Part 11 - Holiday 1

2.5K 200 21
                                    


- - -

Dalam perjalanannya, So eun tak henti-hentinya menertawakan Kim bum. Membuat lelaki itu semakin geram melihat So eun yang begitu puas menertawakannya. Bahkan sampai dirinya dan Kim bum sampaipun lengkungan bibir So eun tak surut.

Keduanya membawa kue dan hadiah yang akan diberikan kepada Ny. Kim. Dan melangkahkan kaki menuju pintu rumah. Tanpa disuruh pun petugas sudah membukakan pintunya untuk mereka.

"hentikan senyum bodohmu itu." Ucap Kim bum.

"Senyuman ini bukan untukmu, tuan." Ucap So eun sambil menunjukkan senyummu.

"Kau senang menertawakanku, Nona So eun." Kim bum menekan setiap katanya.

"Menurutmu, Saem?"

"So..."

Ucapan Kim bum yang ingin membalas So eun pun harus terhenti, karena Tuan Kim dan Ny. Kim sudah ada dihadapan mereka.

"Anyeonghaseo eomonim abeonim."

"Anyeonghaseo eomma appa."

Ucap mereka bersamaan dengan menunduk hormat.

"Saengil chukkae, eomonim/eomma." Ucap So eun dan Kim bum bersamaan memberikan selamat ulang tahun pada Ny. Kim.

"Saengil chukka hamnida, saengil chukka hamnida, saranghaneun eomonim, saengil chukka hamnida." So eun menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk mertuanya sambil memberikan kue yang ia buat bersama Kim bum. Lalu Ny. Kim meniup lilin kue tersebut.

Ny. Kim terharu melihat So eun dan kim bum begitu kompak memberinya selamat. Kebahagiaannya semakin bertambah karena hadirnya sang menantu. Ny. Kim bergantian memeluk So eun dan Kim bum. Tak lupa Tuan Kim juga berterima kasih kepada So eun dan Kim bum. Ny. Kim kini memeluk So eun sambil menangis.

"Gomawoyo. Aku terharu." Ucap Ny. Kim masih dengan tangis bahagia. Tuan Kim menatap mereka semua dengan senyum kebahagiaan.

"Eomonim harus tahu kue ini buatan sendiri dan eomonim tak akan percaya siapa yang sudah membuatnya. Maka dari itu eomonim dan abeonim harus mencoba rasa kuenya."

"Siapa yang membuatnya? Apa So eun?" Tanya Ny. Kim kepada So eun dan Tuan Kim pun menunjukkan wajah rasa ingin tahunya.

Kemudian So eun tersenyum menatap Kim bum di sampingnya, membuat Tuan Kim dan Ny. Kim mengarahkan pandangan kepada Kim bum dengan wajah yang tak percaya.

"Yang benar saja, So eun." Ucap Tuan Kim.

"Kim bum sayang, kau membuat kue ini?" Tanya Ny. Kim menatap tak percaya pada anaknya.

"bukan hanya aku, tapi kami berdua." Ucap Kim bum.

'Kami berdua?' pikir So eun. Entah kenapa dia senang dengan perkataan Kim bum itu.

"Aigoooo, kalian sangat serasi. Mungkin ini namanya jodoh." Ucap Ny. Kim.

So eun hanya tersenyum menanggapinya.

Mereka semua kini terduduk di ruang keluarga sambil menikmati kue hasil tangan Kim bum dan So eun. Dan sepertinya Tuan Kim dan Ny. Kim menyukai rasanya. Tak lupa Tuan Kim dan Ny. Kim member pujian kepada kim bum dan So eun.

Tak disadari Kim bum tersenyum bahagia. Senyuman tulus yang ia hadirkan. Dia akui ini adalah moment yang sangat bahagia. Dan So eun melihat senyuman itu membuatnya ikut tersenyum menatap Kim bum lalu menatap mertuanya bergantian.

Sungguh So eun sangat bahagia saat ini, ia merasakan kehangatan dalam keluarga ini.

Tiba-tiba saja So eun teringat sesuatu, lalu dia menyikut lengan kim bum. Menunjuk tas yang berisi kado dengan matanya. Kim bum pun mengerti dan memberikannya langsung pada Ny. Kim.

"VÍNCULO NO VISTO"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang