangannya.

"Itu sudah jelas, Ji Hyo-yaa! Dia yang mengatakan dia suka padamu, dan dia pula yang memberi petunjuk dalam surat itu. Lagipula, hanya dia yang benar - benar tulus mencintaimu. Percayalah!" ujar Eun Hye menyemangati Ji Hyo. Ji Hyo tersenyum dan memeluk Eun Hye.

"Kau benar - benar sahabat yang baik, Eun Hye-yaa... terimakasih. Maaf jika aku menyakitimu..."

"Tidak, Ji Hyo-yaa! Jong Kook pantas mendapatkan cinta yang dia idamkan. Lagipula... aku telah bertemu dengan pria lain!" jelas Eun Hye.

"Waaa... benarkah?! Jadi pria yang kulihat tengah bersamamu saat aku menaiki bus itu adalah.... pria barumu??" tanya Ji Hyo. Wajah Eun Hye memerah.

"Kau melihatnya?!"

"Tentu! Aaaa... dia orangnya!" goda Ji Hyo.

"Berhenti menggodaku! Ayo cari Jong Kook oppa, kau harus bertemu dengannya, kau harus tahu kebenarannya!" ajak Eun Hye. Ji Hyo mengangguk. Keduanya segera berlari menuju lapangan dimana festival diadakan. Ji Hyo menyelinap menuju backstage dan tidak melihat Jong Kook dimanapun. "Kemana dia sebenarnya?"

"Ji Hyo-yaa! Kemarilah! Dia baru saja naik keatas panggung!" bisik Eun Hye. Ji Hyo segera berlari menuju Eun Hye. Keduanya segera menyaksikan penampilan Jong Kook. Jong Kook membetulkan posisi mic-nya, juga gitarnya. Ia berdeham kecil, lalu tersenyum dan membungkuk.

"Halo semuanya, perkenalkan aku... Kim Jong Kook." ucapnya. Semua orang memperhatikannya dengan seksama, terdengar bisikan dari berbagai tempat yang mengatakan ia begitu tampan, rapih, dan sebagainya.

"Hari ini... aku akan menyanyikan sebuah lagu. Lagu ini.... mungkin akan terdengar sangat asing bagi kalian... karena ini... adalah lagu buatanku."
jelas Jong Kook.

"Lagu ini mengisahkan tentang... seseorang yang begitu aku sayangi, dan dia begitu baik padaku... tapi sayangnya, ia malah mencintai pria lain.. dan di lagu ini, aku ingin mengatakan padanya untuk berhenti berbuat baik padaku..."

Jong Kook perlahan - lahan memetik gitarnya dan mulai menyanyikan lagu itu. Ji Hyo mendengarnya dengan seksama, dan menyadari... bahwa lagu itu sebenarnya untuknya.

Ia menyadari betapa bodoh dirinya mencari seseorang diluar sana, berusaha mendapatkan cinta palsu dari orang tersebut, lalu dikecewakan. Sedangkan sebenarnya, seseorang yang mempunyai cinta yang tulus baginya, ada di depan matanya. Benar - benar tepat didepan matanya. Ji Hyo merasa sangat bersalah, apalagi ketika mengingat bahwa dirinya pernah menceritakan pria lain yang pernah ia sukai pada Jong Kook. Itu tindakan yang benar - benar bodoh, tapi sudah terlewati. Ji Hyo benar - benar menyesal. Ia menyesal berbuat baik pada Jong Kook, padahal hatinya tidak membalas kebaikan Jong Kook padanya.

Ji Hyo menikmati lagu tersebut hingga meneteskan air mata. Eun Hye yang berada disampingnya mengelus punggungnya perlahan, berusaha menenangkan Ji Hyo yang terus terisak.

Akhirnya, lagu selesai. Jong Kook berterimakasih lalu membungkuk dan turun dari panggung. Semua orang berteriak dan bertepuk tangan dengan semangat. Bahkan ada beberapa diantara mereka yang meminta Jong Kook untuk meneruskan nyanyiannya.

"Ji Hyo, dia sudah turun! Ini saatnya.." ucap Eun Hye. Ji Hyo menyeka air matanya dan menghela nafas. Benar, ini saatnya untuk bertindak dan menguak sebuah fakta besar. Ji Hyo kembali menyelinap menuju backstage dan mendapati Jong Kook yang tengah terduduk dan merenung. Ji Hyo menelan ludahnya dan perlahan berjalan mendekati Jong Kook. "Kau pasti bisa Ji Hyo!"

Dengan langkah mantap, Ji Hyo mendekati Jong Kook. Jong Kook akhirnya menyadari kehadiran Ji Hyo. Ia menoleh dan mendapati Ji Hyo yang telah berada di dekatnya. Jong Kook segera beranjak, hendak pergi menjauh, tapi Ji Hyo menahannya.

"Oppa... sebentar..." ucap Ji Hyo pelan. Jong Kook kembali duduk.

"Ada apa? Aku tak punya banyak waktu. Aku harus segera berganti kostum." elak Jong Kook sambil melepaskan genggaman Ji Hyo.

"Jujur padaku!"

- To be continued...
@spartace76

Sshh... It's Me! ( @spartace76 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang