Page 1

832 31 0
                                    


Aku sebenarnya adalah cowok yang setia pada pasangan. Walaupun hanya level pacaran ya, belum resmi menikah.

Hal ini sudah ku buktikan sewaktu aku mulai merasakan jatuh cinta atau kata orang first love sejak aku duduk di SMA.

Awalnya juga aku ga nyangka bakal bisa mendapatkan cintanya, sebut saja nama gadis itu Windy.

Ada yang mengatakan kalau aku benar-benar beruntung bisa mendapatkan cintanya.

Namun ada juga yang HATERS denganku mengatakan kalau si Windy sedang mendapat musibah. Entah apa yang dimaksud mereka musibah tersebut.

Mungkin karena si Windy adalah bunga sekolahku, dimana anaknya memang cakep abis, tidak sombong, baik hatinya, murah senyum dan agak pemalu juga. Secara tidak langsung, Windy memang banyak banget fansnya terutama dari kaum siswa cowok. Sampai dari guru pun ada yang coba dekati juga.

Luar biasa ya kharisma si Windy.

Yah mungkin bisa jadi para haters ku bertambah dengan Windy menjatuhkan pilihannya padaku.

Aku pahami resiko itu, tapi apa cinta bisa memilih?? Entahlah.

Aku juga tidak mengerti bagaimana bisa seorang Windy jatuh hati padaku. Padahal yang lebih baik dari aku sih banyak waktu itu.

Wait...wait, apa aku sejelek itukah, apa memang aku ga pantes bersamanya? Atau penulis ga terima juga kalo Windy suka denganku? Hehe...sabar, sabar.

Oya lupa kenalkan diri. Namaku Rey. Sebut saja begitu ya.

Seorang anak dari kalangan keluarga biasa. Punya Abah yang kerjanya hanya sebagai Abah Rumah Tangga alias membantu ibuku yang kebetulan punya usaha jualan makanan.

Aku anak ke 2 dari 3 saudara dari satu pasang abah dan ibu yang sama, sekandung maksudnya.

Usia kami bertiga tidak terpaut jauh hanya selisih 2 tahun.

Ok cukup lah kenalannya, kita kembali ke topik lagi.

Sayangnya aku mendapat anugrah itu saat aku sudah duduk di kelas 3. Masa injury time di SMA.

Amat sangat disayangkan, perjalanan cintaku hanya setahun, atau malah kurang dari setahun.

Yah walau begitu aku sangat menikmati hubungan itu.

Setiap kehidupan pasti ada ujiannya. Begitu juga hubungan kami kala itu.

Ada saja ujian yang datang silih berganti.

Di mulai dari Windy, sudah pasti banyaklah, kan dia "Bunga Sekolah" waktu itu. Dari mantannya yang mau ajak balikan, dari adik kelas juga ada yang demen, belum lagi dari guru les ku.

Yah wajar aja sih kalau dia jadi bahan rebutan. Lha terus gimana dengan aku?

So pasti aku ga kalah jugalah, walau dengan wajah pas-pasan aku ada juga ujiannya.

Mulai dari sekolahku aja, adik kelas ada yang lirik-lirik juga, bahkan sempat juga ada anak SMP yang naksir berat denganku juga. Apalagi anak SMP ini tajir juga.

Namanya Riri. Anaknya lumayan cantik, hitam manis, walau pun tidak secantik Windy.

Waktu itu dia yang sering berkunjung ke rumah ku, ditambah lagi bila ke rumah selalu bawa si roda 4 nya. Tahun 90-an kalau ada anak SMP yang bawa si roda 4 sudah pasti hebat banget, apalagi seorang cewek.

Nasib Sang PK - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang