Page 20

301 16 0
                                    

Ketika edo membuka pintu sambil mengumpat "siapa sih malam-malam begini, disuruh masuk malah ketuk terus..." belum selesai dia ngomel, tiba-tiba apa yang dilihatnya sungguh diluar dugaan...

Tak ada siapapun yang ada di luar, dia coba keluar kamar, melihat kiri dan kanan, nihil.

Buru-buru dia masuk dan menutup pintu kamar tersebut.

"Kenapa do, siapa tadi yang ketuk pintu?" tanyaku.

"Sama seperti kejadian semalam, aku berapa kali diketuk begitu, terakhir yang ada malah si adi itu..." kata edo seperti ketakutan.

"Ya sudah kamu tidur dulu aja do, kita gantian biar bisa hemat tenaga buat besok lagi..." kataku.

"Ok lah aku duluan ya, ntar klo ada apa-apa ikam lambaikan aja tangan..." canda edo.

1 jam telah berlalu. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.

Edo terlihat begitu pulas. Ditambah lagi dengan nada ngoroknya yang begitu merdu.

"Mungkin dia terlalu lelah menjaga sang sahabatnya..." pikirku dalam hati.

Sambil menjaga ahmad, aku sempatkan mengerjakan tugas dari kampus.

Selang beberapa menit, ada hasrat yang timbul dari dalam diriku yang begitu kuat untuk aku segera beranjak ke WC.

Ada sedikit keraguan kala mau meninggalkan mereka berdua saat itu, tapi hasrat yang begitu kuat yang tidak sanggup ku tahan lagi.

Mau tak mau aku memang harus ke WC.

Sepanjang jalan yang kulalui menuju wc tersebut memang terasa beda hawanya.

Merinding semua bulu kudukku. Tapi karena hasrat tadi, terpaksa aku harus tetap lalui juga.

Akhirnya selesai juga.

Ketika keluar dari WC, dari kejauhan aku melihat ada seseorang yang sepertinya sangat ku kenal.

Dia berjalan menuju kearah keluar kos. "siapa itu kok jalannya begitu cepat, tapi dari pakaian dan fisiknya sepertinya aku ga asing..." dalam hatiku bertanya.

Segera ku kejar sosok itu. Sayang sepertinya ia begitu cepat menghilang.

Aku langsung kembali ke kamar ahmad.

Begitu masuk kamarnya...

Nasib Sang PK - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang