SEMBILAN

69 11 0
                                    

Ternyata mama dan Sofhie kecelakaan mobil, mobil yang mereka pakai menabrak bus dan ya.. banyak korban yang senasib dengan mama dan Sofhie.

"Gimana keadaan mama sama adik saya dok" tanyaku pada dokter yang baru keluar dari ruang operasi

"Pasien dengan nama Jeany Edward dan Sofhie Etymee mengalami pendarahan hebat pasca operasi. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi Tuhan berkehendak lain. Ibu dan adik anda meninggal"

Degggg.....

"Dan ini barang-barang mereka" lanjut dokter tersebut sambil memberikan dua buah tas kecil yang sangat ku kenal.

Aku hanya bisa mematung saat itu, butir-butir air mata keluar begitu saja.

Kini kakiku tidak bisa lagi menahan bobot tubuhku.

Kenapa semuanya begitu cepat?
12 Juli 2015, hari yang sangat spesial sekaligus menyakitkan.

Kenapa harus hari ini?

Sakit itulah yang kurasa mungkin terlalu sakit atau sangat sakit.

Kenangan-kanangan indah bersama mereka mulai berputar di otak ku seperi film.

***

"Kok Karamel nggak ada di rumah yahh?" Batin ku

Kini aku tengah menjemput Karamel untuk ke pantai tapi dia tidak ada dirumah.

Aku sudah mencoba untuk meneleponnya berulang kali tetapi hasilnya nihil.

"Ada apa dengan Karamel?"

***

Aku menarik nafasku dalam-dalam karena takut, apakah oksigen akan meninggalkanku juga?.

Aku memeluk erat kedua tas itu. Di bawah cahaya bulan dan di depan laut biru aku sendirian.

Angim malam yang sangat dingin menusuk tulang-tulangku.

Air mata yang sedari tadi ku tahan kini menetes.

Dengan gerakan pelan aku mulai membuka tas mama, disana ada dompet, surat dan yang membuatku kaget adalah surat cerai, tangisku Semakin menjadi-jadi.

"Mama sama papa cerai?" Lirihku.

Dengan cepat aku membuka surat dari mama.

To: Juli
      Selamat ulang tahun nak. Maaf  mama nggak kasik tahu kamu kalau mama sama papa udah cerai, mama cuma mau kamu dapat yang terbaik. Kamu jangan salahkan papa kamu karena mama yang salah. Papa dan tanta Alice akan menikah dibulan ini, jadi belajarlah mandiri. Kamu lihat didompet mama ada uang dan periasan mama kamu bisa pakai itu untuk hidupmu kedepan.

Jeany Edward.

"Mama..." lirihku lagi.

Setelah membuka tas mama aku membuka tas Sofhie disana ada surat yang ditulis tangan oleh Sofhie.

Dear, My princess Juliet
     Happy brithday ka, semoga di ulang tahun mu yang ke 18, kaka bisa jadi lebih dewasa lagi, dan ingat jangan lupa bangun pagi. Sorry belum sempat ngucapin langsung. Ingat jalanin hidup kaka dengan baik, selalu tersenyum ya ka.

From
Sofhie🖤

"Thank you Sof" ucapku dengan bibir bergetar

hari ini terlalu banyak kejutan. Tuhan kenapa dalam satu hari semuanya bisa hilang?

***

Dengan perasaan cemas dan khawatir aku memacu motorku.

Perasaanku terus memikirkannya. Apa yang dilakukannya sekarang?

Sesampainya di tempat tujuan aku memakirkan motorku dan mulai jalan mencari dia.

Dia cinta pertamaku, orang yang bisa membuatku senang, sakit, cemas, dan khawatir.

Di bawah sinar rembulan aku melihat dia, ya... dia yang kucari.

Dia sedang duduk dan menatap laut dengan tatapan kosong.

Apa yang dia lakukan dimalam yang sangat dingin ini?

Dengan perasaan lega aku menghampirinya dan memakaikan jaketku padanya.

Ketika aku memakaikan jaketku padanya aku bisa merasakan kalau bahunya berguncang dan terdengar isakan tangis. Dia  menangis?.

***

Pikiranku saat ini hanya memilirkan mama dan Sofhie.

Sekarang aku merasa sendiri, bukan lagi merasa sendiri tapi memang aku sendiri.

Sendiri dimalam yang sangat dingin ini. Udara dingin dipantai menusuk sampai ke tulang-tulang ku. Isakan tangisku belum mereda.

Tiba-tiba tubuhku terasa hangat. Aku merasakan ada sesuatu yang menyelimutiku.

Aku berbalik dan melihat dia, dia ada disini bersamaku.

****

Jangan lupa di vote and comment 😘💋

My EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang