- - -
Dalam perjalan pulang tak satu pun dari mereka yang memulai pembicaraan. Yang satu wajahnya terlihat sebal dan matanya hanya memandang keluar kaca mobil, yang satunya lagi focus menyetir dengan wajah tegas nan tampan. Tak ada yang ingin memulai percakapan, karena memang tak ada yang perlu dibicarakan menurut mereka.
Sampai akhirnya Kim bum lah orang pertama yang memulai percakapan.
"So eun, mulai dari besok kau akan memulai belajar. Aku yang akan membimbingmu langsung."
So eun menghela nafas. Oh ayolah sebentar lagi memasuki bulan desember, libur musim dingin masih panjang yang harusnya januari – februari menjadi Desember - Januari, kenapa harus ada kata belajar muncul, pikir So eun.
"Saeemmm!!" Panggil So eun dengan wajah memelas.
"Tidak ada kata bantahan. Buat keluargamu bangga untuk kelulusanmu nanti."
Yang dikatakan Kim bum memang benar adanya, tapi apa So eun bisa? Otaknya tak mungkin harus mengejar ulang materi dari belakang. Memikirkannya saja membuat otaknya mendidih.
Dan pada akhirnya So eun hanya mengangguk lemah. Perintah Kim bum adalah hal sulit yang tak bisa dibantah.
Perjalan mereka akhirnya menemukan titik akhir, yah mereka telah sampai di rumah Kim bum.
So eun tanpa pikir panjang, dia lebih dulu membuka pintu mobil dan berlari ke dalam rumah, yah So eun tentu tahu password rumah itu. Kedatangannya telah disambut oleh yang lainnya.
"Selamat datang kembali nona muda dan tuan muda." Ucap Suran imo dan sedikit membungkukkan badannya.
"So eu eonni!!" Teriak Seulgi.
"Seulgi."
So eun memeluk Seulgi namun dia sedikit heran karena dibelakang gadis itu ada seorang lelaki yang tak dikenalnya.
Sehun yang sadar ditatap heran oleh So eun akhirnyapun mengerti dan memperkenalkan dirinya.
"Anyeonghaseyo, Sehun imnida. Aku sepupu dari Kim bum hyung."
"Ahh begitu. Jadi Sehun-ssi, kau menemani suran imo dan Seulgi?" Angguk So eun.
"Yahhh, anggap saja begitu." Jawab Sehun. So eun mengangguk mengerti.
"Tuan dan Nona istirahatlah, saya dan Seulgi akan mempersiapkan untuk makan malam."
Kim bum lebih dulu melangkahkan kakinya menuju kamar. Tubuhnya sudah lelah minta istirahat setelah terduduk begitu lama ketika mengemudi.
So eun, segera saja merebahkan tubuhnya di ranjangnya. Lelah dan pegal menghampiri dirinya. Dan pada akhirnya dia tertidur.
-
-
Paginya, So eun sudah terduduk di ruang keluarga dan tak lupa Kim bum yang sedang mengawasinya.
Kalian tak lupakan dengan perintah beberapa waktu lalu pada So eun? Dan inilah waktunya. Terlihat So eun yang bermalas-malas membaca dan mempelajari materi-materi yang akan di Ujian Nasionalkan. Gerutuan dari mulutnya pun tak bisa dihindarkan.
"Jika sudah selesai, cobalah isi soal-soal ini." Ucap Kim bum sambil menyerahkan beberapa kertas yang terdapat soal-soal.
So eun melongo, masa baru saja dirinya disuruh mempelajari dan sekarang dia sudah harus langsung mengisi soal-soal sialan itu. Bahkan meteri yang ia baca tak satupun yang masuk dalam otaknya, yang hanya dia ingat hanya judul dari materi yang ia baca saja, isinya entah kemana masuknya. Yang benar saja, Matematika, musuh otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"VÍNCULO NO VISTO"
FanfictionHanya sebuah kisah dua insan yang dijodohkan orangtua mereka, membuat ikatan tak terlihat, mengikat mereka secara perlahan. Mengikat sesuatu yang tak kasat mata didalam jiwa, yang tak seharusnya mereka sentuh satu sama lain. Membuatnya seakan tak bi...