Adakah yang lebih kuat & tabah dari senyumku,
Senyum yang selalu setia menutupi kesedihanku
"Biarkan itu menjadi masa lalu"
-
-
Sinar matahari terik menyinari bumi menemani langkah wanita muda yang mencoba menikmati indahnya pemandangan di halaman belakang rumah mertuanya. Mencoba mencari kesejukan untuk dirinya dan sesekali mencium aroma bunga disekitarnya.
"Aaahhhkkk itu bunga Baby Breath." Teriak So eun melompat girang ketika matanya mentap bunga kesukaannya berada di ujung rumah kaca tersebut.
So eun berlari menghampiri bunga tersebut dengan senyuman yang tak hentinya mengembang. So eun terlihat seperti anak kecil yang baru saja dapat mainan.
So eun sangat menyukai bunga dengan nama Baby Breath tersebut sejak ayahnya membelikan bunga indah tersebut sebagai hadiah. Saat pertamakalinya ulangtahun So eun dirayakan hanya satu kali dalam hidupnya karena orangtuanya yang sibuk. Menurutnya bunga itu hadiah yang paling indah.
"Nona muda, sepertinya kau sangat menyukai bunga tersebut." Ucap seseorang.
"kamchakya!! Hyemi Imo, kau membuatku terkejut." Ucap So eun setelah mengetahui siapa yang berbicara barusan.
"Nona mudanya saja yang terlalu focus dengan bunga tersebut. " Ucap sang bibi.
"hhehehehh miane. Aku terlalu senang melihat bunga ini. Bolehkah aku mengambilnya sedikit?" Ucap So eun dengan wajah memelas pada Hyemi imo untuk meminta bunga baby breath sedikit.
"Bibi hanya disuruh untuk merawatnya. Nona muda bisa memintanya langsung pada ayah mertua nona." Ucap Hyemi Imo menyuruh So eun untuk meminta izin terlebih dahulu pada mertuanya.
"Eumm baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu yah Imo." Ucap So eun sambil berlalu dari rumah kaca tersebut.
Mata So eun ia arahkan ke segala penjuru rumah tersebut mencari keberadaan ayah mertuanya. Tak lama matanya melihat mertuanya tersebut di dalam ruang kerja dengan pintunya yang sedikit terbuka.
Tok tok tok.
So eun mengetuk pintu ruangan tersebut.
"Masuklah." Ucap ayah mertuanya.
So eun pun dengan perlahan membuka pintu tersebut dan melangkahkan kaki memasuki ruangan tersebut dan So eun sedikit terkejut melihat Kim bum yang sedang terduduk di sofa yang ada di dalam ruangan tersebut dengan sang ayah berada di depannya.
So eun tak heran melihat gurunya itu ada di ruangan ayahnya sendiri, mungkin saja mereka sedang membicarakan sesuatu dan So eun tak peduli hal itu.
"Duduklah di samping Kim bum, So eun." Suruh tuan Kim. So eun pun mendudukkan dirinya di sebelah Kim bum dan menatap pria tersebut sekilas lalu menatap ayah mertuanya kembali.
"Sepertinya putriku ingin berbicara sesuatu." Ucap Tuan Kim menatap menantunya dengan tersenyum mengoda.
"Eumm Abonim, sebenarnya aku ingin meminta izin darimu." Ucap So eun sedikit malu-malu.
"Langsung saja pada intinya." Ucap Kim bum dingin tanpa menatap So eun.
Menyebalkan. Pikir So eun mendelik tajam menatap Kim bum.
Tuan Kim Sang Yun hanya tersenyum melihat sifat Kim Bum dan So eun yang bertolak belakang seprti langit dan bumi.
So eun pun kembali menatap ayah mertuanya melanjutkan maksud dirinya mendatanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"VÍNCULO NO VISTO"
FanfictionHanya sebuah kisah dua insan yang dijodohkan orangtua mereka, membuat ikatan tak terlihat, mengikat mereka secara perlahan. Mengikat sesuatu yang tak kasat mata didalam jiwa, yang tak seharusnya mereka sentuh satu sama lain. Membuatnya seakan tak bi...