LIMA (flash back)

111 12 1
                                    

Aku adalah Jeany Edward terlahir dari keluarga sederhana. Ibuku seorang pembantu yang sudah lama mengabdi di keluarga Etymee dan ayahku seorang supir pribadi tuan Etymee.

Waktu aku berusia 15 tahun aku di sekap oleh orang yang mengira aku anak dari tuan Etymee dan nyonya Etymee dan mereka meminta tebusan sebesar 100 juta.

Ayah dan ibuku binggung harus mendapatkan uang dari mana, satu-satunya cara adalah meminjam uang dari tuan Etymee.

Tuan Etymee adalah orang yang sangat tegas dan baik hati dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan itu karena uang dan kekuasaan yang dimilikinya.

Tuan Etymee pun setuju akan membantu ayah dan ibu tetapi dengan satu syatat. Aku harus menikah dengan anaknya Thomas Etymee karena tuan Etymee tidak mau anaknya menikah dengan orang yang hanya menginginkan hartanya. Tuan Etymee sangat mempercayai anaknya pda ku tetapi dimata Thomas Etymee aku hanyalah seorang wanita yang dibayar untuk melunasi hutang- hutang ayah dan ibuku.

Dua tahun kemudian
Aku menatap bayangan ku di cermin. Rambut yang sudah disanggul rapi dan make up yang seadanya, gaun putih tanpa lengan tampak begitu indah ditubuhku. Hari ini 28 Juni 1989 aku akan menikah dengan lelaki yang tidak mencintai ku yaitu Thomas Etymee.

4 tahun setelah pernikahan
Seorang wanita yang dulunya sangat kuat atau yang aku juluki Strong Woman sekarang terbaring lemah didepan ku. Air mataku seakan tidak mau berhenti keluar.
"Jeany..." panggil ibu dengan suara serak.
"Iya bu, tunggu sebentar" aku berlari mau memberitahu dokter bahwa ibu telah sadar dari komanya tapi ibu menahan tanganku untuk tetap ada di sampingnya.
"Jeany"
"Iya ibu?"
"Sekarang hanya kamu yang ibu punya, ayahmu sudah meninggal. Disisa hidup ibu, ibu hanya mau kamu bahagia"
"Apa kamu bahagia menikah dengan Thomas?" Lanjut ibu
"Aku bahagia bu"
Biarpun aku nggak bahagia. Aku harus bahagia biar ibu senang, batinku
"Seandainya ibu nggak ada lagi didunia. Kamu nggak boleh sedih, kamu harus jadi istri dan orang tua yang baik"
"Ibu nggak boleh ngomong kayak gitu, ibu harus kuat" tangis ku makin menjadi-jadi.
Tangan mama mulai dingin dan genggamannya mulai melemah, matanya mulai terpejam tetapi senyum dibibirnya tidak memudar.
"Ibu...." teriakku histeris

4 tahun setelah kematian ibu
Test pack didepanku membuat ku sangat bahagia. Tapi apakah Thomas menerimanya?.
Aku berjalan keluar kamar mau menemui Thomas yang sedang menonton tv. Aku langsung mengambil tempat disampingnya tapi dia tetap fokus menatap tv. Aku tahu pikirannya tidak sepenuhnya pada tv. Thomas berdiri hendak pergi tapi aku menahan tangannya agar dia tetap disini.
"Thomas aku mau ngomong sesuatu"
"Ngomong apa?" Jawabnya yang tidak berniat mendengarku
"Aku hamil"
Hening.... tidak lama kemudian dia menjawab
"Gugurin aja" jawabnya yang langsung beranjak pergi
"Kamu mau kemana?" Tanya ku berteriak karena amarah
"Bukan urusan mu" jawabnya langsung menghilang
Aku duduk terdiam, air mataku pun datang tanpa ku undang. Pikiranku barcampur aduk antara senang dan sedih.
Kenapa Thomas berkata seperti itu?
Pernikahan yang selama 8 tahun aku pertahankan harus berantakan seperti ini. Selama 8 tahun aku sudah berusaha mencintai dia tetapi apakah dia pernah berusaha?.

12 Juli 1997
Aku melahirkan seorang putri yang ku berinama Juli Etymee dan dari kelahiran Juli Thomas mulai merubah dirinya pada Juli tidak dengan Jeany.

My EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang