Pelajaran sudah berlangsung selama hampir 1 jam, namun Sinb belum juga menemukan tanda-tanda bahwa Dahyun masuk sekolah hari ini.
Sinb mencolek bahu Pinky yang berada di depannya, Pinky pun menoleh. "Pink, Dahyun kemana, ya? Chat gua ngga dibales anjir," bisik Sinb, ia takut ketahuan oleh guru yang sedang menulis sesuatu di papan tulis.
"Mana gua tau. Tanya Donghyun, Donghan, coba," usul Pinky.
Sinb pun mengarahkan pandanganya kesamping kiri, tempat dimana Donghyun dan Donghan duduk. Sudah lebih dari 3 kali Sinb memanggil-manggil Donghan, namun pria itu tak menoleh ke arahnya sedikit pun, ia terlalu asik menyalin tugas milik Donghyun.
'Budek najis!' batin Sinb.
"Kerjakan tugas halaman 107. Setelah selesai, ketua kelas harap mengumpulkan tugas tersebut di meja saya. Sekarang, kalian saya tinggal dulu, saya ada urusan."
Setelah guru keluar dari kelas, Pinky menoleh ke Donghan dan Donghyun, tetapi ia lebih memilih bertanya pada Donghan yang masih sibuk menyalin tugas Donghyun. Sedangkan Donghyun, pria itu kini terlihat tengah berdiskusi dengan Eunseo, sepertinya membahas perihal kegiatan osis.
"Han, Daday mana?" tanya Pinky.
"Telat paling," jawab Donghan acuh tanpa menoleh pada Pinky sedikit pun.
"Dih, Donghan, giliran tadi gua yang manggil, budek banget lo!" ketus Sinb.
"Yaelah, ngga denger tadi gua."
Pinky masih mencerna kalimat Donghan 'Telat paling'. Tunggu, tunggu, telat? Kalau Dahyun telat, kenapa Donghan dan Donghyun tidak? Bukannya mereka selalu berangkat bersama?
"Tunggu, Han, tadi lo bilang Dahyun telat?" tanya Pinky kembali. Kemudian, Donghan menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Kok, lo sama Donghyun ngga telat? Biasanya telat satu, telat semua," timpal Sinb.
"Gua sama Donghyun jalan duluan," Pinky dan Sinb ber 'oh' ria menanggapi jawaban Donghan.
Tak jauh dari ketiga orang yang sedang berbincang tadi, ada Kino yang sedari tadi ikut mendengarkan percakapan mereka. Karena terlalu malas berada di dalam kelas, Kino pun berinisiatif untuk mencari keberadaan Dahyun. Bukan mencari Dahyun sih, lebih tepatnyaㅡKino sedikit penasaran atas hukuman apa yang sedang diterima oleh gadis bulat itu.
"Mau kemana lu?" tanya Moonbin yang sedikit bingung ketika melihat Kino yang tiba-tiba saja bangkit dari bangkunya.
"Nyari angin," sahut Kino asal, lalu melangkahkan kakinya keluar kelas yang sudah seperti pasar malam ini, sangat berisik.
"Ikut, No!" Seungkwan berlari menyusul Kino yang sudah keluar kelas lebih dulu.
***
Sementara di kelas XII IPS 3, Dahyun sedang bosan karena Roseㅡteman sebangku sementaranyaㅡmalah sibuk dengan benda pipih miliknya. Dahyun jadi merasa terabaikan.
"Kak, gua ke bang Mingyu, ya!" ujar Dahyun, lalu dibalas anggukan oleh Rose.
"Bang!" panggil Dahyun setelah ia sampai di bangku tempat Mingyu duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rempong ; Dahyun
AcakTidak pandai membuat deskripsi menarik untuk sebuah cerita. Kalau sekiranya kalian penasaran dengan buku saya, silakan baca saja. Tidak saya private, sengaja. Saya memang ingin cerita saya bisa dibaca banyak orang, tanpa harus mengikuti saya terlebi...