12. God of War ㅡSJN [01]

331 32 19
                                    

Ares is the Greek god of war. He is one of the Twelve Olympians, and the son of Zeus and Hera. In Greek literature, he often represents the physical or violent and untamed aspect of war, in contrast to his sister the armored Athena, whose functions as a goddess of intelligence include military strategy and generalship.

Ares, the god of war had a long love affair with Aphrodite which lasted for the duration of her marriage to Hephaistos and beyond.

Jika ada sebuah plot-twist, bagaimana jika Ares jatuh hati pada Athena? Bukan dengan Aphrodite.

Siapa yang tidak mengenal Johnny Seo, ketua para berandalan sekolah yang terkenal itu sekaligus cucu dari pemilik sekolah itu sendiri.

Jiwa berandalannya ini menurun dari ayahnya yang sekarang menjadi salah satu dari anggota mafia yang terkenal di Jepang, Yakuza. Kekerasan sudah menjadi santapannya sejak kecil, jadi tidak dipungkiri jika seorang Johnny sangat tega ketika menindas orang-orang disekitarnya.

Diotaknya pun sudah terpatri kalimat dari ayahnya. 'Laki-laki sejati tidak boleh kalah oleh siapapun.' atau 'buat lawanmu tunduk padamu.' Tanpa sadar menjadikannya seorang monster keji yang ditakuti dan disegani orang-orang disekitarnya.

Ancaman dikeluarkan atau apapun tidak akan membuatnya takut, mengingat dia cucu pemilik sekolah dan kebanggaan kakeknya juga.

Meski di cap 'buruk' oleh semua orang, dia cukup cerdas di berbagai bidang akademik. Tetapi, kembali lagi ke sisi buruknya, sisi itu menutupi kemampuan otak cemerlangnya hingga menimbulkan isu tidak enak, seperti membeli kunci jawaban atau menyogok guru misalnya.

Jika semua orang menganggap Johnny senang ketika membuat gaduh, bertengkar, membully, atau sampai membunuh orang, mereka salah. Semua itu bukan sumber kesenangannya.

Kehidupannya terlalu kelam, ia tak pernah merasa bahagia ataupun puas dengan semua yang dia lakukan.

Semua hal buruk itu hanyalah pelampiasan emosinya saja.

Seperti sekarang, ia sedang sibuk menendang perut pemuda itu dengan lututnya.

Wajah lebam dengan sudut bibir yang berdarah membuat Minwoo susah bicara atau memberontak sekarang.

"LO UDAH BERANI SAMA GUE HA?" Johnny menarik kerah pemuda itu lalu mendorongnya keras hingga punggung korbannya membentur tembok.

Minwoo meringis menahan sakit disekujur tubuhnya, badannya melemas sekarang.

Tempat yang sepi membuatnya susah untuk melarikan diri.

"HEI JOHNNY SEO!" Bentak seorang gadis diseberang sana membuat Johnny dan sekumpulannya menoleh melihat siapa yang berani-beraninya menghentikan kegiatannya.

"Cih, siapa sih cecunguk itu?" tanya Johnny dan meludah sembarang.

"Seksi kedisiplinan yang 'sok' itu, mungkin?" kata Taeyong menekankan kata 'sok' berniat untuk menyindir gadis itu.

Johnny melonggarkan cengkramannya, membuat tubuh Minwoo merosot. Masih tidak ingin melepaskan korbannya ia meminta sekawanannya itu menahan tubuh Minwoo.

Johnny melangkah maju dengan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana, ia menyunggingkan senyum kearah gadis itu.

"Heh kelinci kecil, pergi jauh-jauh sana." Usir Johnny dengan nada yang dibuat halus. "Atau mati diterkam singa disini."

Gadis itu hanya menghembuskan nafas beratnya dan memalingkan wajahnya sejenak. "Lepaskan dia, baru aku mau pergi. Bagaimana?"

"Dia? Dia tidak ada urusannya denganmu."

"Oh tentu saja ada. Itu tugasku sebagai seksi kedisiplinan, mau kamu cucu pemilim sekolah atau apapun itu, aku tidak akan pernah takut padamu, Tuan Johnny Seo." Tantangnya kini melipat kedua tangannya kedepan dada, ia kembali memalingkan wajahnya, terlalu jengah melihat situasi sekarang ini.

"Jangan kira aku tega meski kamu perempuan." Kepalan tangan Johnny terangkat membuat gadis itu reflek melirik.

Sikap acuhnya berganti dengan cepat, gadis itu melayangkan tendangannya hingga mengenai permukaan pipi Johnny.

Pemuda itu tertoleh karenanya, ia menyentuh pipi kirinya yang tergores alas sepatu itu. Ia kembali menyunggingkan senyum. "Refleksmu oke juga." Katanya lalu mengangkat tangan kanannya mengisyaratkan untuk melepaskan Minwoo.

"Kali ini aku memberimu kesempatan, Nona." Imbuhnya membuat gadis itu tersenyum penuh kemenangan. "Tapi, jika kita bertemu lagi, aku tak akan membiarkanmu lolos."

"Sepertinya kita akan bertemu lagi. Soalnya kamu selalu membuat keributan disekolah." Sindir si gadis membuat Johnny kembali memanas. "Ingat, namaku Jennie Kim. Selama aku masih ada di sekolah ini, aku akan menghentikan setiap 'aktivitas'mu itu, Tuan Johnny Seo." Gadis itu membantu Minwoo berdiri dan melenggang pergi dari tempat yang menurutnya 'menjijikkan' itu.

Johnny masih geram karena tingkah sok si gadis bernama Jennie tadi. Beraninya dia menantang dirinya dan bertingkah seperti pahlawan.

"Sudahlah, yang tadi tidak isah dipikirkan." Kata Jaehyun membuat Johnny mendesah kasar. "Tenang, dia hanya menggertak."

"Dia sudah merendahkan harga diriku. Aku tidak akan tinggal diam nanti. Aku harus membuatnya bertekuk lutut dihadapanku!" Kata Johnny sudah meledak, ia benar-benar kesal dengan gadis tadi.

"Hei, John. Bagaimana jika aku memberi saran untuk menjatuhkannya dalam sekali tembak?" Taeyong membuka suara membuat pemuda itu melirik meminta penjelasan. "Cium dia."

"K-kau gila?!" bukan Johnny tapi Jaehyun yang histeris kali ini. "Tapi aku setuju sih," tambahnya.

"Kelemahan wanita adalah saat kau mengambil sesuatu yang berharga darinya."

"Termasuk 'itu'?"

"Bingo!"

Johnny menyungginggkan senyum. Ia setuju saja dengan usul Taeyong kali ini. "Rasanya tanganku gatal ingin melempar botol beer ke kepala seseorang," ia berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu. "Kali ini Kwon Soonyoung."

"Tidak salah kalau kau memiliki panggilan Ares. The God of war, dan sekarang kau sudah memiliki lawan sendiri, Athena. The Goddess of wisdom."




ONCE UPON 💠 A TIME
◇GREEK MYTHOLOGY SERIES◇

File 001 : Johnny, Ares: The God of War [01]


A/N:

JenYong mah nuguseyo? ^-^

Series ini akan kubuat cerita bersambung

Once Upon A Time ●NCTxWayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang