Page 15

288 18 0
                                    

Siang itu kebetulan aku ada mata kuliah. Untungnya hanya satu mata kuliah saja hari itu, jadi aku bisa cepat balik ke kos.

Setibanya di kos teman-teman terlihat panic begitu melihat kehadiranku mereka langsung menarikku ke kamar ahmad dan mendekatkan pada ahmad.

"Dari tadi si ahmad memanggil-manggil namamu...entah apa maksudnya." Kata si edo.

Aku langsung mendekati ahmad yang sedang berbaring.

Dengan mata terpejam, dia mulai mengigau lagi.

"Rey, rey, mana rey..." suara ahmad memanggil namaku.

"Mad, mad, ini aku rey..." jawabku sambil memegang tangannya.

Langsung tanganku didekap dengan kedua tangannya. Terlihat sedikit senyuman dari wajah ahmad.

Teman-teman yang menyaksikan kejadian jadi terheran-heran.

"Hmmm Alhamdulillah... dingin rey, nyaman sejuk tanganmu rey..." kata si ahmad sambil ditaruhnya tanganku tadi di pipinya.

"jangan tinggal aku rey, aku takut dia datang..." pinta ahmad dengan melas.

"Iya mad aku dengan teman-teman disini semua menjagamu, kita nunggu kamu sembuh, biar bisa kumpul lagi... ayo mad kamu bisa sembuh kok" kataku memberi semangat.

"Iya mad cepat sembuh mad" sahut temanku yang lain ikut memberi semangat.

Walau dengan mata terpejam, Ahmad masih bisa membalas suara teman-teman dengan sedikit senyuman.

Ketika ahmad sudah terlelap, aku coba menarik pelan-pelan tanganku.

Ahmad langsung terkejut dan kembali mempertahankan tanganku.

Aku sudah merasa pegal dan mulai kesemutan. Aku coba perlahan-lahan ajak bicara si ahmad.

Belum sempat dia jawab, si ahmad sudah berteriak histeris ketakutan.

"Dia datang, dia datang...dia datang" teriak ahmad.

Aku dan teman-teman sedikit terkejut dan mencoba melihat sekeliling kamar.

Memang tidak ada apa-apa hanya ada perubahan hawa dan bau di kamar ahmad.

Hawanya terasa panas di kamar ahmad, ditambah lagi bau khas bunga melati dan itu sangat menyengat di hidung.

Nasib Sang PK - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang