Hari ini teman-teman Mingyu sedang berkumpul di rumahnya. Niat awal mereka sih, mau kerja kelompok. Tapi, semua gagal, tersisa Eunwoo dan Jaehyun saja yang masih berkutat dengan buku-buku mereka, sedangkan yang lain, sudah asik bermain playstation. Eunwoo sama Jaehyun mau marah juga percuma, yang ada, mereka berdua kalah suara.
"Bosen nih, gini-gini doang, TOD, aja kuy!" ajak Dokyeom yang dari tadi hanya tiduran si sofa sambil scrolling Twitter.
Mereka sama bosannya dengan Dokyeom dan menyetujui ajakan Dokyeom. Bahkan, Eunwoo dan Jaehyun yang notabene-nya ㅡpantang main sebelum tugas kelarㅡ sampai ikutan juga, sepertinya mereka sudah jenuh dengan tugas mereka yang tidak selesai-selesai.
Sekarang, posisi mereka sudah duduk melingkar ,dengan botol berada di tengah-tengah mereka. Perlahan, botol itu mulai bergerak setelah Bambam memutarnya. Tak lama, botol itu ternyata malah mengarah pada diri Bambam sendiri.
"Yanjir! Kenapa gue!" protes Bambam. Sebenarnya, dia mau protes sama siapa, sih? Kan yang memutar botol itu dia sendiri, jadi, salah siapa?
"Tangan lu bala!" celetuk June.
"Tod?" tanya Mingyu.
"Dare, biar keren," muka Bambam ngeselin, June yang emang anaknya geretan mulu langsung menyentil jidat Bambam.
Disaat June kesel, saat itu juga temannya yang lain berebut ingin memberi tantangan pada Bambam.
"Santai aja, sih. Ngga usah rebutan gitu, ngga pernah ngasih dare buat pangeran, ya?" lagi, Bambam mendapat sentilan di dahinya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Koo June.
"Sentil aja, June, sentil," Bambam mengusap dahinya. "Woo, lo paling yang paling waras soalnya, lo aja yang ngasih gue dare, " lanjutnya.
Mingyu berdecak. "Bilang aja lo takut sama dare yang lain. Pake segala bilang Eunwoo yang paling waras, cih, lemah."
"Bodo!"
"Yaudah, Woo, kasih dia dare, yang bener tapi, awas aja lu!" June galak banget kenapa, sih? Kecilnya dikasih makan kroto apa gimana?
"Lo dandan jadi cewek."
Satu, dua, tiga, tawa mereka pecah pada detik ketiga setelah Eunwoo berucap. Pintar sekali Eunwoo memilih dare. Mereka yang otaknya jahil saja tak sampai berpikiran kesana.
"Pfttttttt, jadi cewe," ledek Yugyeom.
"Apa-apaan, ngga, ngga mau, masa jadi cewe! Ogah!" tolak Bambam tegas.
"Cemen lo, ngga sportif, cuih."
"Alah, ngga gentle!"
"Bambam lemah! Huhu."
"YAUDA IYA!" pasrah Bambam "Tapi, yang dandanin gua saha?"
"ASSALAMUALAIKUM, PRINCESS DAHYUN DATㅡeh, astagfurullah, banyak orang," Dahyun tersenyum canggung, malu dia, semua atensi teman Mingyu jadi mengarah kepadanya semua.
"Nah, pas banget, sini, Day!"
Agak bingung, namun Dahyn tetap menghampiri Mingyu. "Kenapa?" tanya Dahyun setelah duduk di samping Mingyu.
"Day, lo ngebuka pintu sampe kaya gitu, emang lo ngga sadar di depan banyak motor kita parkir?" pertanyaan June di luar konteks TOD, buat yang lain kesel aja.
"Ngga liat serius, motor lo pada mungkin naronya agak ke samping rumah, jadi gue ngga ngeuh," jawab Dahyun.
"Ngapain nanyain gituan sih, June? Danta banget hidup lo," sungut Dokyeom. Gondok dia.
"Yaelah, gue kan penasaran. Eh, Day, lo bisa dandan ngga?" tanya June lagi.
Dahyun mengangguk ragu. "Sedikit, sih. Kenapa?"
"Lo dandanin Dambam, ya?" tanya Yugyeom.
Dahyun menyerit. "Kak, Bambam? Ngapain? Kok, didanin?"
"Bambam kena dare, dia harus dandan jadi cewe. Mau kan, dek, dandanin Bambam?" sambil bertanya, Eunwoo menampakan senyumnya.
