Hari senin, di tengah tengah barisan siswa siswi yang mengikuti upacara, dahyun diam diam mencari seseorang.
Badannya memang tak bergerak banyak, tetapi matanya sibuk bergeliria kesana kemari mencari orang itu. Orang yang kemarin menyapanya saat hendak menuju ke taman belakang.
Sinb yang kebetulan berada di samping dahyun merasa ada yang aneh dengan tingkah temannya itu.
"Nyari siapa lo? Pacar lo?" bisik sinb.
Dahyun menoleh ke sinb
"Bukan bi, gua nyari anak baru yang nyapa gua waktu itu loh""Kenapa emang?"
"Penasaran gua, sampe kebawa mimpi"
Sinb sebenarnya mau kembali bertanya ke dahyun, tetapi dia terpaksa diam. Karena sedang ada guru yang mengontrol di sekitar barisan kelas mereka.
Dahyun terus mencari anak itu. Dahyun sangat penasaran. Yang dahyun tau, anak itu siswa baru di sekolahnya, tetapi dahyun tidak tau kelasnya. Jangankan kelas, namanya saja dahyun tidak tau. Karena sewaktu pertama kali bertemu, dia tidak memberitahukan namanya ke dahyun.
Setelah melaksanakan upacara yang rasanya seperti satu abad, akhirnya dahyun bisa kembali ke kelasnya.
"Aduh gila capek gua"
"Upacara gini aja ngeluh lo bi, dulu pejuang mati matian bela Indonesia tanpa ngeluh" ucap xiao sambil mengipas ngipasi dirinya menggunakan topi.
"Tumben bener" celetuk moonbin sambil menyeruput es teh dengan ekspresi mukanya yang songong.
"Ke kantin sendirian ae najis, kawan bukan" kino merebut es moonbin.
"Ribet ngajak lo" moonbin kembali merebut es nya.
"Bagi batu es nya kek bin, kerongkongan gua tandus banget ini" es moonbin kembali direbut, kini sinb pelakunya.
"Ya allah es batu aja pake diminta. Miskin banget lo bi" Kata Moonbin sombong.
"WOY KIPAS ANGIN ARAHIN KEBELAKANG NAPADAH MARUK BENER LO PADA!" Seungkwan yang duduk di deretan belakang mulai murka sama anak cewe, soalnya kipas angin di pantengin semua ke arah mereka.
"KEDEPAN SINI KALO GAMAU GERAH!"
Kata pinky ga santai."SERAKAH LO PINK" Donghan ikutan murka.
"PUTER WOY, LU KATA ITU KIPAS PUNYA BAPAK LO!" Chanwoo ikutan murka.
"Puter ya kipas anginnya? Kasian yang dibelakang kepanasan" ucap donghyun yang sudah berdiri dibawah kipas angin.
"Yaudah" kata eunseo ramah, dan anak cewe juga gada yang perotes.
Kalo donghyun yang ngomong mereka bakal luluh aja, beda emang kalo gen ubin masjid mah.
"Dih donghyun punya kekuatan apaan dah ko cewe cewe jinak gitu sama dia?" tanya vernon ke chanwoo.
"Dia itu pake pelet kumis lele non" celetuk donghan.
Vernon diem, antara percaya dan ga sama ucapan donghan.
Moonbin melihat kearah lapangan yang ternyata banyak anak yang sedang dihukum karena telat.
"Yuto sama ucok kebiasaan dah telat mulu" kata moonbin ketika melihat kedua temannya ada di lapangan.
"Tumben lo ga telat bareng mereka no?" tanya vernon ketika telah sadar dari pongonya.
"Males telat mulu. Sesekali jadi anak yang membanggakanlah" bersamaan dengan selesainya ucapan kino, guru jam pertama mereka telah masuk ke dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rempong ; Dahyun
RandomTidak pandai membuat deskripsi menarik untuk sebuah cerita. Kalau sekiranya kalian penasaran dengan buku saya, silakan baca saja. Tidak saya private, sengaja. Saya memang ingin cerita saya bisa dibaca banyak orang, tanpa harus mengikuti saya terlebi...