+ Truth Or Dare pt.2

930 157 21
                                    

"Cewe yang lo suka dari dulu itu, namanya siapa?"

Pertanyataan dari Jungkook itu sukses membuat seluruh antesi jadi mengarah pada Eunwoo, termasuk Dahyun, ia diam-diam ingin mengetahui gadis beruntung mana yang dapat memikat hati seorang Eunwoo.

Eunwoo sendiri nampak tak terkejut, ia sudah menebak Jungkook akan menanyakan hal tersebut. Ia tersenyum dan melirik teman-temannya satu persatu. Dirasa sudah mantap, ia pun menjawab. "Dahyun, gadis itu Dahyun."

Semua nampak membelalakkan matanya, terlebih Mingyu, ia begitu terkejut mendengar hal ini. Berbeda dengan Mingyu, Jaehyun nampak tersenyum, dugaannya selama ini benar, Eunwoo memang menaruh perasaan pada adik temannya itu.

"Lo serius suka sama adek gue?" raut wajahnya Mingyu berubah menjadi serius.

Eunwoo mengangguk mantap. "Iya, udah lama," senyum manis masih bertengger dibibir Eunwoo.

"Day, pipi lo merah tuh," bisik Bambam diiringi kekehan.

Pipi Dahyun semakin memanas, pipinya kini sudah seperti kepiting rebus. Bahkan, ia terus tertunduk, terlalu malu untuk sekedar menampakkan wajah meronanya.

"Cieeee, Dahyun, Eunwoo suka, tuh," goda Bambam lagi, Dahyun tak menanggapi, ia pura-pura mencari sesuatu pada tempat makeup-nya, sungguh situasi yang menyiksa bagi Dahyun.

Dahyun kira acara menggodanya telah usai justru kini teman-teman dari kakaknya itu ikut menggoda Dahyun. Wajah Dahyun kembali memerah. Eunwoo tak tega Dahyun terus digoda, ia tahu, Dahyun tak nyaman sekarang.

"Udah, jangan digodain terus, ngga nyaman dia nanti," ucap Eunwoo.

Bukannya berhenti, ucapan Eunwoo barusan malah membuat mereka semakin menggoda Dahyun. Tapi, disaat yang lain sibuk menggoda Dahyun, Mingyu hanya diam, aura pria itu jadi sedikit berbeda, sepertiㅡsedikit tak suka, mungkin.

"Eunwoo," panggilan Mingyu menghentikan teman-temannya. "Woo, lo serius suka sama adek gue?" mereka tak suka suasana tegang seperti ini, sedikit tak nyaman.

"Benerlah, Gyu. Lo tau sendiri, Eunwoo kalo ngomong bisa dipercaya, ngga kaya lo," June berusaha mencairkan suasana, sangat tak nyaman seperti ini.

"Gini, Gyu, kalo lo tanya gua suka Dahyun, gua jawab, iya. Kalo lo tanya, gua mau Dahyun jadi pacar gua apa ngga, jawaban gua sama, iya. Tapi, Gyu, satu hal yang lo harus tau, saat ini, gua cuma mau simpen perasaan gua sendirian, gua mau fokus UN dulu. Lagian, hubungan yang kaya sekarang aja gua udah seneng, kok. Deket sama Dahyun tanpa rasa canggung, bahagia banget, Gyu."

Jangan tanya bagaimana keadaan Dahyun sekarang, perasaannya tak dapat dideskripsikan. Kalau boleh jujur, dulu Dahyun memang sempat menganggumi Eunwoo, tapi perlahan ia mundur, ya, dia cukup tau diri, pria semacam Eunwoo tak akan menyukainya. Tapi, sekarang, semua pikiran negatif Dahyun telah diruntuhkan oleh pernyataan Eunwoo. Antara bahagia dan juga tidak, kurang lebih seperti itu perasaannya kini.

Tak mau berlama-lama dengan keadaan canggung, June mengajak mereka untuk melanjutkan permainan kembali. June memutar botol itu lagi, dan ujung botol itu pun mengarah pada Yugyeom.

"Dare!" seru Yugyeom lantang, padahal belum ada yang bertanya padanya.

"Gue yang kasih, ya," June tersenyum miring, Yugyeomnya menyesal.

"Lo foto sama Bambam, trus posting di Intragram. Caption-nya harus romantis, tag Bambamnya jangan lupa. Itu post ngga boleh lo apus selama tiga hari. Lo hapus, lo traktir kita seminggu," semua salut dengan pikiran June, sangat pantas memang jika dia memengga predikat 'cowok usil' otaknya sejahil itu memang.

Rempong ; DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang