ENAM

129 13 4
                                    

"Tumben pagi-pagi begini tante Alice datang kerumah" batin Juli yang melihat kearah pintu masuk disana Jeany sedang menyambut sahabatnya itu.

"Tumben pagi-pagi udah datang Lis?" Tanya Jeany

"Ohh.. itu Jen mobilku rusak jadi aku mau numpang sama Thomas" jelas Alice terbata

Memang Tanta Alice dan Papa bekerkerja di perusahaan yang sama tetapi papa sebagai atasan Tante Alice

"Ohh.. gitu sebelum berangkat yuk sarapan dulu sama anak-anak ada juga Thomas disana" ajak Jeany yang memang merindukan sahabatnya itu.

"Ohh boleh dehh... kebetulan aku belum sarapan"

***

Aku adalah Juli Etymee siswa kelas XII di SMA Tunas Bangsa, aku adalah siswa terbodoh.... yah begitulah menurutku. Aku tidak suka semua pelajaran di sekolah apalagi matematika. Aku lebih suka dengan kehidupan diluar daripada harus bersahabat dengan buku.

"Mel..!!" Panggil Romeo membuyarkan semua yang tadi ku pikirkan

"Tumben jam segini udah dateng?" Lanjutnya

Aku memang sering terlambat kesekolah mungkin karena bangun kesiangan

"Ohh.. tadi aku berangkat bareng sama papa dan belakangan ini kan Tante Alice juga sering berangkat sama papa jadikan seru ngobrol diatas mobil"

***

Kring... kringgg...
Bel yang sedari tadi ku tunggu pun berbunyi. Aku bergegas memasukannya kedalam tas ku

"Mel pulang sama siapa?"

"Nggak tau.. soalnya aku nggak bawa motorku. Boleh nggak aku pulang sama kamu coklat?"

"Yahh boleh lahh"

***

Pertama kali aku mengenalnya ketika aku menjadi tetangganya tapi sekarang aku sudah pindah. Tetapi jarak rumahku dan Coklat hanya berjarak beberapa blok saja.

"Mel aku duluan ya.. salam untuk semuanya"

"Thanks ya udah nganterin. Nggak masuk dulu?"

"Nggak Mel.. dahhh"

"Dahhhhh" balas ku ambil melambaikan tangan

***

Semakin hari aku semakin merasa aneh dengan semuanya. Papa yang sekarang sangat sibuk sampai- sampai sarapan bersamapun tidak sempat, mama yang semakin hari semakin murung. Pokoknya semuanya sudah berubah.

***

31 Desember 2014 (malam tahun baru)

Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambut hitamku, laut biru yang membentang didepanku seakan memberiku semangat dan harapan baru, ku hirup dalam - dalam oksigen. Malam tahun baru seperti biasanya aku dan coklat nonton kembang api dan membuat surat kaleng.

"Udah jam berapa?" Tanya ku dengan mata yang terpejam karena terlalu menikmati malam spesial ini.

"Lagi 5 menit jam 12"

***

Wajahnya yang dihiasi terangnya rembulan malam sangat indah, rambut panjang yang tertiup angin malam sangat menggoda, matanya yang terpejam seakan memberi ku harapan untuk memilikinya. Dadaku memompa setiap kali dekatnya serasa seperti mau meledak. Apakah rasa ini salah?. Rasa ini tidak pernah salah karena aku tidak pernah merencanakannya. Salahkanlah orang yang memberi rasa, kenapa dia seakan menyuruhku untuk memilikinya. Di bawah langit yang dihiasi oleh kembang api aku berjanji bahwa aku akan selalu didekatnya.

Mata yang sedari tadi terpejam terbuka menikmati indahnya langit, bibirnya yang indah tetsenyum tipis seakan memberiku isyarat. Apakah rasa ini adalah cinta?.

Cinta satu kata yang memiliki banyak arti tetapi menurutku cinta hanya memiliki satu arti yaitu kamu Juli Etymee.

Bibir yang sedari tadi tersenyum sekarang berubah menjadi tawa yang sangat indah mengalahkan langit malam ini.

Wahai kau cinta pertamaku
Mengapa sangat sulit untuk kuungkapkan rasa ini?

Apakah engkau merasakan hal yang sama?
Aku memujamu sedari dulu tapi apakah engkau juga memuja ku?

Sekarang aku tahu kenapa begitu sulit aku mengungkapkan rasa ini itu karena aku takut.

My EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang