Lagi-lagi, hujan turun di saat yang tidak tepat. Tumpahan air yang datang saat jam makan siang itu belum berhenti hingga saat ini. Masih sulit untuk mencari kursi di kantin meskipun banyak mahasiswa yang menerobos hujan. Banyak pula mahasiswa yang memilih untuk berteduh di kantin karena lupa membawa payung atau enggan kembali ke tempat tinggal mereka.
Dua perempuan yang menempati meja di sudut kantin itu belum beranjak sejak setengah jam lalu. Keduanya menikmati hujan sambil menyantap mi yamin yang mereka pesan. Apa yang membuat mereka lama di sana adalah obrolan yang tak kunjung selesai, ditambah dengan curhatan salah satunya.
"Gila, apa, gue disuruh nyamperin Jihyo di FK?"
Perempuan berambut panjang itu kembali meminum jus jeruknya. Ia membiarkan temannya melihat chat yang ia ceritakan dengan satu kalimat itu. Terdengar tawa dari perempuan berambut pendek, menandakan bahwa penderitaan temannya itu tidak termasuk kategori 'harus dikasihani'.
"Si Jangjun ke mana dah, keburu sore,"
Ia mengucir rambutnya sebelum meraih ponselnya yang ada di meja. Diperiksanya setiap media sosial yang ia punya, melihat apakah ada pesan baru atau tidak.
"Itu bukan, sih?"
Mendengar pertanyaan temannya, ia pun menoleh ke arah yang dimaksud. Terlihat dua orang lelaki, yang satu tengah menunjuk-nunjuk mereka dan yang satu lagi menampakkan ekspresi tidak senang. Kurang lebih seperti itu. Tentu saja ia kaget, melihat orang yang akan pergi dengannya sanggup untuk membuka masa lalunya yang menyebalkan.
"Jun-LO GA ADA ORANG LAIN, APA?"
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
born hater
FanfictionMau sebenci apa pun, kalau takdirnya bertemu, ya bertemulah. © 2017 plusmin-us