Page 2

574 22 1
                                    


Aku bingung juga kenapa nih anak SMP bisa terpikat denganku. Tapi sudahlah mungkin aku lagi hoki, anggap aja begitu ya.

Ini lah yang membuat aku dilemma. Satu sisi hubungan ku dengan Windy didasari dengan hati, sementara dengan Riri, aku tidak dengan hatiku.

Mungkin lebih tepatnya aji mumpung, mumpung laku kali ya...

Akhirnya aku tetap harus memilih karena tidak mungkin 'poligami' saat remaja kan.

Walaupun pasti ada yang tersakiti, dan finally aku harus mengikuti kata hatiku.

Aku tetap mempererat hubunganku dengan Windy, karena aku merasa klik dengan doi.

Sementara dengan Riri, sudah bisa ditebak. Hubungan kami harus berakhir dan pedihnya lagi aku hanya bisa menyampaikan melalui sebuah telepon. Si Riri pun menjadikan aku Public Enemy nya.

Selama kurang dari setahun aku dan Windy menjalani masa-masa indah hubungan kami.

Hingga akhirnya perpisahan itu datang juga.

Aku harus melanjutkan pendidikanku. Destinasiku saat itu adalah kota Malang, Ja-Tim.

Kenapa aku memilih Malang? Karena aku ingin mengembangkan karir basketku.

Waktu itu di malang ada sebuah club basket favoritku, Bima Sakti Nikko Steel namanya.

Sementara si Windy memilih di kota Samarinda. Sempat ia membujukku agar memilih destinasi yang sama agar kami tidak terpisah jarak.

Tapi aku sudah terlanjur memilih saat itu, dan juga semua sudah ku lengkapi administrasi menuju kota baruku.

Seminggu kemudian aku sudah menginjakkan kakiku di Malang. Kami masih sering jalin komunikasi, walau hanya lewat sebuah kotak Wartel, malahan terkadang lewat sepucuk surat.

Zamanku saat itu Gadget belum ditemukan. Jadi masih gunakan cara tradisional.

Sebulan kami masih bisa intens jalin komunikasi. Dalam seminggu aku usahakan untuk menelpon Windy, dan sebulan 2-3 kali kami usahakan berbalas surat.

Memasuki awal kuliah, kami mulai disibukkan dengan aktivitas kampus.

Nasib Sang PK - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang