SEBELAS

55 6 0
                                    

Happy Reading 😘💋

•••

Uhhh... akhirnya sampai juga di bandara Charles De Gaulle.

"Welcome to the Paris, and welcome new life"

Aku menarik nafas dalam-dalam, udara disini sangat segar sangat berbeda dengan di Jakarta.

Untungnya disini aku bisa mendapat penginapan dan dekat rumah sakit pula jadi aku mungkin bisa bekerja disana.

Untuk hari ini aku istirahat saja dulu besok baru aku masukan lamaran ke rumah sakit tersebut. Dan mudah-mudahan ke terima.

•••

Pagi ini aku tidak dibangunkan oleh alarm melainkan aku bangun sendiri... mandirinya aku.

Seperti tujuan ku kemarin bahwa aku akan melamar pekerjaan di rumah sakit dekat penginapanku.

"Rumah sakit ini besar sekali.. Woww" guman ku seraya masuk ke dalam rumah sakit.

"Permisi" sapaku pada seorang dokter yang lewat di depanku.

"Hmm.." jawab dokter itu.

Songong banget sihh ni orang, batinku

"Ruangan kepala rumah sakit disini dimana ya?" Tanyaku yang masih memakai bahasa inggris.

Aku melirik name tag dokter flat itu, ohh namanya Aldrich Leroy pasti orang asli sini.

"Mau apa kau bertemu dengannya?" Tanya dokter bermuka datar itu.

"Nihh orang kepo banget sih" gumanku memakai bahasa Indonesia, mungkin dia dengar tapi aku nggak peduli toh dia nggak ngerti.

"Aku mau memasukan lamaran untuk bekerja disini sebagai perawat. Mr. Leroy apakah kau bisa memberitahuku dimana ruangannya" lanjutku dengan geram dan pastinya sudah memakai bahasa inggris.

"Kamu nggak bakal diterima disini. Mending pulang aja" jawabnya langsung meninggalkanku

"Ehh tunggu" teriakku

OMG... semua mata di rumah sakit ini memperhatikanku mungkin karena teriakkan ku tadi.

"Dasar cowok sok. Lo kira lo siapa hah" teriakku lagi karena sudah terlanjur malu tapi memakai bahasa Indonesia.

Huh.. akhirnya aku sampai juga di depan ruangan kepala rumah sakit disini.

Tok...tok....tok

"Masuk" terdengar suara dari dalam sana.

Tarik nafas hembuskan setelah merasa lebih baik akupun langsung membuka pintu didepan ku. Dan....

Degggg

Orang di dalam itu adalah Aldrich  Leroy cowok sok tadi. Ternyata dia kepala rumah sakit disini.

"Kamu" tunjukkuvpadanya

"Ada apa?" Tanya nya.

Apakah dia selalu memasang wajah datar begini?. Aku saja terkejut melihat dia, tapi dia....

"Mr. Leroy perkenalkan nama saya Juli Etymee saya berasal dari Indonesia mau memasukan lamaran pekerjaan sebagai perawat dirumah sakit ini. Saya cukup berpengalaman karena saya pernah bekerja satu tahun sebagai perawat di Indonesia" ucapku sopan tidak seperti tadi.

Shiitt.. kenapa harus dia sih orangnya

"Kamu kira rumah sakit ini akan menerima orang sembarangan. Kamu tidak saya terima" yahh bayangkan saja sedang marah pun wajahnya tetap flat.

Tanpa permisi aku langsung keluar.

"Heyy.. jangan terlalu sok dong jadi orang" umpatku sebwlum keluar memakai bahasa Indonesia ku yang sangat kental.

Aku keluar dengan wajah yang sangat merah karena sedari tadi menahan amarah dan tak lupa aku membanting pintuvkeras-keras.

•••

"Romeo" panggil ibu disampingku..

"Iya bu" jawabku yang masih menatap televisi.

"Kapan kamu akan menikah dengan Ayu?"

Aku dengan Ayu memang sudah bertunangan tetapi aku belum mempunyai rencana untuk menikah dan alasan lain aku belum bisa melupakan Karamel.

Aku berjanji akan menikah saat kaki ku sembuh total.

"Kam kakimu sudah sembuh. Atau kamu belum bisa melupakan Juli?" Lanjut ibu

"Nggak usah bahas dia lagi.." ketika nama Juli disebutkan aku sangat merindukannya.

"Pernikahanku akan diadakan secepatnya" jawabku mantap

Aku tidak mau hanya karena Juli semuanya berantakan.

•••

Juli?
Siapa dia?
Kenapa Romeo tidak pernah menceritakannya kepadaku?
Apakah dia mantan kekasihnya Romeo?

Banyak pertanyaan kini muncul dibenakku.

Aku tahu Romeo belum bisa menerimaku seutuhnya tetapi aku tidak pernah menyerah.

Kini perasaanku adalh senang dicampur sedih sekaligus.

Senangnya aku bisa menikah secepatnya dengan Romeo.

Sedihnya karena siapa itu Juli?

Romeo memang sangat baik padaku, dia tidak pernah menyakitiku dengan sengaja, dan dia sangat lembut pada ku.

Aku tahu Romeo belum bisa menerimaku, Tetapi dia tidak pernah menunjukan itu padaku, dan aku tahu dia sedang berusaha untuk mencintaiku.

"Ayu" panggil ibu mengagetkanku

"Ngapain berdiri disana? Sini gabung sama ibu dan Romeo" lanjut ibu Lanie.

•••

Sorry yah.. aku post nya agak lama soalnya lagi bad mood.

Jangan lupa di Vote dan Comment ya guys 😘

My EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang