"Aldrich...." teriakku histeris"Mah.. mama bangun" karena terlalu panik karena mama pingsan aku terus mengguncang tubuh mama.
"Aldrich" teriakku lagi
Dari atas Aldrich berlari tanpa memperdulikan anak tangga. Ketika Aldrich sudah tepat di depan ku, dia langsung memeriksa keadaan mama.
"Kita ke rumah sakit sekarang" bisik Aldrich yang langsung menggending mama ke mobil.
Tanpa disuruh aku langsung mengikuti Aldrich dari belakang.
🍁🍁🍁
Aku masih memperhatikan Ayu yang berada di sampingku. Kenapa aku telah melewatkan waktu - waktu berharga ku?.
"Kenapa?" Tanya Ayu yang membuatku seketika langsung sadar dari lamuanku.
"Nggak papa. Berangkat skarang?"
🍁🍁🍁
"Aku ke bawah dulu yahh.. mau ke opotek. Kamu jaga mama yah" jelas Aldrich.
Aku menatap mata Aldrich, disana ada rasa lelah. Aldrich sedari tadi hanya mengkhawatirkan mama sampai - sampai tidak menyadari penampilannya yang tidak karuan.
"Aldrich biar aku saja. Kamu istirahat, kasihan kamu kecapean" jelas ku sambil mengambil resep obat yang di pegang Aldrich.
"Okee... hati - hati honey" puncak kepala ku langsung dicium Aldrich dengan begitu lembut.
Aku berjalan menuju lift di ujung ruangan ini dan langsung menekan tombol ke bawah, beberapa menit kemudian pun lift terbuka dan langsung menampilkan Dia.
Dia orang yang selama ini masih mengisi relung hati ku. Orang yang sangat mengerti aku...
1, 2, 3 pada detik ke tiga mata ku dan dia beradu begitu lama sampai - sampai pintu lift sudah mau tertutup kembali tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke dalam lift tersebut.
Kenangan - kenangan dulu yang sengaja aku kubur kini berputar sangat jelas di pikiranku..
"Hmm.. hmm" batuk orang di samping ku..
"Apa kabar Mel?" Lanjut orang tersebut.
Lidahku langsung terasa kaku. Pandangan lantai polos kini menjadi daya tarikku.
"Baik. Loh apa kabar?" Tanya ku.
"Sekarang udah manggil gue dengan sebutan 'loh'?"
"Ehhh Coklat.. apa kabar?" Nama yang sudah beberapa tahun terakhir ini tidak keluar dari mulutku kini keluar dengan kaku, dan serasa asing.
"Sama sekali tidak baik dari sebelumnya..." belum selesai Romeo menyelesaikan kata - katanya pintu lift pun terbuka dan menampilkan lobby rumah sakit yang sangat ramai.
'Untung saja liftnya cepat kebuka' batinku lega. Dengan gerakan yang cepat aku langsung berjalan keluar lift tetapi aku kurang cepat karena kini Romeo yang memegang tanganku dan menariknya hingga aku masuk dalam pelukan yang masih sangat nyaman dan hangat
Air mata pun bercucuran dari mataku entar ini adalah air mata bahagia atau malah sebaliknya. Aku pun perlahan luluh dalam pelukan Romeo dan langsung membalas pelukan Romeo yang sangat aku rindukan.
"Loh kemana aja Mel?" Berulang kali pertanyaan tersebut keluat dari mulut Romeo.
"Maafin gue Coklat. Aku nggak ber..." belum sempat aku melanjutkan perkataanku romeo langsung mengecup keningku.
🍒🍒
Aku binggung apa yang seharusnya aku rasakan saat ini??
Apakah aku harus marah? Telepon yang sedari tadi ku pegang jatuh dari tangan ku.
Apakah aku harus menangis sekarang?? Sebelum berpikir untuk menangispun air mataku sudah jatuh.
Siapa yang dikecup dan dipeluk oleh Romeo?? Apakah itu Karamel?
Tadi aku kira Romeo sudah berubah karena dia mau mengantarku kesini tapi kenapa aku terlalu percaya diri.
Keinginan ku untuk menelepon Romeo karena bekal ku ketinggalan di mobil ku urung karena pemandangan didepanku yang terdapat sepasang kekasih yang terlihat seperti saling melepas rindu dan jangan ditanya lagi itu adalah Romeo dan KaramelNya.
"Yu.. Ayu ngapain loh ngelamun disini??" Tanya Desi sahabatku sambil memberikan ponsel ku yang terjatuh.
Desi yang sedari tadi binggung dengan tingkah Ayu pun langsung mengikuti arah pandang Ayu.
"Desi... hiks.. hiks" Aku yang sudah menyadari kehadiran Desi langsung memeluknya dan menangis sejadi-jadinya menumpahkan semua yang kulihat.
Desi langsung membopong tubuhku menuju taman yang tidak jauh dari sini.
"Des selama ini aku udah berusaha jadi yang terbaik untuk dia tapi kenapa?? Kenapa ini harus terjadi di kehidupanku?"
🍒🍒
Jangan lupa yahh meninggalkan jejak di sini 😄
Vote and comment yaa ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ending
RomanceJuli Etymee, orang yang selalu merasa hidupnya lebih dari sempurna. Dia memiliki keluarga yang sangat harmonis dan sahabat yang selalu ada untuknya tetapi semuanya berubah pada satu hari yaitu pada hari spesialnya. Romeo Errius, sahabat Juli sekalig...