Chap ini gada hubungannya sama alur cerita ya. Ini cuma chap spesial tahun baru doang
Happy reading gaes
Untuk pertama kalinya, Dahyun dan keluarganya memilih mengabiskan waktu liburan tahun baru mereka di rumah nenek mereka yang berada di daerah Bogor. Sebenarnya, keluarga Dahyun bukan berasal dari Bogor, hanya saja kakek Dahyun yang sudah pensiun itu bosan akan hiruk pikuk perkotaan, ia pun memutuskan untuk pindah dan tinggal di daerah Bogor yang suasananya masih sangat asriㅡudaranya juga bagus untuk mereka.
Dahyun duduk di depan teras rumah neneknya sambil memangku setoples rengginang. "Ini tahun baru kok sepi banget, ya?"
Donghyun datang dengan membawa segelas kopi hangat lalu mendudukkan dirinya di samping Dahyun.
"Namanya juga bukan di kota, Day," Donghyun menyahuti ucapan Dahyun.
Bukan tahun baru seperti ini yang Dahyun inginkan. Tetapi, bukan berarti Dahyun juga tidak suka berkumpul dengan keluarganya, hanya saja, jika suasananya seperti ini, tidak ada bedanya dengan tahun baru atau pun hari biasa.
"Loh, kok kalian malah duduk di luar gini,sih?"
Donghyun dan Dahyun menoleh kearah belakang merekaㅡada bunda yang berdiri di ambang pintu masuk sambil melempar senyum pada mereka.
"Bunda bosen," rengek Dahyun.
Belum sempat bunda Kim menjawab ucapan Dahyun, penglihatannya teralihkan ke arah dalam setelah mendengar pekikan Donghan yang sedang menyaksikan permainan catur dari Mingyu dan juga kakeknya.
Donghan dan Mingyu memang lebih dekat dengan kakek mereka karena kakek sering mengajari keduanya bermain catur atau pun berkebun, sedangkan Dahyun dan Donghyun lebih dekat dengan nenek mereka karena nenek sering kali menceritakan kisah-kisahnya sewaktu muda dulu.
"SKAK!" seru Donghan dan kakeknya bersamaan.
"Kakek ngalah dong sesekali sama cucunya," Mingyu mengerucutkan bibirnyaㅡsok imut, pikir Donghan.
"Kamu harusnya lebih berusaha lagi bang, bukannya malah kakeknya yang kamu suruh ngalah," ucap ayah yang baru bergabung dengan mereka sambil membawa 2 cangkir teh, salah satunya ia berikan pada kakek.
Atensi bunda kembali pada Dahyun dan Donghyun. "Di dalem aja yuk di luar dingin," bunda menggosok kedua telapak tangannya yang sudah terasa dingin.
Keduanya setuju, lalu bangkit dari duduknya. Langkah mereka terhenti ketika ada mobil yang memasuki pekarangan mereka.
"Siapa tuh?" Dahyun memicingkan matanya melihat mobil itu.
Tak lama, pintu mobil itu terbuka lalu muncul seorang anak laki-laki mengenakan sweater hitam berlari ke arah Dahyun.
"KAK DAHYUNNNNNNN!"
Dahyun mengenali suara ituㅡHaechan, anak dari adik bunda Dahyun yang berarti sepupu Dahyun. Dahyun rindu anak itu, sudah lama sekali ia tak bertemu dengannya. Seingatnya, mereka terakhir bertemu dua tahun yang lalu saat hari raya idul fitri.
"ECANNNNN!"
"Kangen!" Dahyun dan Haechan berpelukan, mereka saling melepas rindu.
Setelah acara temu kangen, para Kim bersaudaraㅡhanya, Mingyu, Jongin, Taehyung, Donghan, Donghyun, Haechan saja yang menuju halaman untuk acara bakar-bakar. Sedangkan Sejeong dan Dahyun, kedua gadis itu membantu bunda Kim dan mama Kim memasak di dapur.
"Kipasin yang bener Gyu! Kapan matengnya itu ayam kalo lo ngipasinnya ngga becus!" omel Jongin sambil membolak-balik ayam.
Mingyu berdecak. "Pegel gue, gantian kek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rempong ; Dahyun
AcakTidak pandai membuat deskripsi menarik untuk sebuah cerita. Kalau sekiranya kalian penasaran dengan buku saya, silakan baca saja. Tidak saya private, sengaja. Saya memang ingin cerita saya bisa dibaca banyak orang, tanpa harus mengikuti saya terlebi...