Ji Hyo terpaku cukup lama, tapi, akhirnya Eun Hye menyadari kehadiran Ji Hyo dan segera menghentikan tangisannya dan melepas pelukannya. Jong Kook menoleh. Entah apa yang di rasakannya sekarang. Terasa sakit, dan hancur. Ji Hyo tidak begitu mengetahui perasaan apa yang menghinggapinya kini, tapi yang jelas, pemandangan tadi begitu menyakitkan.
"Ji Hyo-yaa." panggil Jong Kook. Ji Hyo duduk di bangkunya, lalu menoleh ke arah Jong Kook.
"Lanjutkan saja. Aku tak bermaksud mengganggu." kata Ji Hyo seraya tersenyum tipis.
"Kau tidak lihat kalau Eun Hye sedang membutuhkan kita sebagai sahabatnya?" tanya Jong Kook. Eun Hye yang mendengarnya merasa senang. Jong Kook begitu perhatian padanya. Ji Hyo bangkit lalu mendekati Eun Hye.
"Eun Hye. Ada apa? Matamu sembab sekali." ucap Ji Hyo akhirnya sambil mengusap punggung Eun Hye.
"Tidak ada apa - apa, eonnie."
"Panggil saja aku Ji Hyo. Aku merasa tidak enak dipanggil eonnie." kata Ji Hyo sambil menggaruk tengkuknya.
"Baru kemarin kau bilang harusnya aku memanggilmu eonnie." canda Eun Hye sambil sedikit tersenyum.
"Nahh, akhirnya kau tersenyum juga. Jangan banyak bersedih, Eun Hye-yaa.."
---
Ji Hyo bergandengan tangan dengan Eun Hye menuju kantin, diikuti Jong Kook di belakangnya. Setelah mengambil makanan yang diinginkan, ketiganya segera duduk di bangku cafe.
"Sudah lama sekali kita tidak makan bersama seperti ini. Aku senang kita bisa berkumpul lagi!" kata Eun Hye semangat sambil menyantap sepotong apel.
"Maaf, akhir - akhir ini, aku semakin sibuk. Akan ada festival bulan depan, dan aku akan tampil disana bersama dengan siswa lain dari club dance." jelas Ji Hyo.
"Wah, itu akan sangat menyenangkan! Aku dan Jong Kook akan berdiri paling depan untuk menyemangatimu!" seru Eun Hye sambil mengacungkan jari kelingkingnya. Ji Hyo tersenyum lalu ber-tos ria dengan Eun Hye.
Tiba - tiba, seseorang menepuk pundak Ji Hyo. Sontak Ji Hyo kaget dan menoleh. Namun, ia cepat - cepat menahan rasa senangnya ketika melihat siapa yang mendatanginya itu.
"Ohh.. Kang Gary.." ucapnya. Wajahnya kini memerah.
"Kau berjanji memanggilku oppa, kan?" canda Gary. Ji Hyo tertawa kecil sambil mencubit pelan lengan Kang Gary.
"Jangan lupa untuk latihan sepulang sekolah nanti." bisik Gary lalu berlalu meninggalkan Ji Hyo yang tengah terpaku.
"Kalian semakin dekat saja." sindir Jong Kook. Ji Hyo menatap Jong Kook sambil memicingkan mata.
"Memangnya kenapa? Sebagai sahabat harusnya kau senang!" gerutu Ji Hyo.
"Ada apa ini? Apa hanya aku satu - satunya yang tidak kalian beritahu? Wah, aku tertinggal." keluh Eun Hye sambil menepuk dahinya.
"Maaf, kau belum ku beritahu. Mmm, jangan bilang siapa - siapa, ya.. Akuu.. menyukai pria tadi." bisik Ji Hyo. Eun Hye menutup mulutnya yang menganga lebar.
"Aku tahu kau pasti kaget saat tahu perempuan tomboy ini tiba - tiba jatuh cinta, tapi... ya mungkin sudah saatnya." celoteh Ji Hyo. Eun Hye segera memeluk sahabatnya itu.
"Selamatt!! Akhirnya kau merasakan jatuh cinta!" kata Eun Hye. Ji Hyo memeluk Eun Hye erat.
"Ternyata rasanya menyenangkan! Seharusnya aku lakukan sejak dulu!"
