- - -
Setelah kejadian tadi, mereka Kim bum dan So eun memutuskan untuk menginap di penginapan terdekat karena tak memungkinkan untuk pergi di malam hari seperti ini. Karena suasana malam tahun baru masih begitu terasa. Telinga mereka masih bisa mendengar letusan-letusan kembang api di sekitar penginapan mereka.
Wajah merah merona kini menghiasi wajah So eun karena Kim bum yang tak pernah melepaskan tatapannya sejak dari tadi sampai mereka berbaring sekarang. Yah, Kim bum lah yang meminta untuk tak lagi tidur terpisah. Awal-awal, jika mereka tidur seranjang maka akan selalu ada pembatas di tengah-tengah mereka entah itu guling atau bantal. Dan sekarang semua itu hilang. Tak ada lagi pembatas di antara mereka. Mengikis jarak diantara mereka atas kemauan hati.
Kim bum membelai wajah lembut So eun dengan sangat pelan, seakan So eun adalah sesuatu yang sangat berharga dan harus diperlakukan secara halus.
"Tidurlah." Ucap Kim bum lembut dengan tangan yang sudah memeluk tubuh mungil So eun membawanya ke dalam dekapannya.
So eun mengangguk dan memberanikan diri untuk membalas pelukan Kim bum, mencari tempat ternyaman dalam dekapan Kim bum dan ia berhasil menemukannya dalam dada bidang Kim bum.
So eun menghirup aroma khas Kim bum yang begitu menggiurkan menurutnya. Dia akan mengingat wangi ini, wangi yang akan sangat ia sukai di banding parfum mahal mana pun. Begitu pun dengan Kim bum, dia melakukan hal yang sama seperti So eun dalam keadaan mata tertutup namun indra penciumannya mencoba menghirup wangi yang memabukkan dalam tubuh mungil yang ia dekap sekarang. Kim bum pikir ia akan sangat senang bila selalu mencium wangi istrinya itu.
Mata mereka tertutup namun hati mencoba mengingat satu sama lain, membuat memori tertentu di dalam hati dengan menghirup wangi khas dari tubuh pasangan.
-
"Aaarrrgghhh!!!"
Wanita itu berteriak, menarik rambutnya sendiri hingga terlihat rambut-rambut di tangannya karena tarikan yang kuat. Wanita itu terisak, menyobek beberapa foto hasil jepretan sang asisten yang disuruhnya.
"Kenapa kau tak memberitahuku? Kalau mereka sekarang malah terlihat saling mencintai!!! Ini sudah satu minggu, dan KAU baru memberitahuku,, SHITTT!!!" Wanita itu berteriak di depan wajah suruhannya.
"Maafkan aku. Ini salahku. Aku hanya ingin menjaga perasaanmu. Itu demi dirimu juga, aku tak ingin melihatmu menangisi pria itu." Ucap suruhannya itu dengan tenang.
"Memangnya siapa dirimu? Berani mengkhawatirkanku, kau itu hanya orang kepercayaan ayahku. Bukan berarti aku akan mempercayaimu juga. Tapi karena kau sudah lumayan bekerja dengan baik, aku memaafkanmu kali ini." Wanita itu pergi meninggalkan pria yang menatapnya dengan tatapan sulit dimengerti.
'Salahkah aku jika kekhawatiranku itu benar adanya? Aku tak bisa melihatmu terus menangisi hal yang percuma.' Ucapnya dalam batin.
Pria yang diketahui bernama Seung Hoon itu hanya bisa menatap sendu punggung seorang wanita yang begitu ia sayangi. Tapi sayangnya wanita itu tak peka akan perasaannya, wanita itu terlalu terbutakan oleh cinta pertamanya, hingga tak melihat dirinya yang begitu mencintainya.
Seung Hoon adalah lelaki yang cerdas, dia mungkin hanya dari kalangan biasa namun sesuatu terjadi hingga ia dipertemukan dengan pria paruh baya yang ternyata memiliki seorang anak perempuan yang begitu cantik dan ceria. Ia jatuh hati ketika bertemu di awal pertemuan. Ayah wanita itu jugalah yang memberikan pekerjaan sebagai manajer di perusahaan Go Company. Sejak itu, ia berjanji akan melindungi wanita yang ia cintai itu meski nyawa taruhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"VÍNCULO NO VISTO"
FanfictionHanya sebuah kisah dua insan yang dijodohkan orangtua mereka, membuat ikatan tak terlihat, mengikat mereka secara perlahan. Mengikat sesuatu yang tak kasat mata didalam jiwa, yang tak seharusnya mereka sentuh satu sama lain. Membuatnya seakan tak bi...