Page19

302 16 0
                                    

"kenapa ahmad do?" tanyaku pada edo.

"entah rey, tadi dia menjerit-jerit lagi, dan tiba-tiba perlahan-lahan tubuhnya melayang, aku dan anak-anak ga berani mendekat, jadi kami lihati dari luar aja rey..." jawab edo.

Entah siapa yang menggerakkan, tiba-tiba ada dorongan pada tubuhku untuk bergerak masuk kedalam kamar ahmad.

Begitu ku mendekat disisi ahmad, seketika itu juga tubuh ahmad terhempas ke bawah.

Namun ahmad masih belum sadar. Sejenak aku bingung apa yang harus ku lakukan.

Aku lalu menyuruh teman-teman masuk. Kami diskusikan lagi mengenai kondisi ahmad.

"Ok malam ini aku yang temani ahmad, kira-kira siapa yang bersedia temani aku?" kulempar pertanyaan pada mereka.

Ada yang tidak bersedia dengan berbagai macam alasan, ada juga yang memang ga bisa karena ada urusan.

Dan akhirnya edo lagi yang mengajukan diri "aku aja rey, biar bagaimanapun ahmad adalah sobat karibku, kita berdua aja rey..."

"Kamu yakin do, bukannya semalam kamu sudah jaga ahmad?" kataku.

"Aku ga mau nanti menyesal dibelakang hari kalau terjadi apa-apa pada sahabatku, termasuk ikam rey..." kata edo dengan mimic serius.

"Beh lah kampret omongan ikam nih, tumben kau kali ini bisa melo gitu bro..." candaku pada edo. Aku paham maksud omongan edo, maksudnya agar teman-teman yang tidak mau membantu bisa sadar akan arti persahabatan.

"ya udah yang lain boleh kembali ke kamar masing-masing..." kataku pada anak-anak yang lain.

Asyik aku ngobrol dan bercanda bersama edo, sambil kami perhatikan kondisi ahmad.

Keadaannya masih tetap sama, masih sering mengigau.

Tanpa terasa waktu semakin larut malam. Situasi di kos pun sudah mulai sepi.

Edo tiba-tiba seperti merasa ketakutan. Rupanya dia teringat kejadian semalam.

"kenapa do? Kok sepertinya ketakutan begitu?" tanyaku.

"Aku inget kejadian semalam sama adi, aku kira itu adi lho rey..." kata edo.

"Pantas aja dia kuajak ngomong selalu diam..." kata edo lagi.

"Sudah gitu bau badannya ga enak banget lagi...Cuma aku ga berani tanya soal itu, takut adi tersinggung, hehehe" canda edo.

Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar ahmad ada mengetuk.

"Tok tok tok... tok tok tok..." bunyi suara itu.

"Siapa?" tanyaku dari dalam.

"Tok tok tok... tok tok tok..." kembali ketukan itu berbunyi.

"Masuk aja, ga dikunci kok..." timpal edo.

"Tok tok tok... tok tok tok..." untuk sekian kali terdengar ketukan itu.

"Biar ku buka pintunya do" jawabku.

"Udah ga usah rey biar aku saja, kamu jaga ahmad situ..." jawab edo sigap.

Nasib Sang PK - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang