Ujian Akhir Semester sudah berakhir, namun cobaan belum berakhir.
Sepertinya Jinsoul tidak dibiarkan untuk menikmati akhir tahun dengan tenang. Insiden tanggal jadian itu baru yang pertama. Sore itu masih ada kejutan lain. Dari hampir tersandung batu, minum es teh poci segelas berdua, sampai ngebut di tengah hujan deras. Sebagai pelengkap, ada kisah ketika mereka berteduh di pos satpam depan perumahan. Muncullah kisah terakhir dalam hari itu yang tak lain adalah tawaran menikmati akhir tahun berdua. Masalahnya, tanggal 31 Desember masih beberapa minggu lagi. Mungkin inilah definisi niat yang sesungguhnya.
Menikmati awal dari libur panjang—lebih dari sebulan, mereka mengunjungi rumah Dawon. Tujuannya? Tentu saja ngadem di kamar Dawon yang terkenal dengan keademannya. Pada siang yang—tumben—cerah ini, dapat terlihat kalau mereka berempat sedang dalam mode malas. Jinsoul tidur-tiduran di kasur, Jihyo merusuh di kamar dengan nyanyiannya, dan Luda diam-diam menghujat Jihyo. Sementara yang punya rumah, ia pasrah saja kamarnya dijadikan tempat bermalas-malasan.
"Tahun baruan pada ke mana lo?" Luda menyudahi acara karaokean Jihyo dengan pertanyaan.
Yang pertama kali menjawab? Tentu saja yang mau pamer rencana tahun baru bersama gebetan—entah yang mana karena gebetannya ada banyak. Maka dari itu, ketika Jihyo baru membuka mulut, Luda langsung menanyai Dawon.
"Paling di rumah." Perempuan itu menampakkan wajahnya yang sedari tadi terhalang novel. Luda mengacungkan jempol, tanda bahwa malam akhir tahunnya akan sama dengan Dawon.
"Gue numpang tahun baruan di sini entar," ujar Luda. "Si Jangjun mau tahun baruan di rumah gue soalnya,"
Sudah bukan rahasia lagi kalau Luda akan menumpang di rumah temannya kalau Jangjun—sepupunya—datang ke rumahnya. Meskipun hanya semalam, tidak ada sejarahnya rumah rapi seperti baru pindahan kalau Jangjun dan Dawon—abangnya Luda—bertemu. Paling bangunan itu akan tampak seperti kapal pecah. Syukurlah tidak pernah meledak.
"Ikut sama gue aja, atau ga lo tahun baruan aja sama Sewoon," Jihyo memberikan pilihan yang lebih baik, tapi apa yang ia dapat malah lemparan bantal dari Luda. Jihyo terkekeh sebelum berbicara lagi. "Tapi bukannya Sewoon tahun baruan sama gengannya, ya?"
"Pulang kampung dia," sahut Jinsoul yang sedari tadi tidak bersuara. Semua mata di ruangan itu tertuju padanya seolah-olah menemukan sebuah hal yang tidak beres.
"Dikasih tau sama gebetan lo apa emang ada apa-apa sama Sewoon?"
Untunglah Jinsoul masih ada stok jawaban untuk menutupi kecurigaan teman-temannya—terutama Luda. Jelas, mana mau ia ketahuan menghabiskan malam akhir tahun bersama musuh sendiri.
✭✭✭
a/n
tadinya aku mau bikin chapter ini nyatu sama malam tahun batuannya, tapi takutnya kepanjangan wkwk
btw alhamdulillah, makasih banyak buat 500+ readsnya 💕💕 kalian memang terbaik
KAMU SEDANG MEMBACA
born hater
FanfictionMau sebenci apa pun, kalau takdirnya bertemu, ya bertemulah. © 2017 plusmin-us