"Mau, kak," jawab Dahyun lembut. Gadis itu akan berubah lembut jika berbicara dengan Eunwoo, tak sopan saja ia rasa berbicara keras pada Eunwoo yang tutur katanya begitu lembut.
"Dih, ngomong sama Eunwoo dilembutin, giliran sama gue nyolot. Adek siapa sih lo?" cibir Mingyu.
"Kalo boleh milih, mending jadi adek kak Eunwoo, sih. Kak Jaehyun juga boleh, asal jangan kak June aja, ngebatin mulu kalo sama dia mah, sama kaya kak Yugyeom."
Mingyu, June, Yugyeom misuh-misuh, sementara Eunwoo dan Jaehyun malah tersenyum senang, lucu aja Dahyun menurut mereka.
"Yaudah, dari pada makin ngalor-ngidul, mending mulai dandanin Bambam aja, Day," usul Jaehyun.
Dengan sangat semangat, Dahyun menganggukan kepalanya setuju, seraya menarik Bambam menuju kamarnya. "Yuk, kak Bambam, di kamar gue aja!"
"Heh! Siapa suruh di kamar? Disini aja, ngapain sih di kamar?!" Mingyu menarik Dahyun kembali.
"Kan, peralatan gue di kamar, sih!" kesal Dahyun.
"Ya, tinggal diambil!" Dahyun mendengus, lalu melangkah menuju kamarnya.
Sambil menunggu Dahyun mengambil perlengkapannya, mereka meneruskan permainan mereka. Cukup lama rupanya Dahyun di kamarnya, sampai Dokyeom sudah mendapat dare, ia diharuskan me-share foto aibnya di grup angkatan. Lalu, ada June yang menjadi pesuruh Jaehyun selama seminggu, Jaehyun juga harus rela menghabiskan uang jajannya untuk menraktir mereka besok, sedikit menyesal ia memilih dare.
Beberapa menit kemudian, Dahyun datang membawa alat makeup-nya, lalu mulai mendandani Bambam. Selama Dahyun mendandani Bambam, permainan pun masih terus berlanjut.
"Siapa yg belom dapet?" tanya Jaehyun.
"Gua udah tiga kali anjir," sahut Dokyeom.
"Gua empat malah," ujar June.
"Gua belom," sahut Mingyu santai.
"Sama," ucap Jungkook dan Eunwoo bersama.
"Anjir enak!" seru Yugyeom tak terima.
"Yuadah, yang udah kena, kalo botolnya ngarah ke lo, lo ngga kena lagi berarti," kali ini June yang memutar botolnya, karena sang juru putar sedang didandani oleh Dahyun.
Mereka fokus menatap botol yang perlahan putarannya melemah, dan tepat saat itu, botol berhenti, ujungn botol itu mengarah pada Eunwoo, secara otomatis, Eunwoo harus memilih dare atau truth.
"Tod?" tanya June.
"Truth," jawabnya mantab.
"Ngga asik lo, Woo, masa truth, sih!" seru Dokyeom.
"Tapi, gapapa, woy! Jarang-jarang bisa nanya bebas ke Eunwoo," ucap June. "Siapa nih yang mau nanya ke Eunwoo? Kalo ngga ada, gue yang nanya, nih."
"Gua dong!" Jungkook mengacungkan jarinya.
"Monggo," saat ini June seperti sedang berperan menjadi seorang moderator, ia banyak mengatur permainan dari tadi, yang lain hanya menguti intruksi June saja.
Dari dulu, Jungkook selalu penasaran dengan gadis yang Eunwoo sukai. Mereka semua sudah tau, Eunwoo menyimpan rasa pada seorang gadis, sudah lama, sejak ia SMP, tapi Eunwoo tak pernah mau menyebutkan nama gadis itu. Sekarang, saatnya bagi Jungkook harus memanfaatkan peluang emas ini. Teman-temannya berharap, Junkook tak salah memilih pertanyaan, karena peluang jarang datang untuk kedua kalinya.
"Cewe yang lo suka dari dulu itu, namanya siapa?"
Tolongin aku mabok straykids :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Rempong ; Dahyun
RandomTidak pandai membuat deskripsi menarik untuk sebuah cerita. Kalau sekiranya kalian penasaran dengan buku saya, silakan baca saja. Tidak saya private, sengaja. Saya memang ingin cerita saya bisa dibaca banyak orang, tanpa harus mengikuti saya terlebi...