Page 10

354 15 0
                                    

Sehari, dua hari hingga seminggu telah lewat.

Si ahmad sudah mulai jarang bertemu dan jalang bareng Diana. Lebih banyak berkumpul bersama teman-temannya.

Dan akhirnya kabar terakhir mereka bubaran. Teman-teman sangat senang mendengar kabar itu.

Tapi tidak dengan aku dan edo. Kami masih tetap was was dengan kondisi ahmad, karena masih menyimpan rahasia SMS itu.

Baru siang berita itu menyebar, malamnya sudah terjadi hal yang ku takutkan.

Ahmad badannya tiba-tiba panas tinggi. Dia terbaring lemah di kamarnya.

Teman-teman kemudian mau membawa ahmad ke dokter atau rumah sakit, tapi si ahmad masih keberatan.

Mungkin karena doi merasa kalau itu hanya panas biasa. Jadi doi hanya minum obat turun panas biasa.

Aku dan edo jadi khawatir, karena kami berdua yang mengetahui. Semakin lama semakin naik panas tubuh si ahmad.

Dan akhirnya aku dan teman-teman yang lain mutuskan membawa edo ke rumah sakit.

Begitu sampai di rumah sakit, ahmad langsung di periksa secara intensif.

Hasilnya nihil, ahmad dinyatakan sehat, dokter dan perawat di rumah sakitpun heran.

Singkat cerita ahmad pun di sarankan pulang tuk rawat jalan.

Aku dan edo semakin yakin kalau ini ada yang tidak beres.

Tak lama dari Hp edo masuk sebuah SMS.

"Aku tak akan pernah lepaskan dia, siapapun yang menghalangiku, akan rasakan juga akibatnya."

Begitu bunyi sms dari Diana.

Aku yang diperlihatkan sms itu dari edo, cuma bisa mengelus dada dan istighfar.

Aku dan edo semakin meningkatkan kewaspadaan kami terhadap ahmad.

Sementara kami masih menyimpan rahasia ini.

Nasib Sang PK - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang