Penderitaan Jenni dimulai sejak hari pertama dia masuk sekolah. Yang dilakukan adalah menampar dan menghina pangeran sekolah yang juga ternyata ketua geng + preman sekolah bernama Juna.
Ternyata kata preman tidak cukup untuk menilai mereka. Bisa dib...
"Mainan baru ya Jun?" Tanya salah satu temannya ketika sampai di kantin.
Ingin sekali gue tampar mulutnya.
"Kalian mau pada makan apa?" Tanya Juna.
"Soto ayam deh."
"Nasi goreng pakai sosis."
"Bakmi tanpa sayur."
"Ayam goreng."
"Bakmi juga pakai sayur tapi."
"Tuh lu beli semua pesenan mereka. Gue nasi goreng. Nih pakai kartu gue. Lu juga boleh beli pakai kartu gw. Lu Chell? Mau makan apa?"
"Nggak usah deh gue pergi beli sendiri aja. Ayuk Jenn gue temani."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CAST CHELLA
Muka Chella terlihat sangat imut seperti anak kecil. Tidak pantas sekali dia memakai seragam SMA karena mukanya imut-imut.
Sambil membeli pesenan mereka satu-satu Jenni mengobrol banyak sama Chella. Jam istirahat disini terbilang cukup lama 30 menit.
Dari pembicaraan Jenni dengan Chella dia mengetahui bahwa cowok yang bersama Chella namanya Andrew. Mereka pacaran sejak awal SMA setelah MOS lebih tepatnya.
Andrew dan Juna berteman paling lama diantara yang lain. Sudah sejak SD karena orangtua mereka juga dekat. Sedangkan yang lainnya sejak SMP baru bertemu disekolah.
"Mereka ber-enam bisa dibilang pangeran sekolah dari dulu Jenn. Tapi juga preman. Semua orang takut kepada mereka. Salah satu faktornya juga karena semua dari mereka bukan berasal dari keluarga biasa-biasa aja. Makanya itu juga yang membuat mereka dekat. Bisa dibilang karena mereka semua selevel."
"Sehebat apasih mereka Chell?"
Karena Jenni meilhat Chella anaknya sangat baik dan polos jadi dia langsung akrab sama Chella. Sayang sekali Chella harus berpacaran sama salah satu dari mereka. Seharusnya dia pacarannya sama anak-anak baik dan pinter.
"Kalau ada yang membuat mereka tidak senang aja. Habis dah sama mereka. Tahun lalu aja ada anak yang keluar sekolah karena tidak tahan dibully habis-habisan. Cuma karena cowok itu melawan salah satu dari mereka. Selain itu yang paling parahnya lagi ayahnya juga sampai dipecat dari kerjaanya tanpa ada alesan yang jelas."
"Jahat banget sih mereka Chell."
"Sekarang yang harus lu pikirin Jenn gimana nasib lu kedepan. Apa lagi lu bikin ulahnya sama Juna lagi pokoknya lu sabar-sabar aja deh Jenn mereka nggak akan parah-parah banget kok ke cewek. Nanti gue juga minta bantuan cowok gue deh biar lu sedikit aman."
"Sedikit doang Chell?"
"Haduh sedikit aja sudah bagus Jenn. Itu pun kalau bisa. Lagian lu berani banget sih Jenn."
"Sebenernya gue juga takut tadi apalagi ekspresinya nyeremin banget. Tapi gue udah terlanjur emosi."
Kayaknya gue salah cari orang buat ribut nih.
"Oh iya gw lanjutin ya cerita mereka. Kalau cowok gue Andrew keluarganya bisnis property. Kalau Juna keluarganya pemilik hotel Sky itu loh yan terkenal. Cabangnya yang dimana-mana sampe luar negeri. Selain itu semua mall di Indonesia yang namanya ada Grand-grandnya itu juga punya Juna. Terus kalau yang lainnya juga sejenislah."
"Pantesan dia sombongnya selangit. Ternyata sampai segitu kayanya keluarga dia."
"Kalau yang duduknya paling pinggir yang badannya paling keker itu namanya Axel. Julukannya panglima tempur karena hobi bertempur. Dulu kalau ada senior yang berani ganggu gank mereka yah si panglima tempur yang maju."
"Kalau yang lainnya nggak ikut maju juga?"
"Kalau parah mereka baru ikut turun tangan. Tapi jarang banget sih yang lain ikut turun tangan. Soalnya nanti takut jadi ribet kalau orangtua mereka udah ikut turun tangan juga. Kehidupan mereka itu semua pada penuh pengawasan ketat. Lu sadar nggak sih kenapa sekolah ini banyak banget satpamnya dimana-mana. Sebenernya itu bukan satpam tapi bodyguard khusus keluarga mereka yang disuruh menyamar jadi satpam agar tidak mencolok disekolah. Jadi setiap aktifitas mereka diawasin."
"Terus cowok lu juga dijaga ketat dong? Nggak asik dong pacarannya?"
"Kalau cowok gue nggak pakai bodyguard. Cuma sih Juna sama sebelah Axel yang pakai bodyguard. Namanya Bertus. Karena mereka berdua keluarganya kayak mafia. Nah yang pakai jaket namanya Kinan. Yang satunya lagi namanya Rafi."
Dari informasi Chella, Jenni mengerti kenapa mereka sangat dianak emaskan disekolah. Setiap ada pembangunan disekolah disokong oleh keluarga mereka.
Selain itu tubuh mereka semua sangat atletis karena sejak kecil mereka sudah dilatih ilmu bela diri untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu. Maklumlah anak-anak orang kaya pada banyak yang mengincar.
"Nih makanannya." Kata gue jutek.
"Lama banget sih lu!" Bentak Juna.
Karena nasihat dari Chella, Jenni nggak berani mencari masalah terus dengan Juna dari pada nantinya dia ribet mending kali ini dia agak menahan diri.
Mata Jenni mencari-cari meja kosong lainnya agar tidak perlu makan semeja dengan Juna. Setelah menemukannya Jenni beranjak dari mereka.
"Heh! Mau kemana?!" Teriak Juna.
"Makanlah!" Jawab Jenni sewot.
"Makan sini depan gue. Biar gue gampang nyuruh-nyuruh lu kalo mau beli yang laen."
Terpaksa Jennj duduk depan dia.
"Nih kartu lu sama struk makan. Gue nggak pakai kok."
"Kenapa nggak pakai kartu gue aja?" Tanyanya sambil makan.
"Gw masih mampu bayar sendiri kok. Muka lu kenapa ditutupin sih dikartu? Malu ya soalnya jelek."
Tiba-tiba semua teman-temannya dimeja melihat kearah Jenni. Termasuk Junanya sendiri.
"Makan aja sih. Bawel amat. Mulut lu mau gue sumpel tisu?"
Jenni nggak sadar mulutnya reflek gitu aja untung Juna nggak marah lagi.
Sekolah elit tentu saja kantinnya juga elit. Untuk jajan tidak bisa menggunakan uang tunai. Semuanya menggunakan kartu pelajar yang juga bisa diisi uang. Dapat digunakan menjadi kartu toll juga. Tapi bedanya ini berikut kartu pelajar. Jadi ada muka sama identitas kita didalamnya.