Kejadian di kelas sebelah

1.2K 197 29
                                    

Dahyun dan juga Kino berjalan bersama menuju kelas mereka. Sepanjang perjalanan menuju kelas, mereka banyak bertukar cerita. Seperti Kino yang menceritakan bahwa ia keluar kelas bersama dengan Seungkwan hanya untuk sekedar mencari keberadaan Dahyunㅡdalam artian sebenarnya, mereka hanya ingin mengetahui hukuman apa yang diterima oleh Dahyun.

Berbicara mengenai Seungkwan, anak itu selepas izin pergi ke toilet pada Kino, tak kunjung kembali menemui Kino, mungkin ia sudah kembali ke kelas terlebih dahulu.

"Ciee.. Kino nyariin gue cieee, ciee," goda Dahyun.

"Dih, siapa yang nyariin lo, orang gua cuma kepo lo dapet hukuman apaan," bantah Kino.

"Kepo itu tandanya perhatian. Perhatian itu tandanya sayang. Eciee Kino sayang gue cia cia cia," Dahyun tersenyum jahil sambil mencolek-colek pipi Kino.

Kino mengapit Dahyun diketiaknya sambil terus berjalan menuju kelas mereka. Dengan posisi Dahyun yang masih berada di ketiak Kino, mereka tiba di kelas. Suasana kelas saat ini seperti kapal pecah, mulai dari yang sedang sibuk gibah, hingga para pria penghuni barisan belakang sedang asik bermainan kartu remi. Bahkan Seungkwan dan Xiao melakukan siaran langsung di akun Istragram milik Seungkwan sambil melakukan konser dadakan.

Sedang asik bergoyang, pandangan Xiao menangkap Kino dan juga Dahyun yang baru memasuki kelas. Mata Xiao memicing curiga melihat posisi Dahyun dan juga Kino yang tampak seperti sedang berpelukan. Nyatanya, Dahyun berusaha berontak dari apitan Kino, tetapi karena semakin berontak itulah membuat Kino semakin mengapit Dahyun di ketiaknya.

"Curiga gua, si Kino naksir Dahyun,"  gumam Xiao.

Kino membawa Dahyun ke meja Sinb, yang berarti meja Dahyun juga; Dahyun dan Sinb adalah teman sebangku. Di depan kursi Sinb dan Dahyun, ada kursi Pinky dan juga Cheng Xiao.

"Bi, ini anak tadi gua liat malah nguler di kelas XII. Mana dapet roti dari Jaehyun, trus duduk bareng Eunwoo lagi," cerita Kino setelah tiba di meja Sinb.

Sinb dan juga Pinky yang sedang mengobrol lantas menghentikan obrolan mereka setelah mendengar cerita Kino.

"HAH, KAK EUNWOO, KAK JAEHYUN?!" pekik Sinb dan Pinky heboh. Dahyun hanya memutar bola matanya malas.

"CERITA, HEH!" titah Sinb.

"Kalem, woy!"

"MANA BISA KALEM SIH, DAY! INI KAK JAEHYUN, WOY!" mendengar nama Jaehyun, Pinky dan Sinb pasti selalu seperti ini, tak pernah bisa tenang. Apalagi Pinky, gadis itu adalah penggemar nomor satu Jaehyun, terhitung sejak mereka SMP dulu.

Seungkwan dan Xiao mendengar pekikan heboh dari Pinky dan Sinb, keduanya pun langsung ikut merapat ke meja Sinb. Jiwa ingin tahu kedua pria itu memang tinggi, wajar saja.

"APAAN KAK EUNWOO? KENAPA KAK JAEHYUN?"

"Lu tadi kenapa ngga nyusul gua? Kan gua udah bilang pengen ngadem di perpus," sebelum Seungkwan pergi ke toilet, Kino memang sudah bilang pada Seungkwan untuk menyusulnya ke perpustakaan.

"Males kesitu gua."

"CERITA, DAY!" Dahyun memegang dadanya karena terkejut ketika Xiao tiba-tiba berteriak.

"JANGAN TREAK-TREAK ANJIR! ENTAR ADA GURU MASUK!" semprot Donghan dari arah meja guru.

"Sendirinya juga tereak padahal, bloon banget orang," gumam Moonbin sambil berjalan ke arah meja Sinb. Ia sedikit penasaran dengan topik yang sedang dibahas oleh anak-anak itu.

"LO JUGA TERIAK, KAMBING!" ketus Sinb.

"Dasar komplotan cabe!" cibir Donghan.

Di meja belakang, tempat dimana para pria-pria sedang duduk melingkar sambil bermain kartu remi. Mereka sedikit merasa terusik oleh kebisingan yang dihasilkan oleh anak-anak di barisan depanㅡkelompok Dahyun.

Rempong ; DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang