Page 26

290 14 0
                                    


"Malam ini ikam jangan tidur, jagai betul-betul temanmu itu, malam ini lebih banyak lagi nak ai..." kata abahku.

"apa yang harus ulun (saya) lakukan bah??" tanyaku.

"Ikam jaga-jaga aja, jangan di tinggalkan lah nanti malam..." pesan abahku.

Aku tak berani lagi bertanya, terpaksa aku manut aja pesan abahku.

Ba'da maghrib aku sudah siap-siap menuju kamar ahmad.

Sementara edo sudah menunggu duluan di kamar ahmad.

Waktu terus berlalu. Sampai jam 10 lewat kos sudah mulai sepi.

Tak ada seorangpun yang keliaran malam itu.

Sejam kemudian suasana mulai berubah.

Angin bertiup agak kencang, tidak seperti biasanya.

Dan itu berlangsung kurang lebih selama 1 menit.

Sambil waspada aku perhatikan juga kondisi ahmad mulai berubah.

Dia terlihat gelisah. Seperti ada yang ditakutkannya.

Edo pun mulai terlihat awas. Walau sebenarnya dia juga agak takut. Mungkin karena ada aku dia berusaha tuk ikut berani.

Selang beberapa detik... "dia datang, dia datang, tolong...tolong aku, jangan bawa aku pergi, tolong!!" jerit edo.

"Mad, sadar mad, sadar mad... siapa yang datang? Siapa mad?" tanyaku.

"Tolong aku rey, aku tak mau pergi..." jerit ahmad lagi ketakutan.

"Istighfar mad, istighfar...lawan mad, lawan mereka yang mau bawa kamu pergi!!" kataku memotivasi ahmad.

"gimana nih rey?" tanya edo penuh cemas.

"ikam bebacaan ayat apa aja yang ikam tau.." kataku.

Nasib Sang PK - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang