Sesampainya di rumah Aldrich aku langsung berjalan ke kamarku yang terletak di lantai dua sama dengan kamar Aldrich dan yang lebih parahnya lagi dilantai dua ini hanya di huni oleh aku dan Aldrich.
Untungnya kamarku tidak bersebelahan dengan kamarnya tetapi berhadapan tapi yah agak jauh lah dia di sebelah kiri dan aku kanan.
Kamarku sangat luas dengan tempat tidur king size.. huh baiknya mama.
Karena sudah larut malam aku langsung merebahkan tubuhku ke tempat tidur dan langsung masuk ke dunia mimpi.
🖤🖤🖤
Aku terbangun tiba - tiba jam 03.00 am. Kerongkongan ku serasa kering sekarang, aku pun berjalan ke bawah untuk mengambil air karena sialnya air di kamarku habis.
ketika aku sudah kembali dan mau membuka knop pintu kamarku tiba - tiba ada rasa penasaran akan kamar di depanku.
Apakah dia sudah tidur?
Tapi lampu kamarnya kok masih menyala ya?Aku mulai melangkahkan kaki ku ke arah kamar di depan ku.
Kenapa rasa penasaran itu makin kuat, dengan gerakan pelan aku membuka knop pintunya yang ternyata tidak ia kunci.
Dan dari sini aku sudah bisa melihat seorang gadis yang sedang tertidur pulas.
Sungguh cantik.
Tiba - tiba senyum ku mulai mengembang karena gadis tersebut terlelap dengan baju yang belum diganti, masih memakai baju kaos dan celana jeans lengkap dengan sepatu converse nya yang tadi di gunakan untuk mengambil barangnya di penginapan.
Sungguh gadis yang sangat lucu.
Tanpa berpikir panjang aku langsung membuka sepatu nya dan memakaikan dia selimut.
Sejak pertama kali aku melihatnya aku sudah tertarik padanya tetapi karena dia mirip sekali dengan adik ku makanya aku menghindari nya.
Tetapi sekarang aku menyesal telah membuatnya sedih pasca insiden di rumah sakit itu, untung saja mama membawa nya ke sini.
Aku juga bisa melihat kalung yang tak asing lagi buat ku mengalungi leher Juli, itu adalah kalung milik Gracia adik ku yang sudah meninggal, ternyata mama sangat menyayangi Juli begitu pula dengan ku.
Aku sudah mengetahui bahwa kini Juli sebatang kara, tidak sengaja aku menguping pembicaraan mama dan Juli pasca mama memberikan kalung itu.
Hebatnya Juli, dia bisa memikat ku hanya dengan tatapan pertemuan pertama.
Tetapi bodoh nya aku, aku malah menghindarinya.
Aku sudah menceritakan semua perasaan ku tentang aku tertarik pada Juli kepada mama. Dan mama sangat mendukungku.
Apakah Juli juga mempunyai perasaan yang sama?
🖤🖤🖤
Aku bekerja di rumahnya tante Melda atau yang sering aku panggil mama hanya menemani kesehariannya saja.
Tidak ada yang berat di sini tetapi aku merasa tidak enak. Aku tidak bekerja tetapi tetap mendapat gaji.
Keadaan mama sehat - sehat saja sekarang. Apakah aku harus pergi dari sini?. Harusnya sudah dari dulu aku pergi saja, memang aku ini sangat bodoh.
Memangnya aku ini siapanya tante Melda dan Aldrich? Sehingga mereka begitu baik pada ku, jadinya aku sangat tidak enak dengan mereka.
Aku juga tidak pernah dianggap sebagai perawat atau pembantu di rumah ini tetapi aku sangat di istimewakan sama tante Melda dan Aldrich, Aldrich sih tidak pernah menunjukannya tetapi aku tahu kok.
Aku harus membicarakannya dengan tante Melda.
"Mama" panggil ku dari pintu kamar mama.
"Iya sayang" jawabnya
Aku langsung berjalan kearah mama dan mengambil tempat di sampingnya.
"Ma sebenarnya aku mau bilang kalau aku mau pergi dari sini" ucapku hati - hati
"Ada apa dengan mu sayang? Kenapa kamu mau pergi?" Tanya mama penasaran
"Kan mama udah sehat - sehat aja dan kayaknya mama tidak membutuhkan aku lagi. Aku tahu mama sayang sama aku, tetapi aku merasa tidak enak dengan hal itu. Aku tahu selama ini aku tidak bekerja aku malah melakukan hal - hal yang di luar pekerjaanku tetapi mama tetap memberi ku gaji, itu membuatku sangat tidak enak pada mama dan Aldrich. Memangnya aku ini siapa? Sehingga mama dan Aldrich baik padaku. Aku tidak mau di kasihani, aku mau hidup mandiri" jelasku
Kini tetes demi tetes air mata mulai keluar dari mata bulatku.
"Jangan bicara seperti itu sayang. Kamu itu udah mama anggap anak mama. Mama dan Aldrich sayang banget sama kamu Jul"
🖤🖤🖤
Pergi, nggak, pergi, nggak. Itulah yang ku pikirkan sedari tadi.
Pergi aja dah..
Aku pun langsung menyiapkan pakaian - pakaianku untuk pergi. Toh, sudah malam pasti orang - orang sudah pada tidur jadi aku bisa pergi tanpa sepengetahuan mereka.
🖤🖤🖤
Next part:
Aku membuka knop pintuku dengan perlahan dan melihat seorang wanita berjalan dengan pelan dan hati - hati, wanita tersebut juga membawa koper.
Engkau tidak akan bisa pergi dariku, honey. Batinku
@@@
Jangan lupa di Vote and comment ya guys biar aku lebih semangat nulisnya..😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ending
RomanceJuli Etymee, orang yang selalu merasa hidupnya lebih dari sempurna. Dia memiliki keluarga yang sangat harmonis dan sahabat yang selalu ada untuknya tetapi semuanya berubah pada satu hari yaitu pada hari spesialnya. Romeo Errius, sahabat Juli sekalig...