---
Jong Kook melangkah meninggalkan sekolah. Hari ini, ban sepedanya bocor lagi. Terpaksa ia harus naik bus hari ini. Jong Kook duduk dekat jendela. Ia terus memikirkan sesuatu. Sesuatu yang akhir - akhir ini mengusik pikirannya. "Mengapa dia bisa jatuh cinta terlalu cepat." gumamnya.
"Oppa.." ucap seseorang sambil menepuk pundaknya. Jong Kook menoleh dan terkejut. Ia tidak bisa menahan rasa terkejutnya. Ia langsung menggeser tempat duduknya.
"Geun Young-ah?" kata Jong Kook tak percaya.
Moon Geun Young, perempuan mungil nan cantik itu adalah mantan kekasih Jong Kook. Ya, keduanya berpisah karena Geun Young harus pindah sekolah. Jong Kook tidak bisa menjalin hubungan jarak jauh, ia takut ia tidak bisa menjaga Geun Young, dan yang paling ia takutkan adalah Geun Young tidak bisa menjaga cintanya. Keduanya menjalin hubungan cukup lama, hampir satu tahun. Sebelum Ji Hyo menjadi murid baru di SMP-nya, Jong Kook tengah menjalin hubungan dengan Geun Young. Mungkin, mereka terlalu muda saat itu, Geun Young bahkan masih duduk di bangku satu SMP, tapi Jong Kook benar - benar mencintai Geun Young.
Entah kenapa, setelah melihat Geun Young, rasa itu muncul lagi. Namun, Jong Kook menepis perasaan itu jauh - jauh, mengingat hatinya sudah terisi oleh perempuan lain. Sahabatnya sendiri, tapi tiba - tiba Jong Kook teringat bahwa Ji Hyo sedang mengagumi pria lain. "Haruskah aku memulainya lagi?"
"Oppa, ini aku.. Kau masih ingat aku?" tanya Geun Young sambil duduk di sebelah Jong Kook.
"Bagaimana aku bisa lupa denganmu? Sudah sangat lama, tapi penampilanmu masih sama. Cantik." puji Jong Kook. Geun Young tersipu malu.
"Ah, oppa! Oppa, apa kabar? Lama sekali kita tak berjumpa."
"Aku baik. Kau akhirnya kembali?" tanya Jong Kook.
"Yaaa... aku kembali karena.. orangtuaku bercerai, dan.. aku memilih untuk ikut ibuku kesini." jelas Geun Young.
"Maaf, aku tak bermaksud mengungkit.."
"Tidak apa - apa, oppa. Bagaimana denganmu? Aku tahu ini terlalu aneh untuk menanyakannya ketika kita baru bertemu kembali, tapi... apakah.. kau sudah punya... pacar?" tanya Geun Young tiba - tiba. Jong Kook menelan ludah. Tak tahu harus menjawab apa.
"Ah, kenapa kau menanyakan hal seperti itu! Tidak.. aku hanya punya diriku sendiri." jawab Jong Kook. "Aku jadi ingat, ketika kita bersama dulu. Hahaha, kita terlalu muda saat itu." canda Jong Kook.
"Iya! Aku ingat sekali kita berdua sangat malu - malu! Tapi, kita berdua menangis dan berpelukan bersama ketika hendak berpisah. Padahal, kita jarang sekali berbincang karena aku selalu di ejek oleh teman satu kelasku. Aku tidak percaya waktu itu aku berpacaran dengan kakak kelas." celoteh Geun Young. Jong Kook tertawa mendengarnya. Namun, tawanya berhenti seketika ketika mendengar kalimat Geun Young selanjutnya.
"Kini, aku sudah mulai lebih mengerti cinta. Aku sudah mulai menjalin hubungan dengan seseorang..."
- To be continued...
@spartace76
KAMU SEDANG MEMBACA
Sshh... It's Me! ( @spartace76 )
RomanceSemuanya terasa berubah ketika Ji Hyo melihat Kang Gary. Pria keren ketua club dance itu, berhasil mencuri hatinya sejak ia duduk di bangku kelas satu SMA. Meskipun Ji Hyo tidak pernah berani mengajaknya berbicara, mengamatinya dari jauh pun, sudah...