Helios merupakan Titan dewa matahari. Dia adalah putra Titan Hyperion dan Titaness Theia dan saudara kepada Selene (bulan) dan Eos (fajar). Dalam mitologi Romawi, Helios dikenali sebagai Sol Invictus.
Helios digambarkan sebagai pemuda yang tampan dengan memakai mahkota matahari yang bersinar dan dewa yang mengenderai kereta matahari melintasi langit ke barat dan kembali ke timur pada waktu malam. Terdapat empat kuda yang menarik kereta matahari Helios iaitu Pyrois, Aeos, Aethon dan Phlegon.
Menurut Diodorus, Helios pada awalnya merupakan seorang manusia, putra Hyperion dan Basileia (Theia) dan saudara Selene. Para Titan iri kepada Basileia dan Hyperion, yang berkuasa setelah ayah mereka, Ouranos. Mereka pun membunuh Hyperion dan menenggelamkan Helios ke dalam Sungai Eridanos. Sedih kerana saudarnya telah mati, Selene membunuh diri dengan menjatuhkan diri dari atas dinding kota.
🌻
Hari itu waktu makan siang setempat. Seorang lelaki bernama Moon Taeil itu sedang sibuk dengan secarik kertas dan pensilnya. Goresan demi goresan yang ia buat menghasilkan untaian kata indah berbentuk sajak.
Jika yang lainnya akan pergi ke kantin, pemuda itu lebih memilih untuk membuang waktunya di kelas ditemani alunan lagu bertemakan romansa serta menuliskan sajak-sajak indah di kertas putih yang mulanya kosong itu.
Sudah semingguan ia melakukan hal 'irit' seperti ini, tidak menjajakan uangnya dan lebih memilih menyendiri.
Moodnya juga terlalu baik untuk seminggu ini dan mungkin hingga seminggu kedepan. Mungkin semua ini karena seorang gadis cantik yang ada di kelasnya.
Gadis cantik dengan pipi berisi, senyumnya indah, surai madu yang menyilaukan, ia punya suara indah, serta mampu membuat hati seorang Moon Taeil berdesir hingga berakhir menyukai gadis itu.
"Taeil hyung," panggil seorang lelaki berlesung pipit manis membuat Taeil segera memasukkan barang-barangnya ke dalam laci.
"Hm?" Pemuda itu berdehem kecil sok tenang seakan tidak terjadi apapun.
"Akhir-akhir ini kenapa sih kau gak mau makan bareng kita?" tanyanya memrotes, disamping itu dia penasaran. "Kupikir kita teman."
"Hei, Jaehyun. Aku sedang masa mengirit." Jelasnya yang sudah jelas itu bohong. Selama ini ia sibuk mengagumi seorang gadis cantik bernama Roseanne itu.
"Alah alasan macam apa itu, coba kulihat lacimu," Ketus Jaehyun mencoba mengintip ke dalam laci meja Taeil.
Segera pemuda itu menahan Jaehyun agar tidak melihat ke dalam lacinya. Mengingat mulut Jaehyun yang tidak ada rem itu membuatnya khawatir. Bisa jadi ia dipermalukan dihadapan semua orang.
Namun sayang, kertas yang baru saja Taeil isi dengan kata-kata 'menggelikan' itu berhasil di rampas oleh Jaehyun.
"O-ow. Apa ini?" tanya Jaehyun dengan nada menjengkelkan dan mulai membaca isi kertas itu. "Parasmu cantik bagaikan indah sang rembulan. Senyummu manis menghantarkan ketenangan. Tawamu seakan lagu indah bagiku. Indah semestaㅡ ck, sedang jatuh cinta rupanya?" lelaki menyebalkanㅡbagi Taeilㅡitu membaca isi kertasnya dengan nyaring, beruntung tidak ada orang disini. Akan tambah gawat jika ada Ten, temannya yang lain jika ia mendengar hal ini.
"H-hei diam." Ketus Taeil dan mengambil paksa kertas itu dari tangan Jaehyun. "Tolong jangan beritahu siapapun."
"Biar kutebak." Kata Jaehyun mulai memejamkan matanya sejenak, lalu ia tersenyum sungging. "Rosie ya?" lanjut Jaehyun tepat sasaran.
Taeil menghela nafasnya berat lalu mengangguk kecil mengiyakan. "Jangan bilang siapa-siapa,"
"Okay, tapi jajanin burger depan."
Taeil hanya menanggapi dengan deheman panjang.
🌻
Taeil membuka matanya, semilir angin sejuk menghembus membelai kulitnya. Kaki telanjangnya terasa dingin karena air laut biru membasahinya.
"Pantai?" gumamnya kecil ketika menyadari keberadaannya disuatu tempat asing.
Sebuah pantai berpasir putih dengan semilir angin yang berhembus serta lautan berwarna biru berkilau dihadapannya.
Satu hal yang mengganjal pandangan lelaki itu. Ditengah laut terdapat pulau kecil dengan bunga matahari ditengahnya.
Rasa penasarannya yang besar mendorongnya untuk melangkah maju, memberanikan diri menyebrangi lautan.
"Eh? Mengapung?" tanyanya pada diri sendiri ketika menyadari kakinya mengambang di air.
Tak mau memperlama, ia kembali melangkah hingga sampai ke sisi pulau kecil itu. Ia lalu berjongkok, mengamati bunga matahari itu lekat-lekat.
Bunga matahari dengan isi yang berkilauan seperti berlian dan menghadap pada wajah lelaki itu.
"Tunggu, kenapa bunganya menghadapku?" tanyanya lagi kepada dirinya sendiri.
Cukup tidak logis karena faktanya bunga matahari harusnya menghadap kearah matahari.
Hingga akhirnya lamunannya buyar karena kehadiran sosok samar seorang gadis yang tiba-tiba sudah ada dihadapannya, membisikkinya sesuatu yang lembut dan akan diingatnya hingga bangun nanti.
"Karena kau... Helios-ku."
🌻
ONCE UPON 💠 A TIME
◇GREEK MYTHOLOGY SERIES◇File 002 : Taeil, Helios: God of The Sun [01]
>>>Spin-off of Nymph ● Moon Taeil
A/N:
Jadi, ini spin-off buat Nymph.
Soalnya pengen aja nyeritain (lagi) kisahnya Helios sama Clytie dalam versi berbeda ini.
Kalian bisa cek work yang itu kalau pengen tau lebih lanjut soal Helios Taeil ini. Dah
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time ●NCTxWayV
Historia CortaNCT & WayV short stories collection~ ©2017-lilvain