Aku membuka knop pintuku dengan perlahan dan melihat seorang wanita berjalan dengan pelan dan hati - hati, wanita tersebut juga membawa koper.
Engkau tidak akan bisa pergi dariku, honey. Batinku
Aku memilih untuk mengikutinya tanpa sepengetahuan nya.
Mau kemana dia?
🖤🖤🖤
Aku membuka gerbang dengan hati - hati takutnya ada yang mendengarnya dan untungnya para satpam lagi tidur dan mereka tidak sadar bahwa aku membuka gerbang.
Ketika sudah di luar rumah yang besar dan megah ini aku menimbang - nimbang lagi, apakah benar aku pergi?
Aku sebenarnya tidak tega ninggalin mama karena aku sudah menganggapnya sebagai ibuku sendiri.
Aku juga tidak tega meninggalkan Aldrich because aku sudah terlanjur sayang sama dia.
Tetapi aku tidak mau jadi parasit.
Dengan langkah pelan aku mulai berbalik dan meninggalkan rumah yang sudah kutempati selama tiga bulan terakhir ini.
Butir - butir kristal mulai keluar dari mataku.
Aku sendiri lagi, batinku
Aku terus berjalan tanpa arah, Aku tidak tahu harus kemana sekarang.
Sendiri, sendiri, sendiri.....
yah itulah yang kurasakan.Aku seperti de javu akan kejadian enam tahun lalu.
Kejadian - kejadian enam tahun lalu kini sudah berputar di otakku seperti film.
Ada mama, papa, Sofhie, dan Coklat.
Orang yang sangat berharga bagiku.
Aku berjalan di tengah keramaian, ada yang berjalan tergesa - gesa sehingga menabrakku aku hanya bisa meringis saja, ada yang asik menelepon, ada yang asik berbincang - bincang bahkan ada yang tertawa.
Aku hanya bisa menyunggikan senyumku yang terlihat seperti senyuman sakit hati. Yah.. memang itu lah yang ku rasakan saat ini aku sangat miris dengan kehidupanku ini.
Tiba - tiba tangan kananku yang ku sembunyikan di dalam saku jaket ku di tarik oleh seseorang di belakang yang membuat tubuhku tidak memiliki keseimbangan tetapi orang tersebut dengan cepat langsung mendekapku ke dalam pelukannya.
Aku belum sempat melihat wajahnya karena dia langsung mendekapku tetapi ketika aku di dalam pelukannya aku merasa sangat nyaman.
Air mata yang tadi ku simpan kini keluar lagi, entah kenapa aku menangis?.
"Kau tidak akan bisa pergi dari ku" ucap orang tersebut yang kini mulai melepaskan pelukannya.
"Aldrich, apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku berteriak karena aku dan Aldrich berada di tengah keramain.
Aldrich tidak menjawab pertanyaanku malah dia mulai mengusap air mataku dengan lembut.
"Aldrich" teriakku lagi.
Aldrich menarikku lagi ke dalam dekapannya dan berbisik di telinga ku.
"Don't leave me, please!" Ucap Aldrich yang tidak terdengar seperti memohon tetapi sebuah perintah.
"Stay with me, please!" lanjut Leroy
"But, i have no reason to stay with you" ucapku sambil menarik tubuhku dari pelukannya.
"Do you need reason?" Ucap Aldrich sambil menyunggikan senyum meremehkannya.
Aku tidak menjawab pertanyaan Aldrich dan langsung bergegas pergi dari hadapannya.
Baru dua langkah aku berjalan Aldrich menarik tanganku lagi untuk berbalik ke arahnya.
"Aku hanya nggak mau jadi parasit" ucapku lirih.
"Juli Etymee maukah kau jadi teman hidupku?" Tanya Aldrich yang kini sudah berjongkok didepanku dan yang lebih membuatku kaget dia memegang sebuah cincin.
Apa dia memintaku untuk menjadi pacarnya atau istrinya?, sungguh tidak romantis masa nembak orang di tengah keramaian gini. Batinku
Aku hanya mampu mendekap mulutku kaget, suara Aldrich bukan seperti memohon tetapi seperti sebuah perintah.
"Now, you have a reason to stay with me"
Belum sempat aku menjawabnya Aldrich sudah berasil menyematkan cincin itu ke jari manisku lalu dia menarikku ke dalam mobilnya.
🖤🖤🖤
Gimana part kali ini???
Menurut kalian Juli lebih cocok sama Romeo atau Aldrich?.
Hmmm..
Aldrich aja ya, kan soalnya Romeo udah sama AyuMakasih ya yang udah ngikutin My Ending sampai ke part ini..
Aku juga mau ganti cover barunya my ending tapi masih dalam nyari - nyari mana yang bagus sih.. pada setuju nggak?
Jangan lupa klik tanda ❤️ ini dibawah 👇 (vote), vote kan gratis ya.. hehhee 😅
Dan jangan lupa kasih masukannya ya (comment).
Pokoknya aku makasih banget pada kalian. 😘💋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ending
RomansaJuli Etymee, orang yang selalu merasa hidupnya lebih dari sempurna. Dia memiliki keluarga yang sangat harmonis dan sahabat yang selalu ada untuknya tetapi semuanya berubah pada satu hari yaitu pada hari spesialnya. Romeo Errius, sahabat Juli sekalig...