Part 15 - Imbalan?

1.9K 198 34
                                    


~Hari ke 3 setelah kejadian~

So eun sudah kembali beraktivitas seperti biasanya. Ini adalah hari pertamanya ia masuk sekolah kembali, setelah dua hari beristirahat.

Dalam dua hari kemarin, Kim Bum terus saja memberi perhatian lebih pada So eun, meski terkadang sifat menyebalkannya hadir saat menggoda So eun. Tentu saja So eun senang adanya Kim bum di sampingnya.

Dan satu hal yang membuat ia gelisah, yah itu adalah soal hubungan dirinya dengan Kim bum yang tidak diketahui siapapun. Dirinya sangat takut bahwa nama baik Kim bum sebagai guru harus tercoreng. Dan jangan lupakan bahwa So eun juga takut mendengar pendapat dari teman-temannya.

Oke, lupakan sejenak hal itu.

So eun kembali melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, tak lupa untuk menyapa pak satpam. Senyuman ia berikan kepada teman-temannya yang lain saat menuju kelas.

"EUNNI-YA!!"

"RUMPUT KECILLLL!!"

"MY PUSSY!!"

"Kamchakya!!"

So eun terkejut dengan teriakan yang super duper kyak toa itu, siapa lag yang berteriak seperti itu padanya kalau bukan ketiga sahabatnya.

Chanyel, Baekhyun, dan Irene menghampiri So eun.

"Kalian berisikk!"

"Mian eunni-ya, kita terlalu senang kau masuk sekolah lagi." Irene menatap So eun dengan tersenyum.

"Eunni-ya, selama kau tidak ada rasanya aku bisa mati mengurus dua bayi besar seperti mereka." Irene mengeluh.

"Baek, liat kita di bilang apa? Ciihhh kau sendiri yang kaya dede dede manja."

"Betul betul betul, wlee."

"Wajarlah aku ini kan seorang wanita, kalian para cowo akan menyukai wanita sepertiku. Huh!"

"Dan kau, Baek! Dasar ketularan upin ipin yak!? Bayi besar😜" Irene lalu menarik tangan So eun untuk kabur dari dua namja abstrak itu. So eun hanya bisa tertawa melihat tingkah laku mereka.

"Yakk!! Awas saja!"

"Untung cantik."

Chanyeol dan Baekhyun pun ikut berlari mengejar dua gadis dihadapannya yang mulai tak terlihat.

-

So eun dan Irene kini berada di kantin menikmati waktu makan siang mereka berdua tanpa ke dua namja abstrak itu.

"Eunni-ya, kau beneran sudah baikan?" Raut wajah Irene terlihat kembali khawatir setelah mengetahui kejadian yang menimpa So eun waktu itu.

"Aku tidak apa-apa, Ren. Tadipagi saja aku lari denganmu tidak apa-apa." Jelas So eun.

"Hahahh aku lupa kau baru sembuh tadi, mian."

"Sekarang tidak usah khawatir. Sekarang kita habiskan dulu makan siangnya."

Irene tersenyum dan mengangguk.

Apa kuceritakan saja tentang pernikahanku dan secarik kertas yang kudapat itu pada Irene yah/? Irene adalah tipe wanita yang baik dan menerima pertemanan dengan baik pula. Dia dapat dipercaya apalagi kita sudah bersahabat lama.

Ceritakan? Tidak? Ceritakan? Tidak? Ceritakan? Tidak? Ceritakan? Tidak?

Aisshhh nanti sajalah!!

"So eun. So eun. SO EUN!"

"hahh, wa..wae?"

"Kau bilang sudah tidak apa apa. Tapi malah melamun. Kau memikirkan apa?"

"VÍNCULO NO VISTO"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang